Lika-liku kehidupan keluarga adalah satu hal terdekat yang tidak bisa dipungkiri.
Hidup di bawah satu atap, menjalani kegiatan bersama, dan mengambil keputusan bersama bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.
Perbedaan yang terdapat dalam setiap diri manusia, bahkan orang-orang yang sedarah menjadi alasan mengapa kehidupan keluarga memiliki ritme yang hampir seperti roller coaster; selalu naik dan turun.
Seringkali orang dewasa sendiri kesulitan dalam menghadapi hal ini, dan tentunya akan menjadi buah pikiran tentang bagaimana anak-anak dapat memahami dan menyayangi keluarga meskipun adanya lika-liku tersebut.
Mengibaratkan Keluarga Sebagai Masakan
Hal ini didalami lebih lanjut oleh seorang anak bernama Yul, Ia mengibaratkan keluarga seperti masakan yang sejatinya tercipta karena adanya perpaduan yang lezat antara berbagai macam bahan dengan rasa, tekstur, serta aroma yang berbeda.
Semua bahan dengan berbagai macam perbedaan ini dapat menjadi satu harmoni yang tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga memanjakan lidah.
Bahan-bahan yang berbeda tersebut diibaratkan sebagai tiap-tiap anggota keluarga dengan sifat, perilaku, dan pola pikir yang berbeda, tapi dapat hidup serumah dan menciptakan harmoni dengan saling melengkapi satu sama lain.
Yul mengibaratkan keluarganya sendiri sebagai hamburger dengan bahan yang melimpah.
Hamburger sendiri dikenal sebagai hidangan yang merupakan gabungan dari berbagai macam bahan dengan rasa dan tekstur yang berbeda, seperti roti, daging, selada, irisan tomat, berbagai jenis saus serta acar.
Bahan-bahan yang berbeda ini dicampur sedemikian rupa hingga menjadi sebuah hidangan lezat, tentunya tidak dengan asal mencampur semua bahan.
Memasak diibaratkan sebagai eksperimen sains, kita perlu melakukan hal-hal spesifik dan terus mencoba hingga berhasil menciptakan sesuatu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Saat memasak, banyak hal yang harus dipikirkan dan dicoba untuk mendapatkan rasa yang terbaik dan cocok bagi semua lidah.
Begitu pula dengan kehidupan berkeluarga, kita perlu mencoba banyak hal dan menyesuaikan semua perbedaan yang ada di dalam rumah agar perbedaan antar anggota keluarga justru dapat melengkapi satu sama lain dan menciptakan sebuah kehidupan berkeluarga yang harmonis.
Keharmonisan Keluarga dalam Cerita Anak
Tidak hanya Yul yang mengibaratkan keluarganya sebagai sebuah masakan, tetapi juga teman-teman satu kelompoknya di sekolah.
Gayoung, Dongmin, dan Hyerin masing-masing memiliki pandangan berbeda tentang masakan apa yang dapat menggambarkan keluarga dengan baik.
Bersama keempat anak ini, Yul mengerjakan tugas kelompoknya dan perlahan bisa mengungkap bagaimana cara menjaga keharmonisan hidup bersama orangtua dan saudara-saudaranya.
Banyak hal menarik yang ditemukan Yul, Gayoung, Dongmin dan Hyerin, secara tidak langsung membantu proses pendewasaan mereka dan menambah pengetahuan mereka mengenai kehidupan berkeluarga.
Cerita dan pandangan mereka terhadap keluarga dapat dibaca lebih lanjut dalam buku Seri Aku Bisa: Menyayangi Keluarga.
Di dalamnya terdapat berbagai macam persoalan keluarga dari sudut pandang anak-anak, juga hal-hal informatif seperti bagaimana terciptanya sebuah keluarga dan pelajaran mengenai keterikatan setiap anggota keluarga dalam pohon keluarga.
Banyak hal menarik yang bisa diambil dari buku ini, secara tidak langsung dapat mengenalkan anak pada kehidupan bersama keluarga dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Buku Seri Aku Bisa: Menyayangi Keluarga bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.