Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Isabel Allende: Sosok Penulis Perempuan di Antara Para Penulis Lelaki Pasca El Boom

Kompas.com - 19/01/2023, 15:25 WIB
|
Editor Puteri

Sumber: Instagram @fiksigpu

Dunia sastra memang selalu menarik untuk diulas.

Tidak hanya sekedar persoalan aliran Barat dan Timur, konteks sosial, ekonomi, geografis, dan politik suatu negara juga bisa mempengaruhi keberagaman jenis-jenis sastra yang muncul.

Salah satunya adalah fenomena El Boom yang terjadi di tahun 1960 - 1970, yaitu semakin maraknya penerbitan dan penulis-penulis Amerika Latin yang diperbincangkan di ranah internasional.

Nama-nama seperti Julio Cortazar, penulis asal Argentina, Gabriel Garcia Marquez, penulis asal Colombia, Pablo Neruda, penulis asal Chili, serta Mario Vargas Llosa, penulis asal Peru, memberi warna tersendiri yang karya-karyanya masih dicetak ulang dan dibaca hingga saat ini.

Sayangnya, pada masanya, karya-karya sastra Amerika Latin lebih banyak didominasi oleh penulis-penulis laki-laki dengan gaya serupa.

Kisah-kisah yang ada dituturkan dalam sudut pandang ke-macho-an para pria berkumis, sebagian besar dengan gaya realisme magis yang dibumbui skandal-skandal dan kritik-kritik sosial serta perlawanan.

Tokoh-tokoh perempuan yang ada di dalam cerita termarjinalkan dengan suara-suara yang tak didengar.

Hingga akhirnya, muncul nama Isabel Allende sebagai salah satu penulis perempuan pasca El boom yang mendobrak sudut pandang machismo pada masanya.

Profil Isabel Allende

Memiliki nama lengkap Isabel Angélica Allende Llona dan lahir di Peru pada tanggal 2 Agustus 1942, Isabel ternyata memiliki darah Chili karena ayahnya, Tomás Allende, merupakan sekretaris di Kedutaan Besar Chili untuk Peru pada masanya.

Ia kembali lagi ke Chili bersama ibunya Francisca Llona Barros untuk tinggal bersama kakek dan neneknya oleh karena skandal yang dilakukan oleh sang ayah.

Selain itu, ia juga keponakan dari Salvador Allende, presiden sosialis pertama di Chili yang tergeserkan oleh kebrutalan rezim Pinochet.

Dari sinilah, Isabel Allende aktif melawan penindasan rezim yang telah menggulingkan pamannya itu.

Sudah tidak aman lagi berada di Chili, ia bersama suami dan dua anaknya akhirnya pindah ke Venezuela di tahun 1975 dan menetap di sana selama 13 tahun.

Di sinilah novel pertamanya, La casa de los espíritus, dituliskan dan kemudian diterbitkan pada tahun 1982.

Karyanya ini ditengarai menjadi salah satu pionir karya sastra penulis perempuan Amerika Latin.

Di dalam podcast En defensa propia 118, Allende mengatakan bahwa karir awalnya sebagai penulis tidaklah mudah karena kekuatan yang ia butuhkan dua kali lipat lebih besar agar setara dengan penulis-penulis laki-laki pada masanya yang sudah lebih terkenal.

Sang agen, Carmen Balcells pun terus menyemangatinya dengan mengatakan akan tiba masanya karya Isabel Allende dibaca oleh banyak orang.

Karya-karya Isabel Allende yang Sudah Diterjemahkan

Tidak hanya menjadi bestseller dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, novel-novel Isabel Allende juga selalu bercerita tentang sosok perempuan sebagai tokoh utama dengan nafas-nafas feminisme yang dibalut sejarah, sosial, ekonomi, dan politik khas tanah kelahirannya.

Dalam beberapa kesempatan wawancara, Isabel Allende memaparkan bahwa tujuannya menulis salah satunya adalah menjadi suara dan alat untuk memperjuangakan hak-hak perempuan agar setara di dalam masyarakat.

Hal itulah, yang kemudian menjadi tujuan dari organisasi non-profit Isabel Allende Foundation yang ia dirikan untuk mengenang mendiang putrinya, Paula, yang meninggal karena penyakit langka di tahun 1992.

Tidak hanya memberikan edukasi kepada perempuan, organisasi ini juga memberikan program perlindungan terhadap perempuan agar terhindar dari berbagai macam kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.

Berikut ini karya-karya Isabel Allende yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama:

  1. Rumah Arwah (La casa de los espíritus)

Novel epik tentang tiga generasi perempuan keluarga Trueba, dalam bingkai negara Amerika Latin yang penuh pergolakan.

Estebanpemimpin keluarga besar Trueba. Lelaki angkuh yang nafsunya untuk memiliki tanah telah melegenda, dan tindakan-tindakannya di masa lalu membawa akibat bagi anak-anak dan cucunya kelak.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Clara si Cenayangmisterius dan sukar diraih. Dialah yang menjadi ruh dari rumah besar Trueba dan meramalkan tragedi yang akan menimpa keluarganya.

Blancaanak perempuan mereka yang lembut namun pemberontak. Cintanya pada putra mandor perkebunan ayahnya memicu kebencian Esteban Trueba hingga berpuluh tahun kemudian, meski dari hubungan itu lahir cucu yang sangat disayangi Esteban.

Albabuah cinta terlarang Blanca. Perempuan penuh tekad yang memutus hubungan keluarga besarnya dengan masa lalu dan menjadi rantai penghubung ke masa depan.

  1. Buku Catatan Maya (El cuaderno de Maya)

Maya mendapat masalah. Dia pecandu alkohol, pemadat, dan terlibat dengan geng kriminal.

Tapi mengapa dia jadi seperti ini?

Kedua orangtuanya tak pernah peduli padanya, tapi Maya tahu dia selalu bisa mengandalkan kasih sayang Nini-nya yang keras, dan Popo-nya yang lembut.

Maya, yang diburu polisi dan mantan teman-teman lamanya, melarikan diri dengan bantuan Nini ke Pulau Chiloé yang terpencil, tak jauh dari Chile, negeri asal neneknya.

Untuk sementara dia aman di sana, dan menuliskan kisahnyatentang bagaimana dia berada jauh dari keluarganya di California dan terlibat dengan dunia kejahatan di Las Vegas.

Di tengah masyarakat pulau yang ramah, Maya menemukan kesembuhan. Tetapi dapatkah dia benar-benar melupakan penderitaannya, memperoleh pengampunan, dan belajar menerima bekas-bekas luka masa lalunya?

  1. Kekasih Jepang (El amante japonés)

Tahun 1939, ketika Polandia jatuh ke dalam bayang-bayang kekuasaan Nazi, Alma Belasco dikirim untuk tinggal bersama paman dan bibinya di rumah besar dan mewah di San Francisco.

Di sana, sementara perang dunia berkecamuk, Alma bertemu Ichimei Fukuda, anak laki-laki yang tenang dan pendiam, putra tukang kebun berkebangsaan Jepang.

Tanpa diketahui orang-orang di sekitarnya, rasa cinta yang lembut mulai berkembang di antara mereka.

Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, kedua anak itu terpaksa berpisah.

Ichimei dan keluarganya, seperti halnya ribuan orang Jepang-Amerika lain, dianggap musuh dan dipindahkan dengan paksa ke kamp-kamp internir yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat.

Sepanjang perjalanan hidup mereka, Alma dan Ichimei berulang kali bertemu, namun cinta mereka ditakdirkan untuk selalu dirahasiakan dari dunia.

Puluhan tahun kemudian, ketika Alma sudah mendekati akhir hidupnya yang panjang dan penuh peristiwa, dia bertemu Irina Bazili yang bekerja di Lark House, panti wreda tempat Alma tinggal.

Terjalin persahabatan antara Irina dan Seth, cucu Alma, dan mereka penasaran oleh sejumlah hadiah dan surat misterius yang dikirimkan kepada Alma.

Dari situ sedikit demi sedikit mereka mengetahui tentang Ichimei dan kisah cinta rahasia yang bertahan hampir tujuh puluh tahun lamanya.

  1. Di Tengah Musim Dingin (Más allá del invierno)

Ketika terjadi badai salju dahsyat di Brooklyn, Richard Bowmaster, seorang profesor lanjut usia, menabrak mobil Evelyn Ortega, imigran gelap dari Guatemala.

Masalahnya menjadi rumit ketika Evelyn datang meminta pertolongan ke rumahnya. Tak tahu mesti bagaimana, Richard meminta saran kepada Lucia Maraz, penyewa di rumahnya, yang berasal dari Chili.

Insiden tersebut membuat kehidupan ketiga orang ini saling terkait, dan masing-masing mulai menemukan kebenaran tentang betapa mereka telah dibentuk oleh berbagai tragedi yang mereka saksikan.

Sementara itu, tanpa disangka Richard dan Lucia menemukan cinta yang sesungguhnya telah lama ada di antara mereka.

Selain keempat karya di atas, Isabel Allende juga menuliskan novel-novel lain, seperti: De amor y de sombra (1984; Of Love and Shadows), Eva Luna (1987), El plan infinito (1991; The Infinite Plan), dan lain-lain.

Isabel juga menuliskan memoar tentang mendiang putrinya, Paula, yang diterbitkan pada tahun 1994 serta kisah seorang perempuan yang lahir pada masa pandemi Flu Spanyol dan meninggal pada masa pandemi Covid-19 berjudul Violeta yang diterbitkan di tahun 2022.

Yuk, segera baca karya-karya Isabel Allende yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com!


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com