Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sistem Pendidikan Di Pesantren yang Paling Umum Di Indonesia

Kompas.com - 12/04/2023, 11:30 WIB
sistem pendidikan di pesantren Photo by Muhammad Azzam on Unsplash  sistem pendidikan di pesantren
Rujukan artikel ini:
Humanisasi Pendidikan Pesantren
Pengarang: Musthofa
|
Editor Rahmad

Pondok pesantren adalah sebuah institusi pendidikan Islam tradisional yang didirikan di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu.

Sistem pendidikan di pesantren berbeda dengan lembaga pendidikan formal lainnya seperti sekolah negeri atau swasta.

Itulah sebabnya, kamu perlu mengenali bagaimana sistem pendidikan pesantren yang ada di Indonesia sebelum memutuskan menuntut ilmu di sana.

Sistem Pendidikan Di Pesantren

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis sistem pendidikan di pesantren yang umum diterapkan. Berikut adalah tiga jenis sistem pendidikan di pesantren yang paling umum di Indonesia beserta penjelasan konsep pengajarannya:

1. Sistem Pendidikan Salafiyah

Sistem pendidikan Salafiyah merupakan sistem pendidikan yang mengajarkan ajaran Islam secara tradisional dan konservatif.

Pada sistem ini, pengajaran dilakukan oleh seorang ustadz atau kyai yang dianggap pemimpin spiritual dan keilmuan di lingkungan pesantren.

Konsep pengajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan Salafiyah adalah mengaji kitab kuning, yaitu kitab-kitab literatur Islam klasik yang disusun oleh ulama-ulama salaf seperti Ibnu Taimiyah, Imam Ghazali, dan lain-lain.

Siswa pesantren yang mengikuti sistem pendidikan Salafiyah diajarkan tentang aqidah, fiqh, tasawuf, dan sejarah Islam.

2. Sistem Pendidikan Modernis

Sistem pendidikan Modernis merupakan sistem pendidikan yang mengajarkan ajaran Islam secara moderat dan terbuka.

Pada sistem ini, pengajaran dilakukan oleh seorang guru atau dosen yang memiliki latar belakang pendidikan formal.

Konsep pengajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan Modernis adalah mengkombinasikan antara ilmu agama dan ilmu umum, seperti matematika, sains, bahasa Inggris, dan lain-lain.

Siswa pesantren yang mengikuti sistem pendidikan Modernis diajarkan tentang aqidah, fiqh, tasawuf, serta diberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sistem Pendidikan Wihdatul Ummah

Sistem pendidikan Wihdatul Ummah merupakan sistem pendidikan yang mengajarkan ajaran Islam dengan konsep persatuan umat.

Pada sistem ini, pengajaran dilakukan oleh seorang ustadz atau kyai yang mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan umat Islam.

Konsep pengajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan Wihdatul Ummah adalah mengajarkan aqidah, fiqih, tasawuf, sejarah Islam, serta mengedukasi siswa tentang arti pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.

Siswa pesantren yang mengikuti sistem pendidikan Wihdatul Ummah diajarkan untuk menghargai perbedaan dan mampu bekerja sama dengan umat Islam yang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Tingkatan dalam Pendidikan Pesantren

Sistem pendidikan di pesantren umumnya terdiri dari tiga tingkatan: tingkat dasar, menengah, dan tinggi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Berikut adalah penjelasan singkat tentang sistem pendidikan di pesantren yang paling umum di Indonesia:

1. Tingkat Dasar

Tingkat ini disebut juga dengan sebutan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di tingkat ini, para santri belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran, serta mempelajari dasar-dasar agama Islam.

2. Tingkat Menengah

Tingkat ini disebut juga dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau Madrasah Aliyah (MA). Di tingkat ini, para santri belajar lebih dalam tentang agama Islam.

Selain itu juga, mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum seperti matematika, fisika, kimia, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan lain sebagainya.

3. Tingkat Tinggi

Tingkat ini disebut juga dengan Pesantren atau Pondok Pesantren.

Di tingkat ini, para santri fokus pada studi agama Islam yang lebih mendalam, serta mempelajari ilmu-ilmu keislaman seperti fiqh, hadits, dan tafsir.

Selain itu, para santri juga mempelajari ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, dan ekonomi Islam.

Konsep pengajaran di pesantren sangat dipengaruhi oleh tradisi Islam yang dianut oleh pesantren tersebut.

Biasanya, pesantren menganut pendekatan pengajaran yang sangat tradisional.

Yakni dengan pengajaran yang dilakukan oleh para guru yang disebut juga dengan kyai atau ulama.

Metode pengajaran yang digunakan adalah metode pengajaran lisan, di mana kiai akan memberikan pengajaran secara langsung kepada para santri.

Selain itu, di pesantren juga diterapkan sistem kedisiplinan yang ketat, di mana para santri diharuskan untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pesantren tersebut.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang sistem pendidikan di pesantren di Indonesia.

Meskipun sistem ini berbeda dengan lembaga pendidikan formal lainnya, namun pesantren telah menjadi salah satu bentuk pendidikan yang sangat berharga dalam pengembangan pemahaman agama dan karakter.

Buku Humanisasi Pendidikan Pesantren yang ditulis Musthofa bisa kamu jadikan referensi mengenal bagaimana sistem pendidikan di pesantren.

Buku ini akan memberimu gambaran bagaimana tradisi pesantren jadi kesempatan yang baik untuk alternatif pendidikan.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau