Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ikan Piranha Ada di Indonesia? Yuk Temukan Jawabannya di Sini!

Kompas.com, 16 Agustus 2022, 09:00 WIB
Apakah Ikan Piranha Ada di Indonesia Sumber Gambar: Freepik.com Apakah Ikan Piranha Ada di Indonesia
Rujukan artikel ini:
Mengenal Berbagai Jenis Ikan
Pengarang: Igo, Tim Titian Ilmu
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah terlintas di pikiranmu apakah ikan piranha ada di Indonesia?

Ikan piranha merupakan ikan air tawar yang biasanya hidup di sungai, danau, dan daratan banjir Amerika Selatan termasuk sungai Amazon.

Selain itu, habitat asli ikan piranha yakni di Orinoco, Sao Francisco, Paraguay, Danau Kaptai (Bangladesh tenggara), dan Sungai Lijiang (China).

Ikan piranha biasa dikenal sebagai karnivora yang ganas.

Meski demikian, ternyata ikan piranha merupakan omnivor yang makan tumbuhan juga loh.

Melansir New York Times, ikan piranha tidak seganas seperti cerita yang tersebar selama ini di beberapa film.

Peneliti menjelaskan, ikan piranha menjadi buas saat musim kering karena mangsanya menipis.

Saat musim kering, ikan piranha akan makan daging, ikan sejenis, dan bisa juga menggigit manusia, lho!

Ikan piranha memiliki gigitan yang kuat karena memiliki otot rahang yang besar dan gigi bergerigi tajam.

Ikan piranha kian popular di dunia sejak lahirnya buku Through the Brazilian Wilderness karya Teddy Roosevelt pada tahun 1913.

Ada juga film berjudul Piranha pada tahun 1978 yang membahas ikan piranha.

Status kelangkaan ikan piranha berdasarkan badan konservasi seperti International Union for Conservation of Nature (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), dan Convention on Migratory Species (CMS) adalah Not Evaluated (NE) atau masih belum dievaluasi.

Ciri-Ciri Ikan Piranha

Agar bisa menghindari ikan piranha saat berada di sungai atau danau, berikut beberapa ciri-ciri ikan piranha.

  1. Kepala ikan piranha tumpul dan pipih
  2. Tubuh ikan piranha oval dengan sirip yang tidak terlalu mengembang
  3. Kepala ikan piranha besar
  4. Gigi ikan piranha besar dan tajam
  5. Gigi ikan piranha terdapat pada kedua rahangnya dan tumbuh rapat, serta saling mengunci
  6. Bentuk gigi ikan piranha adalah segitiga, runcing, melebar dan mirip seperti bilah pisau
  7. Sepasang mata ikan piranha ada di bagian samping tubuh
  8. Saat ikan piranha masih muda mata mereka berwarna gelap, sementara saat dewasa matanya akan berubah warna menjadi merah menyala
  9. Ukuran tubuh ikan piranha berkisar antara 12-35 cm dan bisa tumbuh lebih besar lagi
  10. Ikan piranha perut merah memiliki panjang yang bisa mencapai 50 cm
  11. Tubuh ikan piranha tergantung spesiesnya, ada berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan hitam

Ikan Piranha Tertarik pada Suara

Tahukah kamu jika ikan piranha tertarik pada suara?

Hal ini berdasarkan studi tahun 2007 yang meneliti tentang hubungan serangan ikan piranha terhadap manusia karena kebisingan, tumpahan makanan yang membuat percikan dan darah.

Ikan piranha sebenarnya bisa menangkap suara buah atau kacang-kacangan yang jatuh ke sungai.

Meski demikian, Ikan ini hanya mampu mencium setetes darah dalam 200 liter air.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Apakah Ikan Piranha Ada di Indonesia?

Dikenal ganas dan bisa menggigit manusia, lantas apakah ikan piranha ada di Indonesia?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 tahun 2009, sebanyak 11 jenis ikan piranha masuk dalam 30 spesies ikan yang dilarang masuk Indonesia.

Di antara jenis ikan piranha tersebut yakni Golden Piranha, Red Piranha, Black Spot Piranha, Ruby-red Piranha, dan Gibbus Piranha.

Meski demikian, berdasarkan laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan piranha sudah ada di Indonesia.

Hal ini lantaran ikan piranha bisa dibudidayakan di Indonesia karena iklimnya cocok dengan asal ikan piranha, yaitu dari hutan hujan tropis di Amazon, Amerika Selatan.

Kebanyakkan ikan piranha di Indonesia hanya dijadikan ikan hias yang diletakkan di dalam akuarium.

Ikan piranha tidak boleh dilepas di perairan umum karena dikhawatirkan akan menghabiskan ikan endemik di wilayah tersebut.

Ikan piranha membutuhkan suhu air sekitar 24-30 derajat Celsius untuk habitatnya.

Suhu air yang cenderung lebih hangat dalam kondisi stabil dibutuhkan ikan piranha untuk bertahan hidup karena ikan ini termasuk berdarah dingin.

Dengan demikian, ikan piranha tidak cocok hidup di wilayah dengan suhu dingin.

Mereka lebih suka dengan air yang mengalir deras, serta toleran terhadap banyak kondisi air.

Meski demikian, terdapat beberapa spesies yang lebih senang tinggal di air bersih, tetapi ada juga spesies piranha yang senang tinggal di air keruh dan gelap.

Ingin mengetahui lebih mendalam seluk beluk ikan? Kamu bisa membaca buku Mengenal Berbagai Jenis Ikan karya Tim Titian Ilmu.

Buku ini membahas tentang jenis-jenis ikan yang dapat kita kenali dalam kehidupan sehari-hari.

Materinya pun terbagi dalam dua bagian besar, yaitu ikan air tawar dan ikan air laut, lalu dibagi lagi menjadi ikan konsumsi dan ikan hias.

Tertarik membelinya untuk mengenal macam-macam ikan? Segera check out bukunya di Gramedia.com dan baca melalui Gramedia Digital!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau