Saat memasuki usia pertengahan dua puluhan kita mulai merasakan kehidupan yang sesungguhnya, di mana tuntutan dan tekanan akan pencapaian apa yang sudah diraih mulai membuat rasa cemas dan galau hadir di dalam diri.
Usia pertengahan dua puluh memang menjadi fase peralihan dari masa remaja ke kehidupan dewasa yang sesungguhnya, sehingga kamu mulai memikirkan lagi hal-hal apa saja yang telah dilakukan selama ini agar bisa memenuhi ekspektasi yang semakin tinggi.
Orang-orang di sekitar mulai menaruh harapan yang tinggi terhadap apa yang kamu lakukan sehingga beban tanggung jawab yang dipikul pun semakin besar dan membuat kehidupan tampak tidak adil serta berat untuk dijalani.
Biasanya saat fase-fase seperti ini hadir dalam kehidupan, kamu akan merasa putus asa, kehilangan motivasi, kurang percaya diri, hingga merasa gagal menjadi seorang manusia akibat tuntutan hidup yang semakin menekan.
Tahap dalam kehidupan ini kerap disebut sebagai quarter life crisis yang terjadi di saat umur telah mencapai sekitar 25 tahun yang biasanya akan melibatkan emosi di dalamnya, seperti depresi, cemas tak berujung, frustrasi, bingung, takut, hingga merasa tidak bahagia.
Namun, sebenarnya, apa quarter life crisis itu sendiri? Adakah cara untuk melewati masa-masa tersebut agar dapat kembali menjadi pribadi yang optimis dalam memandang hidup? Cari tahu jawabannya melalui uraian berikut ini.
Apa Itu Quarter Life Crisis?
Quarter life crisis merupakan fase pencarian jati diri yang biasanya berlangsung di saat menginjak usia 25 tahun yang mulai mempertanyakan eksistensi diri dalam kehidupan terhadap ekspektasi dan harapan orang-orang terhadapnya.
Periode ini dapat dibilang adalah periode yang menyulitkan untuk dilewati karena berbagai macam perasaan dan emosi negatif akan muncul ke permukaan untuk memengaruhi tingkat kebahagiaan kamu dalam memandang kehidupan.
Kebanyakan kaum milenial yang kini tengah menghadapi quarter life crisis biasanya akan merasakan kesepian, frustrasi, hingga depresi sebagai bentuk reaksi dari tekanan dan harapan yang dimunculkan orang-orang di sekitar.
Meskipun tampak menyeramkan dan menyedihkan, tapi quarter life crisis nyatanya penting untuk dilalui dan dirasakan agar kamu bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya sehingga siap untuk menghadapi masa depan yang serba tidak pasti.
Jangan merasa cemas dan takut saat menghadapi quarter life crisis, karena ini transisi yang lumrah terjadi dalam setiap fase kehidupan dan kamu hanya perlu tahu cara yang tepat untuk melewati periode ini semua.
Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
1. Lakukan Sesuatu yang Membuat Kamu Nyaman dan Senang
Jangan hanya meratapi setiap detik yang kamu lewati dalam quarter life crisis, sebab hanya akan menambah beban ketidaknyamanan belaka, tapi carilah hal atau hobi yang mampu meredam emosi negatif yang hadir selama fase tersebut berlangsung.
Beberapa hal yang menyenangkan untuk dilakukan seperti mendengarkan musik, menonton film, berolahraga, hingga membaca buku pengembangan diri bisa menjadi solusi atau cara praktis yang akan meringankan masa-masa quarter life crisis yang tengah kamu hadapi.
2. Rangkul Perubahan dan Ketidakpastian
Kehidupan memang sering kali memberikan ketidakpastian yang akan mendatangkan perubahan, sehingga biasanya akan memberikan pressure yang membuat quarter life crisis terjadi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Coba untuk mau menerima dan merangkul setiap perubahan dan ketidakpastian yang hadir, agar kamu sadar dengan gejolak hidup yang dihadapi untuk mematangkan pola pikir dan memperluas sudut pandang dalam menjalani setiap tantangan kehidupan.
3. Pahami Diri Sendiri
Ketika quarter life crisis menerpa, ini bisa menjadi kesempatan yang baik bagi kamu untuk dapat memahami dan mengenal diri sendiri yang terkadang terlupakan.
Terbuka secara apa adanya dan mau mengakui kesalahan serta kekurangan diri sendiri akan sangat menolong kamu dalam melewati fase quarter life crisis yang nanti pada akhirnya akan memberikan hasil yang luar biasa bermanfaat untuk memandang kehidupan.
4. Stop Membanding-bandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Hentikan sikap rendah diri yang diawali dengan membanding-bandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain, sebab setiap manusia memiliki arus hidupnya masing-masing.
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuang waktu dan menguras emosi.
Hargai pencapaian yang telah kamu raih apa pun hasilnya karena hasil bukanlah segalanya, tapi proses yang kamu jalani merupakan hal paling penting dari ini semua agar mampu menjadi pribadi yang lebih optimis dan pekerja keras.
5. Cari Support System yang Membangun Kepercayaan Diri
Penting sekali untuk menemukan support system yang tepat agar kamu mampu melewati periode quarter life crisis, sehingga ada seseorang yang mampu memahami sekaligus menyemangati usaha kamu untuk menghadapi segalanya.
Tidak melulu harus keluarga, teman atau bahkan hewan peliharaan sekalipun bisa menjadi support system yang paling ampuh untuk meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi untuk menjalankan kehidupan secara lebih baik lagi.
Kelima cara untuk melewati periode quarter life crisis ini akan ampuh jika dipadukan dengan membaca buku berikut yang akan membantu kamu untuk menemukan jati diri.
Buku You Do You yang ditulis oleh Fellexandro Ruby adalah buku pengembangan diri yang sudah sangat populer dan menjadi best seller di Indonesia.
Buku ini akan membantu kamu dalam menemukan jati diri yang mungkin selama ini sulit untuk ditemukan karena bingung bagaimana cara melakukannya.
Namun, kini lewat buku You Do You kamu bisa menemukan jati diri sekaligus menghadapi quarter life crisis yang memang menjadi fase kehidupan yang harus dilewati.
Jika kamu sudah tidak sabar ingin segera menemukan jati diri, buku ini bisa langsung dipesan dan dibeli di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.