Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebab Berasal Dari Mana? Yuk, Simak Sejarah dan Fakta Menarik tentang Makanan Hits yang Satu Ini!

Kompas.com - 28/08/2022, 18:00 WIB
Kebab Sumber Gambar: Freepik.com Kebab
Rujukan artikel ini:
Snack Gurih Klasik
Pengarang: Julie 'nyonya Rumah' Sutarjana,
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Ketika mengunjungi suatu tempat atau daerah, makanan khas merupakan hal utama yang dicari oleh para pengunjung.

Melalui makanan khas daerah, pengunjung bisa mengenyangkan perut yang kelaparan sekaligus mengetahui bagaimana cita rasa dan ciri khas yang ada pada makanan tersebut.

Meski demikian, zaman yang semakin berkembang membuat masyarakat tidak harus datang ke suatu daerah hanya untuk mendapatkan makanan khasnya, sebab banyak kota-kota besar yang sudah menyediakan berbagai makanan khas dari daerah maupun negara lain.

Misalnya saja makanan khas yang berasal dari Korea Selatan, yang kini sudah sangat menjamur baik di minimarket maupun di rumah makan seperti bulgogi, kimbap, ttokpoki, dan masih banyak lagi.

Selain itu, masih ada beberapa makanan dari negara lain yang terkenal di Indonesia, salah satunya adalah kebab, makanan yang mirip dengan roti yang diisi berbagai sayuran dan daging.

Dari mana asal makanan kebab dan faktor apa yang membuat makanan ini bisa menjadi makanan hits di kalangan masyarakat? Simak penjelasannya berikut ini.

Negara Asal Kebab

Kebab kini menjadi salah satu makanan yang populer di Indonesia dan bisa kamu temui di restoran mewah maupun di gerobak pinggir jalan.

Pada dasarnya, kebab adalah makanan khas yang berasal dari wilayah Timur Tengah, tepatnya di negara Turki.

Makanan yang satu ini pada awalnya memiliki berbagai macam sebutan mulai dari kebab, kebob, kabab, kabob, kebhav, dan kephav, sampai akhirnya dikenal secara luas dengan nama kebab.

Secara umum, kebab mengacu pada hidangan daging bakar atau panggang yang ditusuk memakai tusukan ataupun batang besi.

Di negara asalnya, kebab memiliki banyak pilihan isian seperti daging ayam, sapi, domba, bahkan ikan, yang tentunya memiliki cita rasa yang jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan kebab yang kamu temui di negara-negara lain.

Sejarah dan Asal-Usul Kebab

Pada abad ke-8, kebab diperkirakan menyebar dari Persia ke seluruh wilayah Timur Tengah dan sampai juga ke India pada abad ke-15, pada awalnya kebab disajikan dalam bentuk bola daging ayam atau daging domba cincang.

Saat masuk ke abad-16, para tentara Turki mulai mempopulerkan makanan ini ke seluruh dunia, jadi pada dasarnya, kebab ini tidak benar-benar lahir di Turki, melainkan di Persia, tapi tentara Turki yang lebih banyak mempopulerkannya.

Nama kebab ini pun konon berasal dari diksi Persia ‘Kabab’, yang memiliki arti ‘makanan yang ditusuk dan dipanggang’.

Dalam beberapa literatur sejarah, banyak tentara Turki yang menggunakan pedang mereka untuk mengiris daging panggang, hal inilah yang kemudian membuat kebab dikenal sebagai makanan khas Timur Tengah, khususnya Turki.

Fakta Menarik Mengenai Kebab

1. Arti ‘Doner Kebab’ yang Populer

Dalam bahasa Turki, ‘doner’ berarti ‘memutar’, doner kebab ini memiliki cara memasak yang berbeda dibandingkan dengan kebab pada umumnya.

Daging yang sudah dimarinasi akan ditumpuk secara vertikal seperti gulungan benang, kemudian daging tersebut akan dipanggang dengan cara memutar dan diiris tipis untuk dijadikan sebagai isian bersama sayur-sayuran lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Di Indonesia, doner kebab ini mulai populer sejak tahun 2005 di beberapa restoran tertentu, dan sampai hari ini, kamu bisa menemukannya di gerobak-gerobak pinggir jalan.

2. Kebab Sangat Populer di Jerman

Sekitar 50 tahun lalu, 2 imigran asal Turki bernama Kadir Nurman dan Mehmet Aygun membuka gerai kebab pertama di Berlin.

Sejak hari itu, kebab menjadi makanan yang populer di Jerman, bahkan kini sudah ada lebih dari 40.000 kedai kebab di seantero Jerman, jumlah ini melebihi jumlah kedai kebab yang ada di Turki.

Meski bukan merupakan makanan khas dari negara Jerman, kebab ini biasanya dijadikan sebagai salah satu lambing keberhasilan para perantau Turki di negara ini.

3. Kebab Bersaing Ketat dengan Hamburger

Sama-sama memiliki isian daging dan salad sayur, tidak bisa dipungkiri kalau kebab dan burger memiliki nilai yang hampir sama di mata para pecinta kuliner.

Dengan semakin populernya kebab di Jerman, keberadaannya bisa dianggap sebagai salah satu saingan berat hamburger yang sudah lebih dulu ada.

Selain itu, kebab juga memiliki cita rasa yang unik dan akan disesuaikan dengan ciri khas negara masing-masing, namun tetap tidak mengubah cara memasak dan cara penyajiannya.

4. Kebab Memiliki Kandungan Gizi yang Tinggi

Dibalik kelezatan dan kenikmatan kebab, bahan-bahan yang terdapat dalam makanan ini juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti irisan daging sapi atau ayam, sayuran (selada, tomat, bawang bombai), dan saus.

Kebab dipercaya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, seperti untuk meningkatkan kinerja dan kecerdasan otak, mencegah anemia dan obesitas, sekaligus sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh.

Tidak hanya kebab, makanan khas dari daerah manapun selalu menarik untuk dibahas lebih dalam karena hampir semuanya memiliki nilai sejarah dan ciri khasnya masing-masing.

Di Indonesia sendiri, ada beragam jenis makanan yang memiliki nilai sejarah tinggi, salah satunya adalah snack atau makanan ringan yang ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa membaca buku Snack Gurih Klasik karya Julie Sutarjana.

Selain berisi sejarah, buku ini juga berisi banyak sekali resep makanan ringan peninggalan zaman Belanda, yang banyak disajikan setiap pagi atau sore hari.

Tidak hanya Belanda, berbagai resep snack peninggalan dari negara lain juga tersedia dalam buku ini seperti dari Cina dan wilayah Eropa lainnya.

Bagi kamu yang hobi membuat camilan dengan cita rasa khas Indonesia, buku ini akan sangat tepat untuk menemani waktu luangmu.

Buku Snack Gurih Klasik bisa kamu beli dan dapatkan melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau