Sifat clingy para seseorang merujuk pada perilaku yang cenderung terlalu membutuhkan perhatian, waktu, atau afeksi dari orang lain.
Nah, sederhananya clingy artinya manja yang berlebihan yang cenderung memaksakan kehendak.
Orang yang memiliki sifat clingy mungkin merasa tidak nyaman atau cemas jika tidak mendapatkan perhatian atau interaksi yang mereka harapkan.
Mereka sering kali ingin terus berada di dekat orang yang mereka anggap penting dalam hidup mereka, dan mereka mungkin mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan orang tersebut tetap terlibat dengan mereka.
Meskipun keinginan untuk memiliki hubungan yang dekat dan intim adalah hal yang alami, sifat clingy dapat menjadi masalah jika berlebihan.
Itulah sebabnya, sifat clingy bisa jadi toxic dalam sebuah relationship.
Lalu, apa penyebab orang jadi clingy pada pasangannya? Jika kamu merasa pasangan sudah manja yang berlebihan, kenali penyebab sifat clingy pada seseorang berikut ini:
Penyebab Orang Jadi Clingy
Orang yang menjadi clingy atau terlalu melekat pada orang lain bisa memiliki beberapa penyebab yang dapat berpotensi menjadi perilaku toksik.
Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab seseorang menjadi clingy:
1. Rasa Tidak Aman
Seseorang yang merasa tidak aman dalam hubungan atau dalam dirinya sendiri mungkin menjadi clingy.
Mereka mungkin mengalami kecemasan atau rasa takut kehilangan orang yang mereka cintai, sehingga mereka terus-menerus membutuhkan konfirmasi dan perhatian dari pasangan atau orang terdekat.
2. Pengalaman Masa Lalu
Pengalaman traumatis atau hubungan yang buruk di masa lalu dapat mempengaruhi perilaku seseorang menjadi clingy.
Mereka mungkin mengembangkan kebutuhan yang berlebihan akan keintiman dan terus mencari kepastian dalam hubungan baru.
3. Rendahnya Harga Diri
Seseorang yang memiliki harga diri yang rendah mungkin merasa tidak layak mendapatkan cinta atau perhatian.
Mereka mungkin berusaha memperoleh validasi dan perhatian dari orang lain secara berlebihan sebagai cara untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.
4. Ketergantungan Emosional
Seseorang yang terlalu mengandalkan orang lain secara emosional mungkin menjadi clingy.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Mereka mungkin merasa tidak mampu mengatasi emosi mereka sendiri atau menghadapi kesulitan hidup tanpa bantuan orang lain.
5. Kurangnya Batasan Pribadi
Orang yang menjadi clingy seringkali memiliki masalah dalam menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan.
Mereka mungkin mengabaikan kebutuhan dan ruang pribadi pasangan atau mengabaikan perasaan dan keinginan mereka sendiri demi memuaskan keinginan dan kebutuhan orang lain.
6. Kehilangan Identitas Pribadi
Mereka cenderung mengorbankan kepentingan pribadi atau hobi mereka untuk mengikuti orang yang mereka anggap penting.
Mereka mungkin kehilangan identitas pribadi mereka sendiri dan menggantungkan kebahagiaan mereka pada hubungan atau interaksi dengan orang lain.
7. Rasa Takut Kehilangan Seseorang
Mereka sering merasa khawatir dan takut kehilangan orang yang mereka anggap penting dalam hidup mereka.
Mereka mungkin mengungkapkan kekhawatiran berlebihan atau membutuhkan konfirmasi terus-menerus bahwa mereka tetap penting dan dicintai.
Meskipun clinginess mungkin terjadi karena beberapa alasan di atas, menjadi toxic dalam relationship tergantung pada sejauh mana perilaku clingy tersebut mempengaruhi keseimbangan, kebebasan, dan kesehatan mental dalam hubungan.
Jika perilaku clingy menghambat pertumbuhan individu, menciptakan ketergantungan yang tidak sehat, atau melampaui batasan yang wajar, dapat menjadi masalah yang perlu diatasi.
Sifat clingy sendiri dapat muncul dalam hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan keluarga.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan ruang dan waktu pribadi, dan penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kedekatan dan kemandirian.
Jika sifat clingy mengganggu kehidupan sehari-hari atau hubungan dengan orang lain, penting untuk mencari cara untuk mengatasi kebutuhan emosional yang berlebihan dan belajar untuk mengembangkan kemandirian yang sehat.
Jika kamu tertarik mempelajari lebih banyak karakter, sifat, dan kepribadian seseorang, buku Behavioristik: Teori-teori Kepribadian bisa jadi referensi. Buku ini akan mengenalkanmu tentang tingkah laku seseorang.
Termasuk mereka yang memiliki kecenderungan jadi orang yang toxic.
Jika ada orang di sekitarmu yang memiliki kecenderungan ini, kamu bisa mengenali dan menghadapinya dengan tepat melalui psikologi behavioral yang bisa kamu temukan dalam buku ini.
Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!