Setiap sore saya selalu mengantar anak saya bermain.
Anak saya yang cowok selalu saja bermain bersama teman-temannya dekat masjid.
Tempat itu dijadikan tempat bermain karena ada taman bermain kecil dan lapangan bola di tengahnya.
Sebagai orang dewasa, saya akui tempat itu cukup bagus.
Saat saya bertemu dengan anak saya, saya bertanya “Kamu main sama siapa aja?”
“Main sama Andi, Timo, Budi.”
Saya sempat kaget ketika saya mendengar nama Timo.
"Lho, Timo seingat saya anaknya bandel" pikir saya.
“Kamu bukannya dulu diisengin terus sama Timo. Emang kamu masih mau main sama dia?“
“Timo udah nggak isengin aku lagi. Dia udah baik anaknya.“
Terakhir anak saya bilang kalau temannya itu bandel tapi kenapa sekarang berbeda.
Agak mencurigakan.
Beberapa lama kemudian, anak-anak pengajian keluar dari masjid karena sudah jam pulang.
Sebelum kami pergi pulang, Daniel melihat temannya Timo.
“Tim!“ sapa Daniel.
“Eh, Daniel!“ sapa Timo balik.
Mereka berbicara di depan saya.
Saya melihat Timo sebentar lalu dia langsung menghampiri dan menyapa saya dengan ramah dan langsung menyalam saya dengan sopan.
“Kamu ngaji?” tanya saya dengan heran.
“Iya, Om. Sudah sore harus ngaji. Eh, Niel, aku duluan ya mau bantu mama aku jualan.“
“Hati-hati, Tim,“ kata Daniel.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Daniel melihat saya dan bertanya apakah saya baik-baik saja. Mungkin karena saya memasang muka bingung karena melihat temannya Timo yang sikapnya berubah total. Saking tidak percayanya, saya bertanya ke anak saya.
“Kamu yakin itu Timo?“
“Iya itu Timo. Kenapa, Pih?”
“Beda sekali sikapnya. Dulu dia, kan, bandel.“
“Ohh ... itu pasti gara-gara acara baca buku kemarin datang ke masjid. Soalnya ada buku judulnya 99 Asmaul Husna: Kumpulan Cerita Pembangun Akhlak,” kata Daniel.
“Emang itu bukunya bahas soal apa?”
“Itu buku ngajarin anak supaya berperilaku baik, Pih. Makanya, si Timo bisa berubah gitu.”
Saya sempat tidak percaya karena sebuah buku bisa merubah hidup seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Keren juga, ya. Yasudah, sukurlah Timo berubah. Yuk, pulang,“ ajak saya dan kami berdua menuju pulang ke rumah.
Review Buku 99 Asmaul Husna: Kumpulan Cerita Pembangun Akhlak
Mendidik anak-anak untuk mengenal nilai-nilai akhlak yang baik adalah tugas mulia bagi setiap orang tua.
Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui pembacaan buku yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.
Buku anak berjudul 99 Asmaul Husna: Kumpulan Cerita Pembangun Akhlak hadir sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mendidik anak-anak untuk mengenal nilai-nilai akhlak yang baik adalah tugas mulia bagi setiap orang tua.
Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui pembacaan buku yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.
Buku 99 Asmaul Husna: Kumpulan Cerita Pembangun Akhlak ini hadir sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Buku ini berisi 99 cerita inspiratif tentang nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna).
Setiap cerita dihubungkan dengan salah satu nama Allah dan mengajarkan nilai-nilai akhlak mulia, seperti:
- Jujur
- Amanah
- Tawadhu
- Syukur
- Berani
- Pemaaf
Cerita-ceritanya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
99 Asmaul Husna: Kumpulan Cerita Pembangun Akhlak bukan hanya sekadar buku cerita anak, tetapi juga sebuah sarana pembelajaran yang penuh makna.
Melalui cerita-cerita yang disusun dengan cermat, buku ini berhasil menggabungkan pendidikan agama dengan pengembangan karakter anak.
Dengan membacakan buku ini, orangtua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengenal dan mencintai serta menerapkan nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Dapatkan segera bukunya di Gramedia.com.