Historiografi adalah penulisan peristiwa sejarah yang disertai dengan berbagai macam unsur di dalamnya.
Mirip seperti karya sastra, historiografi juga mengandung unsur intrinsik seperti latar, alur, tokoh, penokohan, dan lain sebagainya.
Penulisan peristiwa sejarah dalam historiografi tidak hanya ditulis seadanya saja, tapi juga meliputi intelektualitas dan pengaruhnya terhadap bentuk isi, penulisan sejarah, permasalahan, serta fungsinya.
Tujuan dari penulisan historiografi sendiri adalah untuk menghadirkan kembali rekonstruksi sejarah.
Salah satu jenis dari historiografi yaitu historiografi kolonial yang fokus utamanya ada pada peristiwa di Indonesia pada tangan Belanda.
Dalam historiografi kolonial, Indonesia masih disebut dengan Hindia Belanda.
Unsur lainnya yang meliputi tokoh dari Indonesia cuma ditempatkan sebagai pelengkap saja.
Historiografi kolonial meliputi Indonesia pada saat berada di bawah penjajahan bangsa asing, seperti Portugis, Belanda, dan Jepang yang datang ke Tanah Air.
Ketika masa penjajahan Belanda, historiografi kolonial pada umumnya ditulis oleh bangsa Belanda dengan referensi dari berbagai arsip mengenai Indonesia yang ada di Belanda.
Agar bisa memahami historiografi kolonial beserta contoh dengan lebih jelas lagi, simak pengertiannya berikut ini.
Pengertian Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang dilakukan pada saat masa kolonial Belanda.
Diawali ketika masa VOC hingga masa pemerintahan Hindia-Belanda yang ditulis oleh orang-orang Belanda itu sendiri.
Bahkan, banyak di antara para penulis Belanda tersebut sebetulnya belum pernah sama sekali datang ke Indonesia.
Meskipun belum pernah menginjakkan kaki di Indonesia, tapi mereka mendapatkan data dan informasi sumber penulisan sejarah dari arsip-arsip negara yang ada di Belanda.
Maka dari itu, tidak mengherankan apabila kebanyakan historiografi kolonial lebih banyak memihak bangsa Belanda.
Bahkan, secara ekstrem dan berani, penulisan historiografi kolonial menyebut jika pahlawan-pahlawan Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air disebut sebagai biang onar ketertiban.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Contoh Historiografi Kolonial
1. Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M Vlekke
Buku yang ditulis oleh B.H.M. Vlekke ini memberikan gambaran luas mengenai sejarah Nusantara.
Dalam buku ini penulis menjadikan pengaruh Belanda dalam proses pembentukan sejarah Indonesia sebagai fokus utamanya.
2. Gesciedhenis van Indonesie karya H.J. de Graaf
Karya yang ditulis oleh H.J. de Graaf ini adalah salah satu karya paling penting dan berpengaruh dalam historiografi kolonial di Indonesia.
Buku ini menyajikan narasi sejarah yang luas mengenai kolonialisme serta penjajahan di Indonesia.
Akan tetapi, interpretasi serta perspektif dari de Graaf kerap kali dipertanyakan sebab terlalu memihak pada sudut pandang penjajah.
3. History of Java karya Thomas S. Raffles
History of Java merupakan salah satu contoh historiografi kolonial terkenal yang ditulis oleh Thomas S. Raffles pada awal abad ke-19.
Buku ini memperlihatkan gambaran mengenai sejarah Pulau Jawa yang menekankan penjajahan bangsa Belanda di wilayah tersebut.
Buku ini turut menyajikan informasi penting mengenai budaya, fauna, flora, serta arkeologi Jawa.
4. Geschiedenis van Nederlandsch Indië karya FW Stapel
Buku yang ditulis oleh FW Stapel ini menyajikan gambaran umum mengenai sejarah Hindia-Belanda dari awal datangnya bangsa Belanda sampai masa kolonial.
Terdapat beberapa aspek sejarah yang turut dihadirkan dalam buku ini seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Akan tetapi, sama seperti karya-karya historiografi kolonial lainnya, sudut pandang yang digunakan condong lebih memihak penjajah dan kurang menghargai pengalaman serta perjuangan masyarakat Indonesia.
Mempelajari dan mencari tahu tentang sejarah Indonesia rasanya akan jauh lebih menarik dan menyenangkan apabila dinikmati lewat sebuah kisah fiksi.
Buku Teh dan Pengkhianat yang ditulis oleh Iksaka Banu akan menghadirkan tiga belas cerita pendek berlatar kolonial.
Pembaca akan diajak bertamasya kembali ke masa silam saat awal mula sepeda digunakan kaum bumiputra di Hindia-Belanda, ketika wabah cacar mengancam sedangkan sarana dan prasarana transportasi masih terbatas, saat globe masih merupakan produk pencerahan budi yang mewah, dan masih banyak lagi.
Iksaka Banu sukses menampilkan sejarah sebagai pergulatan manusia berikut susah-senang maupun kekecewaan serta harapan yang meliputi kebebalan atau nalar bagi tiap generasi.
Buku Teh dan Pengkhianat bisa kamu beli melalui Gramedia.com.