Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tepung Aci, Bahan Utama Aneka Jajanan Loh

Kompas.com - 10/11/2022, 14:00 WIB
Tepung Aci Sumber Gambar: Freepik.com Tepung Aci
Rujukan artikel ini:
Sim Salabim! Dari Tepung Magic…
Pengarang: Kamikoki
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Novia Putri Anindhita

Saat ini terdapat beragam tepung yang bisa digunakan di dunia kuliner.

Satu di antaranya yaitu tepung aci.

Tepung aci seringkali menjadi bahan utama aneka jajanan.

Sudah tahukah kamu seperti apa tepung aci dan bagaimana bentuknya?

Apa Itu Tepung Aci?

Penyebutan kata 'aci' merupakan Bahasa Sunda untuk tapioka.

Sementara itu, berdasarkan Bahasa Jawa tepung tapioka disebut dengan tepung kanji.

Tepung aci atau tapioka terbuat dari pati akar tanaman singkong.

Tepung ini mempunyai tekstur licin dan berwarna putih bersih.

Biasanya tepung aci akan terasa lengket di tangan dan transparan dengan warna agak keruh serta tidak memiliki rasa saat dimasak.

Tepung aci bebas gluten dan sering digunakan untuk membuat camilan dan kue basah.

Misalnya saja cimol, cireng, cenil, lapis, talam dan ongol-ongol.

Sedangkan kue kering dan makanan lainnya yang menggunakan tepung aci adalah semprit, kue gabus, gorengan, sup, kerupuk, bolu lainnya.

Tepung aci dibuat dari sari pati singkong, yang didapatkan dari singkong segar yang diparut halus, kemudian diekstrak dengan air dari umbi singkong.

Ekstrak tersebut kemudian disaring lalu diendapkan.

Usai mengendap, air dibuang dan pati yang berada di bawah ditiriskan.

Kemudian pati yang sudah didapatkan dikeringkan dengan penjemuran, atau menggunakan dryer.

Proses ini akan menghasilkan tepung aci yang apabila dicampur dengan air akan menghasilkan tekstur lengket dan kenyal.

Aci memiliki ciri-ciri gel cukup kuat dan transparan.

Dengan karakteristik ini, aci mempunyai potensi untuk dijadikan bahan pengisi.

Berdasarkan Laman Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, tepung aci berbeda dengan tepung singkong.

Tepung aci adalah hasil ekstraksi umbi singkong, sementara tepung singkong adalah tepung dari hasil parutan singkong yg dikeringkan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tepung aci berwarna putih, juga memiliki tekstur yang sedikit kesat dan lebih kasar dari tepung terigu.

Tapioka atau aci memiliki sifat yang hampir sama dengan tepung sagu, sehingga penggunaan keduanya bisa ditukar.

Meski sering kali dianggap sama, tepung aci dan tepung sagu nyatanya berbeda, lho.

Tepung sagu merupakan tepung yang terbuat dari pati batang pohon sagu.

Tepung sagu sendiri mempunyai tekstur lembut, kering dan kesat apabila dipegang.

Sementara itu, tepung sagu memiliki warnanya putih susu sebelum dimasak dan transparan, kenyal dan lengket setelah dimasak.

Tepung sagu juga bebas gluten seperti tepung aci karena terbuat dari pati.

Terkadang tepung aci dan sagu bisa saling menggantikan.

Makanan yang terbuat dari tepung aci bisa diganti dengan tepung sagu, misalnya seperti siomay, bakso, pempek, dan lain sebagainya.

Biasanya makanan yang terbuat dari tepung sagu seperti bubur mutiara, kue sagu, papeda, kapurung, kue bagiak.

Kelebihan Tepung Aci

Tepung aci memiliki kelebihan sebagai berikut:

  1. Tepung aci merupakan tepung protein rendah dengan kandungan gizi per 100 gram adalah 362 kalori, 0.59% protein, 3.39% lemak, 12.9% air, 6.99% karbohidrat
  2. Mempunyai beberapa vitamin dan mineral
  3. Menjadi alternatif bagi orang yang diabetes atau diet sehingga harus menghindari gluten
  4. Mengandung pati resisten yang baik bagi pencernaan

Cara Membuat Tepung Aci di Rumah

Tepung aci bisa dibuat di rumah menggunakan alat yang sederhana.

Melansir laman resmi Litbang Kementerian Pertanian, berikut cara membuat tepung aci di rumah:

Alat dan Bahan:

  • Ubi kayu
  • Baskom / panci
  • Alat parutan
  • Alat penepung
  • Alat press
  • Oven

Cara Membuat:

  • Pilih ubi kayu segar dan tua untuk dikupas
  • Setelah dikupas, cuci dengan air bersih
  • Rendam ubi kayu semalam dalam baskom atau panci
  • Sawut ubi kayu dengan alat parutan
  • Press sawut basah baik dengan alat maupun manual, agar parutan kering
  • Keringkan sawut singkong yang sudah di-press dengan oven suhu 50 derajat celcius selama 10-14 jam atau dijemur di bawah sinar matahari selama 5 jam per hari selama 3 hari.
  • Giling sawut kering menggunakan alat penepung dengan dua tahap, tahap pertama dengan 20 mesh dan tahap kedua 80 mesh.

Ingin mengenal lebih banyak tentang tepung di dunia kuliner? Kamu bisa membaca buku Sim Salabim! Dari Tepung Magic Tercipta 25 Sajian Lezat.

Buku ini membahas sebanyak 25 resep makanan yang hanya mengguakan tepung magic.

Apa itu tepung magic? Tepung magic merupakan suatu racikan tepung yang dapat dibuat untuk menjadi aneka macam sajian makanan seperti jajanan pasar, cake, aneka gorengan, kukis, dan masih banyak lainnya.

Jika kamu ingin segera membaca bukunya, kamu bisa membeli versi e-book di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau