Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik! Berikut 5 Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

Kompas.com - 04/01/2023, 13:00 WIB
Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari  Sumber Gambar: Pexels.com Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari 
Rujukan artikel ini:
Ayo ke Dokter Ding Dong:…
Pengarang: Jung Changwoon
|
Editor Puteri

Cara tradisional mengatasi anak demam di malam hari akan sangat membantu para orangtua yang mungkin sudah merasa panik duluan karena bingung harus melakukan apa.

Apalagi saat ini memberikan sembarang obat demam kepada anak bukanlah pilihan yang bijak jika tidak disertai dengan pemeriksaan dan resep dokter.

Maka dari itu, sebagai orangtua, kita harus tahu cara yang tepat untuk menangani anak demam tanpa harus memberikan obat agar suhu badan bisa cepat turun.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh para orangtua tentunya adalah jangan panik dan harus tetap tenang agar bisa segera menangani anak demam dengan kepala dingin tanpa perlu penggunaan obat medis.

Apalagi kasus gagal ginjal akut yang tengah ramai terjadi semakin menegaskan agar menghindari terlebih dahulu penggunaan obat jika memang belum membawa anak ke dokter.

Cara tradisional bisa dijadikan pilihan yang tepat untuk mengatasi anak demam tanpa perlu merasa khawatir dengan efek samping yang biasanya terjadi jika mengonsumsi obat penurun demam.

Terdapat beberapa cara tradisional yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama di saat anak demam di malam hari, seperti memakaikan si Kecil pakaian yang jauh lebih tipis untuk mengurangi panas tubuh.

Bahwasanya memakai pakaian yang tebal saat anak demam justru hanya akan membuat panas semakin terjebak di dalam tubuh.

Apa saja cara tradisional mengatasi anak demam di malam hari? Berikut 5 cara tradisional yang dapat dicoba.

5 Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam

1. Kompres dengan Air Hangat

Kompres air hangat adalah salah satu cara tradisional dalam menurunkan demam pada anak tanpa perlu mengonsumsi obat.

Pertolongan pertama ini bisa dilakukan dengan mengompres anak menggunakan air hangat pada bagian ketiak dan lipatan tubuh lainnya karena banyak pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit.

Kamu dapat merendam kain dalam air hangat, kemudian letakkan kain di area ketiak serta selangkangan kira-kira selama sepuluh hingga lima belas menit.

Cara ini efektif membantu menurunkan demam karena panas akan keluar dari tubuh melalui pori-pori kulit.

2. Memakai Pakaian Tipis

Seperti telah disebutkan sebelumnya, memakaikan pakaian tipis pada anak yang tengah demam bisa membantu menurunkan panas.

Jangan memakaikan anak pakaian yang tebal dan berlapis-lapis karena ini justru malah akan memerangkap panas dalam tubuh.

Oleh karena itu, pakaikanlah baju yang tipis pada anak agar panas tubuh dapat segera keluar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika anak merasa kedinginan, kamu bisa memberikan selimut agar mereka bisa tetap hangat sekaligus mengeluarkan panas tubuhnya.

3. Pastikan Tidur dengan Cukup

Demam akan membuat tubuh cepat lelah, sehingga penting sekali untuk memastikan anak telah mendapatkan istirahat yang cukup.

Selama beristirahat tubuh akan mengoptimalkan energinya dalam proses penyembuhan agar demam bisa cepat turun.

Jika kesulitan membuat anak tertidur, maka membacakan dongeng pada mereka agar kantuk cepat datang patut dicoba.

Kamu juga bisa menyetel lagu dengan irama yang tenang dan lembut supaya anak bisa cepat merasa mengantuk dan jatuh tertidur.

4. Minum Air Jahe

Cara selanjutnya yang dapat kamu coba adalah dengan memberikan air jahe untuk diminum anak.

Bumbu dapur yang satu ini ternyata mempunyai kandungan antibakteri yang dianggap efektif menurunkan demam.

Rebus potongan jahe untuk dijadikan teh yang bisa ditambahkan madu agar memiliki rasa yang manis.

Berikan air jahe ini secara sedikit demi sedikit agar daya tahan dan energi bisa kembali pulih.

5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Pastikan cairan tubuh anak tetap terpenuhi karena hal ini bisa sangat membantu menurunkan demam.

Namun, pasalnya, anak-anak tentunya akan sangat sulit untuk diminta minum air putih yang banyak, sehingga harus diberikan asupan cairan yang dapat menggugah selera mereka.

Kaldu ayam atau jus buah bisa dijadikan alternatif lain untuk memberikan asupan cairan tubuh pada anak.

Kamu bisa membuat sup atau jus buah yang tentunya akan terasa lebih menarik untuk dikonsumsi oleh anak.

Agar anak mau beristirahat dengan cukup, maka kamu bisa membacakan buku Ayo ke Dokter Ding Dong: Aku Demam untuk memperkenalkan anak pada salah satu penyakit yang kerap menjangkiti mereka ini.

Buku ini membahas penyakit tropis yang sering dialami seperti campak, demam tifoid, demam berdarah, chikungunya, dan masih banyak lagi.

Di sini, anak akan terhibur sekaligus belajar mengenai demam yang dibahas secara ringkas, padat, dan sederhana, sehingga akan sangat mudah untuk dimengerti.

Yuk, pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau