Ada yang bilang buku ini perlu dibaca, yang lain lagi bilang buku itu yang harus dibeli.
Lalu, berbagai rekomendasi dari media sosial pun bermunculan dari para bookfluencer, booktok, dan booktuber serta akun-akun media tentang literasi lainnya.
Ditambah lagi ketika kita langsung datang ke toko buku, kita langsung disambut oleh lautan buku.
Pada akhirnya, keputusan buku apa yang akan kita baca kembali lagi kepada diri kita sendiri.
Oleh karena itu, memang benar adanya pepatah yang mengatakan bahwa “buku itu akan menemukan pembacanya sendiri.”
Berikut rekomendasi langsung dari para editor Gramedia Pustaka Utama untuk 49 novel dan buku puisi yang wajib kalian baca:
1. Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
Funiculi Funicula, sebuah kafe di gang sempit di Tokyo, masih kerap didatangi orang-orang yang ingin menjelajahi waktu.
Peraturan-peraturan yang merepotkan masih berlaku, tetapi itu semua tidak menyurutkan harapan mereka untuk memutar waktu.
Kali ini ada seorang pria yang ingin kembali ke masa lalu untuk menemui sahabat yang putrinya ia besarkan, seorang putra putus asa yang tidak menghadiri pemakaman ibunya, seorang pria sekarat yang ingin melompat ke dua tahun kemudian untuk memastikan kekasihnya bahagia, dan seorang detektif yang ingin memberi istrinya hadiah ulang tahun untuk pertama sekaligus terakhir kalinya.
Kenyataan memang akan tetap sama.
Namun dalam singkatnya durasi sampai kopi mendingin, mungkin masih tersisa waktu bagi mereka untuk menghapus penyesalan, membebaskan diri dari rasa bersalah, atau mungkin melihat terwujudnya harapan.
2. Pangeran Cilik: Le Petit Prince
Pangeran Cilik termasuk buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia.
Konon pernah disadur ke dalam 230 bahasa asing.
Buku ini memang luar biasa.
Tampaknya seolah cerita anak-anak, tapi sebenarnya dinikmati dan direnungkan juga oleh orang dewasa.
Lewat cerita seorang anak yang mengamati dunia dengan mata naif dan lugu, Saint-Exupéry menyentuh beberapa nilai dan pengalaman manusia yang paling dasar, seperti kekuasaan, tanggung jawab, dan cinta.
Dongeng yang mengharukan sekaligus amat mendalam ini termasuk karya-karya agung sastra dunia yang tidak terlupakan.
3. Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama
Pembunuhan bisa terjadi di mana saja, termasuk di sebuah kota kecil, terpencil, dan nyaris terlupakan di tengah pandemi Covid-19.
Seorang mantan guru SMP ditemukan tewas tercekik di halaman rumahnya sendiri.
Polisi tidak tahu apakah ini pembunuhan terencana, pembunuhan tak disengaja, atau aksi pencurian yang berakhir dengan pembunuhan.
Korban adalah guru yang disegani.
Setelah pensiun pun, mantan murid-muridnya sering menghubunginya untuk meminta bantuan atau nasihat.
Jadi, tentu saja para mantan muridnya, yang pulang ke kota itu demi menghadiri reuni, termasuk dalam daftar orang-orang yang dicurigai.
Polisi kebingungan, dan si pembunuh lega karena identitasnya tidak akan pernah ketahuan.
Namun, ia tidak menyangka bahwa putri korban akan muncul bersama pamannya—seorang mantan pesulap eksentrik—dan ikut menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan mencari tahu siapa yang membunuh Kamio Eiichi.
4. Pasta Kacang Merah
Sentaro gagal menjalani kehidupan.
Ia memiliki catatan kriminal, sulit meninggalkan kebiasaan minum alkohol, dan impiannya menjadi penulis semakin lama semakin pudar.
Ia menghabiskan hari-hari monoton di sebuah kedai dorayaki yang berada di bawah pohon sakura yang berubah seiring pergantian musim.
Namun, suatu ketika segalanya mulai berubah.
Seorang wanita tua bernama Tokue, dengan jemari yang aneh bentuknya, datang ke kehidupan Sentaro.
Dengan metode pengajaran yang sama anehnya, Tokue mewariskan pengalaman lima puluh tahunnya membuat pasta kacang merah kepada Sentaro.
Namun, seiring persahabatan di antara keduanya mulai terjalin, tekanan dari masyarakat terhadap kondisi Tokue mulai mengungkap rahasia gelap yang wanita itu simpan rapat-rapat.
Rahasia itu kemudian menuntut harga yang sangat mahal.
Pasta Kacang Merah adalah harmoni kudapan manis dan persahabatan, kisah bagaimana harapan dapat membantu manusia meng hadapi kelamnya masa lalu.
5. Dua Belas Pasang Mata
Sebagai guru baru, Bu Guru Oishi ditugaskan mengajar di sebuah desa nelayan yang miskin.
Di sana dia belajar memahami kehidupan sederhana dan kasih sayang yang ditunjukkan murid-muridnya.
Sementara waktu berlalu, tahun-tahun yang bagai impian itu disapu oleh kenyataan hidup yang sangat memilukan.
Perang memorakporandakan semuanya, dan anak-anak ini beserta guru mereka mesti belajar menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
6. Mantappu Jiwa *Buku Latihan Soal
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
“Jadi ini buku latihan soal matematika ya, Jer?”
Bukan!
Kata orang, selama masih hidup, manusia akan terus menghadapi masalah demi masalah.
Dan itulah yang akan kuceritakan dalam buku ini, yaitu bagaimana aku menghadapi setiap persoalan di dalam hidupku.
Dimulai dari aku yang lahir dekat dengan hari meletusnya kerusuhan di tahun 1998, bagaimana keluargaku berusaha menyekolahkanku dengan kondisi ekonomi yang terbatas, sampai pada akhirnya aku berhasil mendapatkan beasiswa penuh S1 di Jepang.
Manusia tidak akan pernah lepas dari masalah kehidupan, betul.
Tapi buku ini tidak hanya berisi cerita sedih dan keluhan ini-itu.
Ini adalah catatan perjuanganku sebagai Jerome Polin Sijabat, pelajar Indonesia di Jepang yang iseng memulai petualangan di YouTube lewat channel Nihongo Mantappu.
Yuk, naik roller coaster di kehidupanku yang penuh dengan kalkulasi seperti matematika.
It may not gonna be super fun, but I promise it would worth the ride.
Minasan, let’s go, MANTAPPU JIWA!
7. Jingga untuk Sandyakala – Part 1
Darah lebih kental daripada air.
Tapi, apa benar begitu? Walaupun Ari dan Ata saudara kembar, Ata memilih berpihak pada Angga, anak SMA Brawijaya, musuh bebuyutan Ari.
Di mata Ata, Ari adalah orang lain.
Di mata Ata, Ari adalah cowok borju, sok berkuasa, terbiasa hidup enak sama Papa.
Ata kebalikannya, mesti hidup susah sama Mama.
Jadi, Ata bertekad mengacak-acak hidup Ari.
Sementara itu, Ari nggak nyangka Tari minta putus.
Dan ketika Ari menanyakan alasan putus, Tari nggak bisa menjelaskannya.
Baru kali ini, cowok pentolan SMA Airlangga itu merasa kehilangan orang yang dia suka, dan itu bikin Ari sadar, dia nggak pernah nyatain cinta ke Tari.
Tapi saat Ari akhirnya punya kesempatan jujur soal perasaannya, apakah Tari masih mau menerima hatinya?
8. Republik Naga
Kisah Rin berlanjut dalam sekuel Perang Opium ini—fantasi epik yang menggabungkan sejarah Cina abad ke-20 dengan dunia dahsyat tempat para dewa dan monster.
Tiga kali negara Nikan bertempur dalam Perang Opium yang bersimbah darah.
Rin—sang syaman dan pejuang—dicengkeram rasa bersalah dan tak dapat melupakan tindakan keji yang dia lakukan demi menyelamatkan rakyat.
Gadis itu bertekad membalas dendam pada Maharani yang mengkhianati tanah airnya.
Satu-satunya cara adalah bergabung dengan Panglima Perang Naga, yang ingin menaklukkan Nikan, menggulingkan Maharani, dan mendirikan republik baru.
Namun Maharani dan Panglima Perang Naga tidaklah seperti yang dikira gadis tersebut.
Semakin banyak yang dilihatnya, semakin Rin takut bahwa cintanya pada Nikan akan memaksa dia menggunakan lagi kekuatan dahsyat Phoenix.
Sebab Rin rela mengorbankan apa saja untuk menyelamatkan negeri itu... dan membalaskan dendamnya.
9. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
apakah hatiku mangkuk dangkal yang pecah—yang alangkah mudah diisi, namun mustahil penuh? apakah mencintai diri sendiri berarti menjadi batu yang dilemparkan ke lautan lepas tanpa dasar? mengapa darah lebih api daripada api? mengapa luka tidak memaafkan pisau—& mata pisau bisa membayangkan dirinya sebagai cermin? mengapa kita mesti memiliki banyak pengetahuan untuk bisa memahami betapa sedikit pengetahuan kita? mengapa orang kota bersandar pada humor untuk bisa bertahan hidup & mengapa orang desa harus bertahan hidup untuk bisa tertawa? mengapa usia seseorang tidak dihitung dari seberapa dekat dia dari kematian? bukankah manusia sudah terlalu tua sekarang? (seperti puisi ini, tidakkah hidupmu sudah dituliskan—& ditafsirkan orang lain, bahkan sebelum kamu bisa membacanya?)
10. In The Middle of Everything
In “Ice Lemon Tea” a woman spends hours questioning herself about how she ended up doing multiple roles, and realizes that she won’t have the energy to be committed to any of them anymore.
She ends her rumination by taking a cute selfie on her phone.
The narrator in “So Tired Of Being Easily Sick” thinks she has already implemented a generally accepted healthy lifestyle and deserves a certain level of fitness, but still, time and gravitation are more robust in terms of execution.
“Mood Tracker” takes a peek at the excessive daily journal of someone who is going through high and low, and how trivial things such as an overpriced linen spray and an exaggerated to-do list push her to get through day by day.
This book is a collection of stories, narrative poetry, untitled pieces, and drawings that collectively depart from an attempt to portray how the opposite is also true.
The characters (mostly female) exist and cope in the middle of past, present, future / surviving, existing, living / attachment, detachment, non-attachment / logic, emotion, ethics / abstract, negative, concrete and so on, but it’s all very casual.
Even sandwiched between the possibility of becoming a perfected version of themselves or completely losing their identities, some of the characters still manage to maintain the ability to laugh at themselves, to prepare a weekly meal plan, to get obsessed with spreadsheets, and to grow a social media presence.
Nah, untuk rekomendasi nomor 11 hingga 49 bisa kalian cek di sini ya: //bit.ly/katalogbaca49
Kami juga mengajak kalian untuk ikut tantangan #BanyakBaca49.
Pastikan kalian membaca syarat dan ketentuannya ya.