Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang berlandaskan pada sikap atau cara berpikir yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang telah ada dari masa ke masa.
Sementara itu, tradisional sendiri merujuk dari kata “tradisi” yang berarti adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih terus dijalankan oleh masyarakat secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Seni rupa tradisional juga bisa diartikan sebagai semua hal yang berkaitan dengan nilai filosofi dalam masyarakat yang terus dijaga kemurnian dan keutuhannya agar selalu terlihat dan terasa autentik.
Karya seni rupa pada umumnya dibuat atau ditemukan di daerah yang masih memegang erat norma atau adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhur.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai karya seni rupa tradisional, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Ciri-Ciri Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional tentunya berbeda dengan seni rupa modern karena memiliki ciri khas yang sesuai dengan budaya dari daerah asalnya.
Berikut ini merupakan ciri-ciri karya seni rupa tradisional:
- Bersifat distingtif, antara kebudayaan yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan.
- Lebih mengutamakan fungsi atau kegunaan dibandingkan dengan estetika.
- Penciptaan karyanya sering kali didasarkan pada filosofi budaya, memiliki simbol yang berhubungan dengan adat istiadat, budaya, atau kebutuhan masyarakat.
- Masih bersifat kedaerahan dan terikat pada pakem tertentu.
- Corak dan motifnya biasanya dipengaruhi oleh daerah tempat asal.
Contoh Seni Rupa Tradisional
1. Kain Batik
Batik merupakan kain bergambar yang proses pembuatannya dilakukan secara khusus dengan menggunakan cairan lilin malam dan canting.
Dari sebuah kain yang polos dan kosong, para pengrajin akan menggambar dan melukisnya dengan berbagai macam motif sehingga kain tersebut bisa bernilai sangat tinggi.
Batik sudah mulai dikenal sejak abad ke-17, pada masa itu, motif batik lebih didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman sebelum akhirnya beralih pada motif-motif yang menyerupai relief candi.
Batik di Indonesia kini memiliki berbagai macam motif yang masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri, tergantung dari daerah tempat asal batik tersebut.
2. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan seni pertunjukkan drama yang menggunakan boneka dari bahan kulit.
Wayang kulit berbentuk pipih dan tipis karena dari kulit hewan, biasanya dibentuk menjadi karakter tokoh-tokoh pewayangan khas Indonesia.
Sejak zaman dulu, wayang kulit merupakan salah satu media yang efektif digunakan sebagai hiburan atau menyebarkan agama.
Seni pertunjukkan wayang biasanya dimainkan oleh dalang yang akan menceritakan sebuah jalan cerita dan membuat wayang tersebut seolah-olah sedang berlakon dan berbicara.
3. Wayang Golek
Wayang Golek adalah salah satu seni yang berkembang di Jawa Barat, tepatnya dari Cirebon sampai ke Banten bahkan juga sudah masuk ke wilayah Jawa Tengah.
Pada awalnya pertunjukkan ini sering diadakan oleh kaum bangsawan Sunda di lingkungan istana atau kabupaten pada acara tertentu.
Media utama yang digunakan adalah boneka yang terbuat dari kayu, kemudian dicat dan diberi busana sesuai dengan karakter yang dibutuhkan.
Bentuk tubuh Wayang Golek biasanya dipisah menjadi 3 bagian yaitu bagian kepala dan leher, tangan, serta badan yang kemudian disambungkan sehingga bentuknya tampak utuh seperti manusia.
Sampai saat ini, Wayang Golek masih digemari mayoritas rakyat Jawa Barat dan sering ditampilkan pada berbagai acara seperti perkawinan, perayaan hari besar, atau acara khusus untuk meminta keberkahan dan keselamatan.
4. Wayang Beber
Wayang Beber merupakan jenis pertunjukkan wayang yang penyajiannya dilakukan dengan cara dibentangkan.
Wayang Beber pada awalnya merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyebarkan ajaran agama pada zaman kerajaan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kisah-kisah yang terkandung dalam Wayang Beber biasanya diangkat dari kisah-kisah kepahlawanan seperti Ramayana, Mahabharata, atau kisah yang terdapat pada relief-relief candi.
Wayang Beber mulai dikembangkan sejak zaman Kerajaan Jenggala (1223 M), tapi ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini berasal dari daerah Pacitan, Jawa Timur tepatnya di era Kerajaan Majapahit.
5. Keris
Keris adalah salah satu senjata tradisional yang sangat populer di Indonesia, khususnya Pulau Jawa.
Keris diperkirakan telah dikenal luas sejak abad ke-9, terbukti dari adanya beberapa kisah tradisional yang berhubungan dengan keris, seperti kisah Ken Arok dan Ken Dedes.
Keris dibuat dengan cara ditempa berulang kali dan dibuat berlapis-lapis, setidaknya sebanyak 128 lapisan berbahan besi dan pamor sehingga senjata ini bisa kuat dan tajam saat akan digunakan.
Saat ini keris telah resmi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi, dan tidak hanya dipakai sebagai senjata tapi juga dipercaya memiliki kekuatan supranatural.
6. Kain Songket
Kain songket merupakan kain tenun tradisional buatan tangan yang menjadi salah satu ciri khas dari kota Palembang, Sumatera Selatan.
Keindahan kain songket ini tidak hanya terletak pada bahan dan warna-warna benangnya saja, tapi juga dari teknik pembuatannya yang rumit dan membutuhkan ketelitian.
Kain songket pada umumnya dikenakan sebagai pakaian khas pada acara-acara resmi atau bisa juga dijadikan sebagai pajangan.
7. Kain Ulos
Ulos adalah kain tenun hasil kerajinan khas tanah Batak yang berupa selendang.
Cara pembuatan kain ulos ini hampir sama dengan songket karena tidak menggunakan mesin.
Kain ulos hadir dalam berbagai macam warna, tapi kamu akan lebih sering menemukan warna hitam, merah, kuning, dan putih dengan hiasan benang perak atau emas.
Pada zaman dulu, nenek moyang suku Batak adalah manusia gunung yang mayoritas tinggal di kawasan pegunungan sehingga mereka harus siap berperang melawan hawa dingin.
Dari situlah, ulos mulai dibuat dan digunakan sebagai kain tambahan untuk menghangatkan badan.
Saat ini kain ulos juga memiliki fungsi simbolik yang berkaitan erat dengan kehidupan suku Batak, salah satunya digunakan sebagai lambang ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya.
Itulah beberapa contoh karya seni rupa tradisional khas Indonesia yang perlu kamu ketahui dan kamu lestarikan agar tidak hilang dimakan zaman.
Selain seni rupa, Indonesia juga memiliki kekayaan dalam bidang seni musik terutama untuk alat musik dan lagu-lagu daerah.
Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki alat musik dan lagu daerahnya masing-masing, ini menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan kebudayaannya.
Untuk mengetahui lebih banyak, kamu bisa membaca buku Terlengkap Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Lagu Daerah, dan Lagu Anak Indonesia karya Wildan Bayudi.
Buku ini berisi kumpulan lagu-lagu daerah, lagu wajib nasional, dan lagu anak yang dilengkapi juga dengan not angka, not balok dan chord alat musik.
Selain itu, buku ini juga memberikan sedikit informasi mengenai para komposer dan pencipta lagu-lagunya agar kamu semakin mengenali peran mereka dalam sejarah musik dan lagu di Indonesia.
Buku ini bisa dibaca dan dipelajari oleh siapa saja, terutama para generasi muda Indonesia.
Jika tertarik, buku ini bisa kamu dapatkan melalui Gramedia.com.