Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hewan Buas Terancam Punah dan Sudah Langka Keberadaannya!

Kompas.com - 29/12/2022, 14:30 WIB
hewan buas terancam punah Photo by endriqstudi on Pixabay hewan buas terancam punah
Rujukan artikel ini:
Buku Pintar Hewan Buas
Pengarang: Jumanta, Jumanta
|
Editor Rahmad

Hewan buas adalah jenis fauna yang hidup liar yang tidak segan menyerang musuh jika merasa terancam, termasuk menyerang manusia. Itulah sebabnya banyak hewan buas yang berbahaya bahkan mematikan. Seperti yang kita tahu saat ini alam liar juga mulai hilang.

Itulah sebabnya hewan buas juga terancam keberadaan populasinya, bahkan penyebarannya di seluruh dunia. Hewan buas terancam punah ini dilindungi dan mungkin sudah sulit ditemukan saat ini.

Hewan Buas Terancam Punah

Berikut ini daftar hewan buas terancam punah yang perlu dilindungi dan dilestarikan, termasuk yang ada di Indonesia:

1. Komodo

komodo komodo

Seperti yang kita tahu, komodo adalah hewan buas asli dari Indonesia. Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia. Biasanya komodo jantan tumbuh hingga panjang 3 meter dan berat sekitar 90 kilogram, sedangkan komodo betina panjangnya 1,8 meter.

Hewan langka ini memiliki penglihatan yang sangat baik dan tajam serta indera penciuman yang baik. Kemampuan ini digunakan untuk berburu mangsa besar seperti rusa, kerbau, babi, bahkan manusia.

2. Gorila

gorila gorila

Gorila adalah salah satu primata terbesar di dunia. Mencapai ketinggian 1,9 meter dan berat sekitar 205 kilogram. Hewan ini biasanya ditemukan di hutan pegunungan Republik Demokratik Kongo, Uganda, dan Rwanda.

Namun, kini gorila jadi hewan buas terancam punah karena hanya tersisa 5.000 spesimen di alam liar.

3. Orangutan

orangutan orangutan

Orangutan sendiri merupakan primata berukuran besar dengan lengan panjang dan bulu berwarna kemerahan. Primata ini hidup di pulau Kalimantan dan Sumatera. Mereka hidup berkelompok dan hidup di pepohonan.

4. Gajah semak Afrika

gajah semak afrika gajah semak afrika

Jika paus biru adalah spesies liar terbesar di lautan, maka gajah semak Afrika adalah salah satu hewan terbesar dan terberat di dunia. Gajah jantan bisa mencapai tinggi 6-7,5 meter, tinggi 3,3 meter, dan berat hingga 6 ton.

Sedangkan gajah betina bahkan bisa memiliki panjang 5,4-6,9 meter, tinggi 2,7 meter, dan berat 3 ton. Gajah semak Afrika umumnya tidak memiliki predator alami karena ukuran tubuhnya yang sangat besar.

Namun, anak gajah Afrika, terutama yang baru lahir, sangat rentan terhadap serangan singa dan buaya.

5. Harimau Sumatera

harimau sumatera harimau sumatera

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Harimau Sumatera ditemukan di pulau Sumatera di Indonesia. Hewan karnivora ini merupakan salah satu harimau sunda yang bertahan hingga saat ini. Namun, harimau sumatera juga merupakan spesies hewan terancam punah.

Selain itu juga, masuk dalam Kawasan Konservasi Dunia IUCN karena perkiraan populasinya hanya 400-500 individu. Spesies harimau ini hidup di taman nasional Sumatera dan juga di daerah pegunungan.

Harimau Sumatera juga dikenal memiliki ukuran paling kecil diantara spesies lainnya. Hewan liar ini juga memiliki corak hitam lebar yang dekat dengan bagian tubuhnya.

Ciri khas harimau sumatera juga memiliki warna yang lebih gelap daripada jenis spesies yang sama, kemudian warna kulitnya mulai dari kuning, jingga tua, dan juga kemerahan.

6. Anjing Laut Gajah Selatan

anjing laut gajah selatan anjing laut gajah selatan

Anjing laut gajah selatan adalah karnivora terbesar yang masih hidup saat ini. Bentuk tubuh yang sangat besar ini menunjukkan dimorfisme seksual yang ekstrim, dengan berat anjing laut jantan mencapai 5-6 kali lebih banyak daripada betina.

Anjing Laut Gajah Selatan betina bisa memiliki berat rata-rata 400-900 kilogram dan panjang 2,6-3 meter.

Salah satu spesies hewan liar terbesar di dunia ini dapat berulang kali menyelam selama lebih dari 20 menit untuk memburu mangsanya. Contohnya seperti ikan dan cumi-cumi di kedalaman 400 hingga 1000 meter.

7. Elang Jawa

elang jawa elang jawa

Jenis burung ini memiliki bentuk yang indah, sayangnya populasinya hanya 250 ekor. Habitatnya hampir merata di seluruh hutan pulau Jawa.

Seperti Gunung Slamet, Gunung Salak, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Gunung Halimun, Taman Nasional Gede Pangrango dan Taman Nasional Muara Betiri.

Buku Pintar Hewan Buas yang ditulis Jumatra bisa kamu jadikan referensi belajar lebih banyak tentang hewan buas. Termasuk hewan buas terancam punah yang masuk daftar di atas bisa kamu kenali lebih luas dalam buku ini.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau