Cerita horor selalu menjadi pilihan pembaca di saat membutuhkan tantangan yang dapat memicu adrenalin, karena saat membacanya, cerita yang disuguhkan sudah pasti akan membuat bulu kuduk bergidik ngeri.
Tidak hanya menampilkan sosok-sosok yang menyeramkan, cerita horor juga kerap memberikan sebuah misteri yang dapat membuat pembaca penasaran, sekaligus kaget dengan hasil akhir yang diperlihatkan.
Adegan yang menjijikkan dan berdarah-darah juga kerap hadir dalam cerita horor.
Hal tersebut menambah alasan yang kuat bagi pembaca untuk menikmatinya dan tertantang nyalinya.
Berikut lima rekomendasi buku horor yang dijamin bisa bikin bulu kudukmu merinding. Temukan Rekomendasi Novel Horor Indonesia disini!
Haru Mahameru bercerita tentang pengalaman tiga orang pemuda yang mencoba mendaki gunung Semeru untuk merayakan pembagian rapor di sekolah mereka.
Nahasnya, kegiatan mereka saat mendaki gunung Semeru ternyata tidak semulus yang ada di dalam benak mereka, karena ternyata banyak makhluk halus penghuni gunung Semeru yang mengganggu perjalanan ketiga pemuda itu.
Premis yang ditawarkan oleh Haru Mahameru begitu menjanjikan, apalagi cerita pada jalur Tawon Songo di gunung Semeru yang terkenal angker, jadi pilihan penulis untuk membangun nuansa horor dengan sosok makhluk astral yang tidak kalah menyeramkan.
Nuansa daerah yang dibangun penulis di buku ini juga patut diacungi jempol, karena menggunakan bahasa Jawa dalam beberapa dialog dan narasi ceritanya.
Ketika Sukma Terjaga adalah buku kedua dari seri novel #jangandiklik yang ditulis oleh Dadan Erlangga.
Novel ini menceritakan seorang gadis bernama Rena yang tidak mampu untuk mengingat apa pun selepas siuman dari koma.
Rena mengalami amnesia setelah mengalami kecelakaan mobil yang hampir merenggut nyawanya.
Namun, di balik itu semua ada sosok Sukma yang ternyata ikut menjadi korban kecelakaan mobil yang dialami oleh Rena.
Semenjak kecelakaan tersebut, Rena kerap mengalami gangguan dari makhluk halus yang ia sendiri tidak tahu dari mana asalnya.
Namun, satu hal yang pasti, Sukma ikut terlibat dalam teror yang dialami oleh Rena.
Novel ini mampu memberikan komposisi yang pas antara horor dan kehidupan remaja, sehingga mampu memberikan hiburan, sekaligus uji nyali.
Latar belakang yang kuat pun menjadi fondasi yang kokoh bagi muatan ceritanya dan pembaca akan dibuat ketagihan untuk terus mengikuti jalan ceritanya.
Beberapa penampakan yang dihadirkan mampu membawa nuansa misteri yang dapat membuat bulu kuduk berdiri.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Baca juga: Film Horor Terbaik
Novel yang ditulis oleh Sweta Kartika ini bisa dibilang merupakan buku lanjutan dari buku sebelumnya, Journal of Terror – Kembar.
Kali ini, Sweta Kartika menceritakan kisah Sukma yang selain dapat melihat makhluk halus, dia juga memiliki kemampuan untuk menerawang kejadian buruk yang akan terjadi di masa depan.
Sukma tidak sendiri, ia kerap dibantu oleh sahabatnya, Damar, yang sama-sama memiliki kemampuan indera keenam.
Masih sama seperti buku pertamanya, Journal of Terror – Titisan pun memiliki konsep cerita layaknya cerpen, tapi masih memiliki keterhubungan dengan benang merah yang sama.
Sweta Kartika masih menghadirkan beberapa ilustrasi yang akan membuat pembaca bergidik ngeri saat melihat visualisasi dari beberapa penampakan dan kejadian horor yang terjadi sepanjang jalan cerita berlangsung.
Kemampuan Sweta Kartika dalam mengolah kata, serta menggambar ilustrasi seakan menjadi paket lengkap yang mumpuni untuk menikmati sebuah buku horor yang menjanjikan.
Siapa yang sangka jika Begu Ganjang merupakan karya dari seorang dokter bernama Ferdiriva Hamzah.
Bercerita tentang seorang dokter bernama Tobi yang kerap menampik fenomena gaib, seperti kesurupan dan ketindihan lewat ilmu medis yang ia bagikan dalam kanal YouTube miliknya.
Begu Ganjang memiliki daya tarik lewat cerita horor urban legend yang diangkat di dalam jalan ceritanya dengan sangat apik.
Begu Ganjang sendiri merupakan sosok makhluk astral dari tanah Batak yang digambarkan dengan bentuk fisik berwajah hitam dan seram dengan tinggi badan yang menjulang serta tangan dan jari yang panjang.
Penggambaran sosok Begu Ganjang yang teramat menyeramkan, ditambah unsur lokalitas yang kuat, menjadikan novel ini teramat sayang jika harus dilewatkan.
Nama Risa Saraswati sudah tidak usah diragukan lagi jika berhubungan dengan cerita horor.
Di buku ini, Risa berbagi pengalamannya saat masih remaja bersama sepupu-sepupunya yang kini juga tergabung dalam tim Jurnal Risa.
Saat liburan sekolah biasanya, mereka berkumpul di rumah kakek dan petualangan penuh misteri pun dimulai.
Cerita yang dipaparkan Risa bisa membuat kamu merinding, karena turut dihadirkan pula ilustrasi beberapa penampakan dan adegan horor yang dijamin membuat bulu kuduk berdiri.
Cara penyampaian atau gaya bercerita Risa terbilang amat sangat sederhana, sehingga buku ini akan cocok dibaca oleh siapa pun dengan catatan berani mengambil risiko untuk dibuat ketakutan.
Setelah melihat beberapa rekomendasi buku horor di atas, apakah sekarang kamu sudah mulai tertarik dan berani untuk membacanya?
Bagi kamu yang ingin membeli dan tertarik untuk membaca semua buku horor di atas, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com.