Pikiran manusia seringkali dibayangi dengan berbagai emosi yang silih berganti, seperti marah, senang, kesal hingga perasaan merasa rendah diri.
Ketika merasa rendah diri, seringkali seseorang akan menarik diri dari lingkungan sosial dan enggan untuk berinteraksi dengan siapapun.
Salah satu perasaan rendah diri yang kerap dialami oleh seseorang adalah merasa penampilan jelek dibandingkan orang lain.
Ketika perasaan tersebut datang, kita akan cenderung bertanya kepada diri sendiri seperti melontarkan kalimat “kenapa aku jelek?”.
Ada banyak faktor yang membuat kita bertanya kepada diri sendiri tentang validasi penampilan tersebut.
Bukan hanya karena perkataan orang lain, perasaan memiliki penampilan jelek terkadang datang ketika melihat diri sendiri yang berbeda saat berada di foto dibandingkan ketika berkaca secara langsung.
Meski begitu, pola pikir merasa jelek bukanlah sesuatu yang perlu terus diingat.
Oleh karena itu, kamu juga perlu menerapkan self love agar perlahan-lahan dapat mengubah kebiasaan yang kerap melontarkan kalimat “kenapa aku jelek?” menjadi kalimat positif lebih baik untuk pengembangan diri.
Ada berbagai alasan yang bisa menjelaskan kenapa kita sering kali merasa jelek ketika difoto dibandingkan saat berkaca langsung.
Mata manusia akan secara otomatis mengadaptasi tingkat gelap dan terang yang ada disekitar.
Sedangkan kamera, hanya bisa fokus pada highlight atau bayangan yang mana membuat foto kita akan terlihat terlalu gelap atau terlalu putih menyala nyaris rata.
Hal itulah yang membuat kenapa kita terkadang terlihat jelek saat difoto, karena lensa kamera berbeda dengan mata manusia dan ukuran foto memiliki resolusi lebih kecil dari objek aslinya saat dipotret.
Cahaya jadi salah satu faktor utama dalam penciptaan foto yang bagus.
Maka dari itu, ketika kamu merasa jelek saat difoto bisa jadi karena pencahayaan tidak proporsional.
Ketika di foto, kita akan melihat bagian muka seperti dahi atau hidung yang terlihat lebih besar dibandingkan aslinya.
Apa yang kamu lihat tidak salah, karena hal tersebut bisa terjadi karena adanya efek distorsi kamera terutama pada kamera untuk selfie.
Umumnya, distorsi kamera terjadi karena objek foto berjarak terlalu dekat dengan lensa.
Selain itu, proporsi penampilanmu dalam kamera juga dapat berubah tergantung dengan tipe lensa yang digunakan.
Daripada terus merasa jelek di foto maupun ketika berkaca, ada baiknya kamu menerapkan self-love atau mencintai diri sendiri.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Dengan begitu, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih bangga terhadap apapun yang ada pada dirimu daripada terus membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Nah, kamu bisa melakukan beberapa cara sederhana berikut ini untuk menerapkan self-love dan berhenti berpikir dan bertanya pada diri sendiri “kenapa aku jelek”.
Pola pikir negatif salah satunya bisa datang karena kita terlalu sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Meski merupakan hal wajar, membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa berbahaya jika terlalu obsesif hingga membuat rendah diri.
Oleh karena itu, cobalah untuk fokus pada diri sendiri dan perjalanan yang kamu lakukan.
Pergeseran energi dengan lebih positif dalam berpikir akan membantumu merasa bebas dan lebih mencintai diri sendiri.
Pada dasarnya kita tidak bisa membahagiakan ataupun menuruti keinginan semua orang.
Maka dari itu, jangan khawatirkan pendapat atau penilaian orang lain tentangmu yang dapat meruntuhkan kepercayaan diri.
Pasalnya, terlalu banyak mendengarkan orang lain justru akan membuatmu stres dan tidak bahagia.
Meski seringkali kita meragukan diri sendiri dan kemampuan untuk melakukan apa yang benar, pada dasarnya kita sedang berusaha mencari apa yang terbaik menurut kata hati.
Maka dari itu, perasaan tersebut sangat valid sebagai bagian dari proses mengenal diri sendiri lebih baik daripada orang lain.
Jadi, jadilah sahabat terbaik untuk diri sendiri karena hanya kamu yang bisa meyakinkan diri untuk berpikir positif, termasuk dalam melihat penampilan diri.
Meyakinkna diri untuk berpikir lebih positif memang bukanlah sebuah proses mudah dan membutuhkan waktu.
Jika kamu masih merasa kesulitan untuk mencintai diri sendiri dengan melakukan self-love, kamu dapat mempelajarinya dengan membaca buku Self Love yang ditulis oleh Janeera Amba.
Buku ini akan membawamu pada perjalanan untuk menemukan diri sendiri dengan menerapkan self-love.
Dengan menerapkan self-love kamu bisa menemukan cinta dalam hidupmu saat menatap cermin.
Selain itu, kamu juga bisa membaca buku A Handbook For Self-Love yang dapat menjadi referensi dalam belajar mencintai diri sehingga dapat menemukan kebahagiaan melalui cinta diri.
Dapatkan buku Self Love dan A Handbook For Self-Love di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.