Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sungai Terpanjang di Asia, Ada yang Lebih dari 6000 Kilometer!

Kompas.com, 3 Maret 2023, 13:00 WIB
Sungai Terpanjang di Asia Sumber Gambar: Freepik.com Sungai Terpanjang di Asia
Rujukan artikel ini:
Seri Room to Read: Kesatria…
Pengarang: Tyas Widjati
Penulis Krisna
|
Editor Puteri

Sungai merupakan daerah perairan yang airnya terus menerus mengalir dari hulu ke hilir.

Proses siklus air di bumi sangat bergantung pada sungai.

Dengan adanya sungai, aliran air dengan nutrisi-nutrisi di dalamnya dapat mencapai banyak tempat dan wilayah.

Sungai juga menjadi tempat penampung air hujan ketika turun, tempat hidup banyak spesies, dan juga tempat manusia mencari air untuk kehidupan sehari-hari.

Namun, pernahkah kamu membayangkan bahwa ada sungai yang panjangnya membentang sampai ribuan kilometer?

Yuk, kita simak 5 sungai terpanjang di Asia berikut ini!

Sungai Terpanjang di Asia

5. Sungai Irtysh

Bersumber dari glasier Pegunungan Altai di Provinsi Xinjiang, Tiongkok, Sungai Irtysh membentang sejauh 4.284 KM.

Sungai ini lebih terkenal berada di daerah Rusia.

Saking panjangnya, sungai ini melewati tiga negara, yaitu Tiongkok, Kazakhstan, dan Rusia.

Di Kazakhstan dan Rusia, Sungai Irtysh merupakan salah satu sumber air bersih.

Sungai Irtysh kemudian akan bersatu dengan Sungai Ob di bagian barat Siberia, sehingga menambah panjang sungai ini.

Sungai Ob-Irtysh memiliki total panjang 5.410 KM dan merupakan salah satu dari 10 sungai terpanjang di dunia.

4. Sungai Lena

Sungai Lena memiliki panjang sekitar 4.400 KM, dan merupakan salah satu sungai di Rusia yang memiliki wilayah liar yang dilindungi.

Selain flora dan faunanya, Sungai Lena juga kaya akan mineral alam, termasuk emas.

Sungai Lena berhulu di Danau Baikal dan bermuara di Laut Laptev, bagian dari Samudera Arktik.

Air hujan dan salju yang mencari menjadi 95% bagian dari Sungai Lena.

“Lena” sendiri merupakan bahasa Sakha yang berasal “sungai besar”.

Republik Sakha merupakan salah satu masyarakat yang mendiami bantaran Sungai Lena, selain masyarakat Rusia dan Yukaghir.

3. Sungai Mekong

Sungai Mekong membentang sejauh 4.909 KM dan melintasi perbatasan Myanmar dan Laos, serta Laos dan Thailand.

Hulu sungai berada di bagian tenggara Tiongkok, melalui Tibet dan Provinsi Yunan, menuju Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan akhirnya berhilir di Vietnam–di Laut Cina Selatan.

Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang di Asia Tenggara karena melintasi banyak negara.

Sungai Mekong juga memiliki banyak nama, misalnya, di Tiongkok, Sungai Mekong memiliki nama Lancang Jiang, yang berarti “sungai turbulen”.

Sementara, di Thailand, nama Sungai Mekong adalah Mae Nam, yang berarti “Ibu Sungai”.

Di Vietnam, nama Sungai Mekong adalah Sông Tiên Giang, yang secara harfiah berarti “Sungai Sembilan Naga”.

Namun, nama Sungai Mekong merupakan sebutan dari Kamboja.

Penulisan berdasarkan bahasa Kamboja adalah Mékôngk.

Terdapat hampir 800 spesies reptil dan amfibi yang berhabitat di Sungai Mekong.

Namun, seiring berjalannya waktu, spesies-spesies ini semakin terancam punah, seperti buaya muara (saltwater crocodile) dan pesut Mahakam (Irrawaddy dolphin).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Sungai Kuning

Sungai Kuning terletak di Tiongkok, berawal dari Provinsi Qinghai dan memiliki panjang 5.464 KM.

Sungai ini melalui 6 provinsi dan 2 daerah otonom sampai ke Teluk Bo Hai di sebelah utara Tiongkok.

Sungai Kuning (Yellow River), memiliki nama Huang He dalam bahasa Tiongkok.

Secara harfiah, artinya adalah “kuning”.

Sungai ini memang berwarna kuning karena terdapat sedimen-sedimen yang dibawa Sungai Kuning ke muaranya. Sedimen ini menjadikan sungai berwarna kuning kecokelatan.

Sungai Kuning sering kali disebut sebagai ‘tempat lahirnya orang Tiongkok’.

Hal ini disebabkan oleh sejarah Sungai Kuning yang merupakan tempat lahir peradaban kuno Tiongkok pada zaman Xia (2100-1600 SM) dan Sang (1600-1046 SM).

Era ini ditandai sebagai era paling sejahtera dalam sejarah Tiongkok.

1. Sungai Yangtze

Menempati posisi sungai terpanjang ketiga di dunia, Sungai Yangtze memiliki panjang 6.300 KM.

Berawal dari Dataran Tibet kemudian melintasi 11 provinsi sampai ke Laut Cina Timur.

Bahkan, sungai ini dijadikan perbatasan di beberapa provinsi yang dilewatinya.

75% bagian dari sungai ini tidak dapat dilihat karena mengalir melalui pegunungan.

Nama ‘Yangtze’ sendiri dalam bahasa Cina ‘Changjiang’, secara harfiah berarti ‘sungai yang panjang’.

Sungai sepanjang ini tentunya menjadi habitat bagi banyak sekali hewan dan tanaman air.

Tercatat ada sekitar 4.300 jenis organisme air yang hidup di Sungai Yangtze, termasuk di dalamnya sekitar 400 jenis ikan.

Namun, akibat eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, organisme-organisme ini mengalami penurunan spesies, bahkan beberapa di antaranya mulai punah.

Oleh karena itu, per tanggal 1 Maret 2021, pemerintah Tiongkok menetapkan larangan memancing di Sungai Yangtze dalam upaya menjaga kelestarian habitat di sungai tersebut.

Sungai yang habitatnya masih asri selalu menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.

Sungai-sungai yang sudah disebutkan di atas telah menjadi sumber kehidupan bagi sekian banyak makhluk, termasuk juga manusia.

Sudah sepatutnya kita menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Tidak hanya sungai-sungai terpanjang di dunia, tetapi juga sungai-sungai di sekitar kita.

Jika kamu mau lihat di sekitar kamu, banyak orang yang tidak peduli dengan kebersihan sungai.

Mereka membuang sampah sembarangan, bahkan sampai limbah industri yang belum diolah juga dibuang sembarangan ke sungai.

Hal ini tentu menjadi perbuatan yang harus kita berantas.

Untuk mengajarkan anak cara menjaga kebersihan sungai dan apa akibatnya jika kita melalaikan kewajiban kita tersebut, buku Seri Room to Read: Kesatria Sungai bisa menjadi bacaan yang tepat.

Buku yang ditulis oleh Tyas Widjati ini bercerita tentang Prigi dan Ayahnya yang ingin membersihkan sungai Brantas karena tercemar oleh salah satu pabrik.

Buku ini merupakan salah satu buku bilingual yang sangat cocok dimasukkan ke dalam daftar bacaan anak untuk mengembangkan perkembangan otak dan kognitif anak.

Segera dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau