Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Hewan Langka Indonesia yang Hampir Punah, Ada Dugong hingga Elang!

Kompas.com - 19/02/2025, 10:00 WIB
 Hewan Langka Indonesia Sumber Gambar: Freepik.com Hewan Langka Indonesia
Rujukan artikel ini:
Aku Mau Tahu tentang Hewan
Pengarang: Emmanuelle Kecir-LePetit
|
Editor Laila Wulanalfi

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara tropis yang memiliki kekayaan flora dan fauna beragam.

Beberapa fauna yang ada di Indonesia bahkan dikenal sebagai salah satu ciri khas dari sejumlah daerah, sekaligus ada yang merupakan hewan endemik atau asli dari negara kita.

Sayangnya, sejumlah fauna di Indonesia termasuk sebagai hewan langka yang terancam punah karena berbagai faktor, seperti habitatnya yang rusak hingga maraknya perburuan liar.

Diketahui, hewan langka adalah hewan yang dilindungi karena termasuk dalam kondisi terancam akan hilang atau sepenuhnya punah.

Maka dari itu, penting bagi kita mengenali hewan langka Indonesia yang hampir punah agar dapat menjaga kelestariannya.

Nah, lalu apa saja hewan langka Indonesia yang hampir punah? Ada dugong hingga elang, simak daftarnya di bawah ini.

Hewan Langka Indonesia

1. Dugong

Dugong merupakan bagian dari salah satu jenis mamalia laut di perairan Indonesia dan umumnya ditemukan di wilayah perairan Indonesia Timur dengan padang lamun cukup tinggi.

Mamalia laut herbivora ini masih banyak ditemukan di sekitar wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Hewan ini termasuk langka dan dilindungi karena tercatat di seluruh dunia jumlahnya hanya berkisar 30 ribu ekor.

2. Harimau Sumatera

Keberadaan Harimau Sumatera semakin langka karena maraknya perdagangan ilegal yang memanfaatkan bagian-bagian tubuhnya untuk dijadikan perhiasan hingga tas kulit.

Tercatat hewan endemik Pulau Sumatera ini hanya tersisa sekitar 500 ekor dan termasuk dalam hewan yang terancam punah.

3. Penyu

Ada 7 jenis penyu di dunia dan 6 di antaranya, yaitu penyu belimbing, penyu tempayan, penyu sisik, penyu hijau, penyu pipih, dan penyu lekang hidup di Indonesia.

Sayangnya, 4 dari 6 jenis penyu di Indonesia tersebut masuk dalam daftar spesies terancam punah berdasarkan Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union Conservation of Nature).

Penyu sisik masuk dalam daftar spesies yang sangat terancam punah, sementara penyu lekang, penyu hijau, dan penyu tempayan merupakan spesies yang terancam punah.

4. Owa Jawa

Owa Jawa adalah satwa endemik Pulau Jawa yang merupakan satu-satunya primata dengan ciri tidak berekor dari keluarga owa.

Mamalia satu ini memiliki ciri berupa tangannya yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai tumpuan saat mengayun serta berpindah dari satu pohon ke pohon lain.

Satwa dengan nama ilmiah Hylobates moloch ini termasuk primata dari spesies ‘owa’ yang paling langka di dunia dan tersebar terbatas hanya di Jawa bagian barat.

Menurut Badan Konservasi Dunia IUCN, Owa Jawa termasuk spesies yang berstatus terancam punah atau endangered.

5. Burung Merak

Burung merak dengan jenis hijau jawa termasuk hewan langka Indonesia yang keberadaannya semakin menurun.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Satwa yang memiliki karakteristik bulu warna-warni yang cantik ini umumnya dapat ditemukan di Pulau Jawa, terutama di Taman Nasional Ujung Kulon.

Jumlah populasinya yang semakin menurun karena perburuan hingga konservasi lahan membuat burung merak termasuk fauna yang dilindungi.

6. Orang Utan

Orang utan banyak ditemukan di wilayah Sumatra dan Kalimantan, tetapi saat ini populasinya semakin menurun dan terancam punah.

Salah satu faktor populasi orang utan yang semakin langka karena perburuan liar dan hutan lebat yang merupakan habitatnya terus dibabat habis.

Berdasarkan catatan IUCN, jumlah orang utan mengalami penurunan secara signifikan hingga 80 persen.

7. Komodo

Komodo di Indonesia terkenal hidup di Pulau Komodo, Flores, Gili Matang, Gili Dasami dan Rinca Nusa Tenggara Timur.

Hewan purba satu ini telah menjadi satwa yang dilindungi pemerintah karena termasuk hewan langka Indonesia.

Komodo merupakan spesies reptil terbesar di dunia yang memiliki gigitan sangat kuat dan mematikan dengan racun berbisa dari kelenjar pada area gusinya.

8. Jalak Bali

Burung Jalak Bali pertama kali ditemukan sekitar tahun 1910-an oleh pakar binatang Inggris dan kini terancam punah karena perdagangan ilegal.

Satwa yang memiliki ciri warna biru di sekitar mata dan tubuh putih bersih ini tergolong memiliki harga yang fantastis hingga puluhan juta sehingga menjadi sasaran perburuan.

Jumlahnya yang semakin sedikit membuat burung Jalak Bali termasuk satwa yang dilindungi oleh pemerintah.

9. Elang

Elang termasuk hewan langka dan dilindungi di Indonesia karena populasinya yang terus menurun.

Burung yang terkenal sebagai maskot sejumlah daerah ini memiliki jenis yang beragam, di antaranya Elang Jawa dan Elang Flores.

Kedua jenis elang tersebut terancam punah karena maraknya perburuan liar.

Semakin banyak hewan langka Indonesia menyadarkan kita untuk berusaha menjaga kelestariannya dan mencegah hal tersebut agar tidak terjadi kepada satwa lain.

Oleh karena itu, pembelajaran tentang hewan-hewan yang ada di dunia penting dilakukan sejak dini salah satunya dengan memperkenalkannya melalui buku Aku Mau Tahu tentang Hewan.

Buku ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran bagi anak-anak dalam mengetahui berbagai jenis hewan (mamalia, burung, ikan, serangga, reptil, amfibi), habitat hewan, makanan hewan, perilaku hewan, hingga fakta unik dan informasi menarik tentang hewan-hewan tersebut.

Selain sebagai buku pengetahuan, buku ini juga dapat menghibur lewat gambar dari ilustrasi yang menarik, indah, dan penuh warna-warni yang dapat menarik minat anak-anak.

Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dasar tentang dunia hewan kepada anak-anak, menumbuhkan rasa ingin tahu mereka, serta mengembangkan kemampuan membaca dan memahami teks dengan objek nyata.

Tertarik? Dapatkan segera buku Aku Mau Tahu tentang Hewan di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau