Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urutan Agama Terbesar Di Dunia Berdasarkan Pada Jumlah Pengikutnya

Kompas.com - 11/02/2023, 12:30 WIB
agama terbesar di dunia Sumber: pixabay agama terbesar di dunia
Rujukan artikel ini:
Filsafat Agama Wisata Pemikiran Dan…
Pengarang: Amsal Bakhtiar
|
Editor Rahmad

Agama adalah sistem kepercayaan atau sebuah pandangan untuk menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Dengan kepercayaan, manusia bisa mendapatkan etika, hukum agama, serta moralitas di dalam kehidupannya.

Sampai saat ini, setidaknya terdapat 4300 agama dan kepercayaan di dunia, lho. Pengikut dari setiap kepercayaan ini sangatlah beragam.

Namun, agama-agama populer yang mempunyai pengikut terbanyak hingga milyaran manusia di bumi serta menduduki posisi teratas dibandingkan dengan negara lainnya.

Lantas, apa saja agama terbesar di dunia saat ini? Berikut urutan agama terbesar di dunia yang bisa kamu ketahui.

Urutan Agama Terbesar di Dunia

agama terbesar di dunia agama terbesar di dunia

1. Kristen

Agama terbesar di dunia yang menempati posisi pertama adalah Kristen. Agama terbesar di dunia ini dianut oleh 32 persen penduduk di dunia, atau setara dengan 2,38 miliar orang.

Kristen adalah agama tertua dari ajaran Yesus Kristus di tahun 27 M. Agama ini terdiri dari enam cabang atau komunitas, di antaranya Catholicism, Protestantism, Eastern Orthodoxy, Anglicanism, Oriental Orthodoxy, dan Assyrians.

2. Islam

Agama Islam ternyata menempati urutan kedua sebagai agama terbesar di dunia. Jumlah pengikutnya adalah sebanyak 24,3 persen penduduk di dunia atau setara dengan 1,8 miliar orang.

Agama Islam ini disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW sekitar tahun 610 M yang mempercayai Allah SWT, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah, dan Al-Quran sebagai kitabnya.

Komunitas muslim di dunia ini terbagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah kelompok sunni dengan jumlah 90 persen, lalu sisanya adalah syiah.

3. Hindu

Di urutan ketiga, terdapat agama Hindu sebagai agama terbesar di dunia. Di mana agama ini dianut oleh 15 persen penduduk di dunia, setara dengan 1,15 miliar orang. Pengikut agama terbesar di dunia ini didominasi oleh penduduk yang tinggal di wilayah Asia Selatan, yaitu India dan Nepal.

Di Indonesia sendiri, Bali menjadi salah satu Kawasan yang masyarakatnya mayoritas beragama Hindu.

4. Buddha

Agama Budha didirikan oleh Siddharta Gautama di tahun 600 SM. Sampai saat ini, Buddha menjadi salah satu agama terbesar di dunia dengan pengikutnya sekitar 507 juta pengikut di seluruh dunia.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pengikutnya tersebar di China sebanyak 244 juta pengikut, Thailand 64,4 juta pengikut, dan juga Jepang 45,8 juta pengikut.

5. Agama Tradisional Tionghoa

Agama tradisional Tionghoa ini menjadi agama terbesar di dunia dengan total pengikut 384 juta atau setara dengan 5,50 persen total dari penduduk di dunia. Kepercayaan ini banyak dianut oleh masyarakat dari bangsa Tionghoa, terutama dari suku Han.

6. Shinto

Shinto adalah agama terbesar di dunia yang berkembang di Jepang sejak abad ke-8 M dengan jumlah pemeluknya sebesar 104 juta orang. Agama ini mengajarkan kepada pengikutnya untuk memuja dan juga berbakti kepada raja.

7. Sikhisme

Agama ini berasal dari India yang didasari oleh ajaran dari Guru Nanak dan sepuluh penerusnya. Agama ini pertama kali muncul di Punjab India Utara sekitar tahun 1469. Agama ini mempunyai jumlah pengikut sebanyak 30 juta.

8. Yudaisme

Yudaisme adalah sebuah agama yang didirikan oleh Abram, Yakub, dan juga Isaac, sekitar abad ke-8 SM di Timur Tengah. Sampai saat ini, agama terbesar di dunia ini mempunyai 14 juta pemeluk.

Agama ini memiliki tiga cabang sekte atau golongan, di antaranya Yudaisme Ortodoks, Yudaisme Konservatif, dan juga Yudaisme Reformasi.

Agama ini hanyalah mempercayai satu Tuhan, tetapi di setiap cabangnya mempunyai penafsiran yang berbeda-beda dalam kitab suci serta praktik keagamaannya.

Nah itulah, beberapa agama terbesar di dunia berdasarkan pada jumlah pengikutnya. Dengan keberagaman agama yang ada di seluruh dunia, membuat kita harus selalu menerapkan sikap toleransi dalam beragama.

Pelaksanaan agama biasanya turut dipengaruhi juga dari kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah. Agama juga sering dijadikan sebagai sumber keyakinan etis dan moral seseorang terhadap suatu hal.

Persoalan agama saat ini juga semakin berkembang dan semakin kompleks. Salah satu cara yang bisa dilakukan sebelumnya melalui pendekatan filsafat.

Seperti yang diuraikan pada buku Filsafat Agama Wisata Pemikiran Dan Kepercayaan Manusia, di mana mengungkapkan berbagai persoalan dalam bidang agama, baik itu yang klasik ataupun yang kontemporer untuk kemudian dianalisis secara proporsional dan tajam.

Buku ini menawarkan kesejukan dari apa yang pernah dialami oleh pembaca selama ini tentang keagamaan, misalnya pemahaman lewat ibadah dan tasawuf. Singkatnya, buku ini akan membawa para pembacanya untuk berwisata “hutan” pemikiran dan kepercayaan manusia sejak puluhan ribu tahun lalu.

Buku ini sangat tepat untuk kamu yang ingin memperluas wawasan tentang hakikat dan makna filsafat agama.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau