Pernahkah kamu mengetahui sebuah perusahaan besar yang sekarang namanya sudah tidak terdengar lagi?
Ini disebabkan karena mereka kalah bersaing dengan perusahaan lain yang mempunyai bisnis model yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu.
Perusahaan lama tidak bisa maju terus meneruskan strateginya, namun dia harus beradaptasi dan merubah struktur di dalamnya agar mampu bersaing di pasaran.
Pada artikel ini, akan dipaparkan 10 contoh bisnis model terkenal yang diambil dari St. Galler Business Model Navigator, yang bisa kamu adopsi.
5 Contoh Bisnis Model Terkenal
- Bisnis Model: Add-On
Bisnis model ini menggunakan strategi untuk memberikan harga murah bagi pelanggan agar mereka dapat memakai jasa perusahaan ini.
Harga murah ini memungkinkan perusahaan menjangkau konsumen yang lebih banyak.
Namun di luar pelayanan dasar tadi, perusahaan juga memberikan penawaran pelayanan ekstra yang disebut dengan add-on, sehingga pelanggan bisa menimbang sendiri mana penawaran dan harga yang paling sesuai untuknya.
Contoh perusahaan yang mengadopsi konsep bisnis model ini adalah Air Asia.
- Bisnis Model: Freemium
Kata freemium berasal dari kata free dan premium.
Di dalam bisnis model ini, perusahaan memberikan layanan dasar gratis bagi semua pelanggan.
Selain versi gratis, mereka menawarkan juga versi premium dengan fitur lebih.
Bisnis model ini digunakan terutama untuk memikat pelanggan baru, membuat mereka merasakan pengalaman menggunakan versi gratis sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan versi premium yang menawarkan lebih banyak fitur yang mereka butuhkan.
Contoh perusahaan dengan bisnis model ini misalnya perusahaan yang menawarkan cloud services seperti dropbox, box, iCloud, dll.
- Bisnis Model: Experience Selling
Perusahaan dengan bisnis model experience selling memfokuskan pada pengalaman pelanggan membeli dan menggunakan produk mereka.
Mereka menggali emosi dan perasaan yang bisa ditimbulkan dari sebuah produk, yang membedakan dengan produk sejenis di pasaran.
Selain itu, mereka mempunyai berbagai aktivitas marketing yang sejalan dengan brand.
Keberhasilan perusahaan dapat dilihat ketika mereka memiliki dan terus menambah pelanggan setia yang menggunakan produknya.
Contoh perusahaan yang mengadopsi bisnis model ini adalah Red Bull.
Image Red Bull diperkuat dengan berbagai aktivitas marketing terkait gaya hidup aktif dan olahraga ekstrem.
- Bisnis Model: Subscription
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Bisnis model ini dikenal juga dengan sistem abonnement dimana pelanggan dapat menggunakan jasa atau produk perusahaan dalam kurun waktu subscription-nya.
Dengan menggunakan strategi kemudahan dalam pembayaran, sistem subscription akan terus berlanjut sampai si pelanggan memutuskannya sendiri.
Contoh perusahaan dengan bisnis model ini adalah Netflix.
- Bisnis Model: E-Commerce
Bisnis model ini mulai dikenal seiring dengan kemunculan internet.
Para pelaku bisnis yang mengadopsi konsep ini diuntungkan dengan hilangnya biaya penyewaan tempat usaha.
Semua proses transaksi sampai dengan pengiriman dilakukan secara online.
Pelanggan mendapatkan keuntungan dari kemudahan berbelanja dari mana saja.
Selain itu, pelanggan dapat mengecek ketersediaan barang secara online ketika proses pengorderan.
Pihak perusahaan mempunyai sistem yang menghubungkan produk yang terjual dengan stok pada saat itu.
Contoh perusahaan dengan bisnis model ini adalah Amazon.
Amazon adalah retailer online terbesar di dunia yang menggunakan model e-commerce untuk mengintegrasikan sistem order dan distribusi, berikut juga menjadi wadah tempat jual bagi retailer lain.
Apa Bisnis Model yang Akan Kamu Adopsi?
Selain dari lima bisnis model di atas, masih ada 50 bisnis model lainnya di dalam St. Gallen Business Model Navigator.
Kalau kamu sendiri tertarik untuk mengadopsi bisnis model yang mana?
Melihat perkembangan sekarang di Indonesia, lebih banyak orang yang tertarik dan menjalankan model e-commerce atau dikenal juga dengan bisnis online.
Ada banyak ide bisnis online yang bisa kamu lirik, tidak hanya berfokus pada produk saja tetapi juga jasa.
Dari pengalaman banyak orang yang menjalankan bisnis online, mereka mengatakan bahwa dengan mereka mempunyai kebebasan mengatur waktu terutama bagi mereka yang terikat dengan kewajiban lainnya seperti menjadi ibu rumah tangga, karyawan, ataupun juga pelajar.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam tentang bisnis model, kamu bisa membaca buku Business Model Generation dari Alexander Osterwalder, yang bisa membantu memahami, merancang, memperbaiki dan menerapkan bisnis model.
Buku ini banyak dibaca oleh para mahasiswa/i sekolah bisnis dan juga para top management perusahaan.
Selain karena isi buku yang membukakan mata, buku ini dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilengkapi dengan ilustrasi yang membuat kita bisa membayangkan seperti apa merancang sebuah bisnis model yang cocok dengan bisnis yang kita jalankan sekarang atau perusahaan tempat kita bekerja.
Buku Business Model Generation bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.