Dunia maya kini seakan mampu menggantikan realitas dunia nyata dengan berbagai fitur yang ditawarkan, seperti media sosial, e-commerce, hingga urusan finansial, semuanya lengkap ada di sana.
Geliat kemajuan dan perkembangan teknologi pun semakin mendorong popularitas dunia maya untuk mulai ditelusuri ataupun dirasakan oleh khalayak ramai, karena kemudahan dalam mengaksesnya menjadi faktor lain yang memicu banyak orang untuk berselancar di sini.
Kemudahan dalam menemukan apa saja menjadi daya pikat dari dunia maya yang tak mampu ditolak oleh sebagian besar orang, sebab di dunia virtual tersebut mereka bisa mendapatkan apa pun dan menjadi siapa pun.
Nahasnya, dunia maya sendiri tidak hanya sekadar menawarkan kenyamanan, tapi ada ancaman berbahaya yang bahkan bisa merenggut nyawa penggunanya akibat ulah beberapa oknum netizen yang sering mengumbar ujaran kebencian.
Perundungan yang dilakukan secara online ini kerap menyasar para remaja yang memang dari segi mental masih belum siap untuk menerima serangan psikis berupa komentar-komentar jahat yang bisa mendorong mereka untuk mengakhiri nyawa.
Fenomena ini berhasil ditangkap oleh Chan Ho-Kei dalam karyanya yang berjudul Second Sister, di mana perisakan yang dilakukan secara digital tersebut dipadukan dengan unsur misteri serta thriller yang dijamin akan membuat pembaca ikut penasaran dan ketagihan.
Sinopsis Buku Second Sister
Second Sister bercerita tentang Nga-Yee yang harus menyaksikan adik kandungnya, Siu-Man, tewas bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 20 apartemen tempat mereka tinggal selama ini.
Hubungan Nga-Yee dan Siu-Man sendiri terbilang tidak terlalu dekat dan intens, sebab Nga-Yee harus bekerja banting tulang untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari sekaligus biaya pendidikan Siu-Man yang terbilang tidak murah.
Apalagi, semenjak kematian kedua orangtua mereka, Nga-Yee memiliki peran ganda, yaitu sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, sekaligus kakak yang harus memperhatikan keadaan adiknya yang kini telah tiada.
Setelah menyelidiki beberapa bukti yang ada, Nga-Yee mengambil kesimpulan jika kematian adiknya yang memilih untuk bunuh diri bukanlah mutlak 100% keinginan Siu-Man sendiri, tapi ada tekanan dari perundungan yang dialami oleh Siu-Man selama ini.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Setelah menemukan beberapa jejak digital yang mengindikasikan cyber bullying, Nga-Yee meminta pertolongan kepada seorang hacker bernama N dengan reputasi yang tak perlu dipertanyakan lagi dalam mencari jejak digital seseorang.
Namun, sikap N yang terbilang sedikit menyulitkan dan menyebalkan mengharuskan Nga-Yee untuk mengeluarkan kesabarannya, karena untuk mengungkap siapa pelaku yang telah mendorong adiknya untuk bunuh diri.
Review Buku Second Sister
Tema perihal dunia maya atau media sosial yang dibahas di novel ini bisa dibilang sangat relatable dengan kondisi di zaman sekarang, di mana untuk melakukan kejahatan, pelaku tidak perlu hadir secara langsung untuk menyakiti seseorang, cukup dengan komentar yang pedas dan dipelintir, psikis seseorang bisa langsung dibuat hancur karenanya.
Chan Ho-Kei mampu menangkap fenomena yang kini tengah terjadi dalam masyarakat, yaitu bagaimana dunia maya tak hanya berisi kesenangan, tapi terdapat pula orang-orang aneh dan gila yang bersembunyi di baliknya untuk melancarkan niat jahat mereka, seperti yang dialami oleh Siu-Man.
Selain berprofesi sebagai seorang penulis, Chan Ho-Kei sendiri adalah seorang insinyur perangkat lunak yang mampu mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya untuk membangun struktur cerita yang kuat dalam Second Sister yang memang menyoroti seluk beluk dunia maya.
Second Sister tidak hanya menawarkan sebuah cerita fiksi yang menarik, tapi ada sejumlah informasi yang dapat diterima oleh pembaca, seperti seluk beluk dunia maya, berbagai macam perangkat komputer, hingga kehidupan masyarakat Hong Kong yang ternyata tidak seindah yang terlihat.
Second Sister adalah jenis bacaan yang kaya akan informasi yang terjadi saat ini, sehingga jalan ceritanya akan dengan mudah dapat dinikmati dan diterima oleh pembaca yang memang sudah tidak asing lagi dengan dunia maya, yang kerap kali bersikap kejam kepada kita.
Buku ini akan cocok untuk kamu yang menyukai literatur Asia, karena melalui Second Sister, pembaca akan diajak untuk mengintip sedikit kehidupan masyarakat Hong Kong yang bisa dibilang sangat terjepit dengan biaya kehidupan yang melonjak tinggi di sana.
Bagi kamu yang sudah tidak sabar ingin segera membaca dan memiliki buku ini, bisa langsung membelinya di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.