Biografi Bapak Pramuka Dunia: Lord Robert Baden Powell Of Gilwel

Lihat Foto
Sumber foto: Thian Hiong-Boon - Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International
Biografi Bapak Pramuka Dunia
Rujukan artikel ini:
Seri Tokoh Dunia 26: Lord…
Pengarang: Animik World
|
Editor: Rahmad

Pramuka adalah gerakan kepanduan yang sudah tidak asing di Indonesia. Identik dengan petualangan, yel-yel pramuka yang seru, dan berbagai permainan, Pramuka ternyata tidak dirintis dan berkembang di Indonesia.

Ada tokoh dunia yang berpengaruh besar pada kemunculan dan berkembangnya gerakan pramuka. Yakni Lord Robert Baden Powell of Gilwel atau biasa dikenal singkat dengan Baden Powell.

Biografi Bapak Pramuka Dunia

Berikut ini penjelasan biografi bapak Pramuka dunia yang bisa kamu pelajari:

1. Masa Kecil Baden Powell

Baden Powell memiliki nama depannya yaitu "Stephenson Smyth Baden Powell". Nama Powell berasal dari nama ayahnya, Baden-Powell, dan Smyth berasal dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth.

Nama Robert merupakan sebuah gelar ksatria yang diberikan Kerajaan Inggris. Baden Powell Lahir pada tanggal 22 Februari 1857, Baden Powell asli orang Paddington, London (Inggris). Ayahnya adalah seorang pendeta sekaligus seorang dosen geometri di Universitas Oxford.

Ibunya adalah putri dari administrator kerajaan Inggris yang terkenal, William T. Smyth. Baden Powell memiliki sembilan saudara kandung, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher.

Cerdas, ceria, lucu, dan jago berakting, Baden Powell mudah bergaul dengan teman-temannya. Boden Powell tidak hanya cerdas tetapi juga pandai memainkan alat musik seperti piano dan biola.

Hobi Baden Powell meliputi berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar. Baden Powell aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seperti marching band, menembak sasaran, teater, melukis dan sepak bola.

2. Masa Remaja Baden Powell

Pada usia 19 tahun, Baden Powell meninggalkan sekolah. Setelah lulus, Baden Powell melanjutkan pendidikannya di akademi militer dengan bantuan pamannya, Kolonel Henry Smyth.

Setelah bergabung dengan Angkatan Darat Inggris, Baden Powell sering ditempatkan di luar Inggris. Pada tahun 1876 Baden Powell bergabung dengan 13th Hussars di India, melakukan dinas khusus di Afrika pada tahun 1895 dan menjadi komandan Dragoons V pada tahun 1897.

Ia kemudian menjadi komandan resimen di Zulu, Afrika Selatan, pada tahun 1880 dan kepala staf di Rhodesia Selatan.

Pada tahun 1896, di Zimbabwe saat ini, dia memimpin Korps Kadet Mafeking di Mafeking, Afrika Selatan dari tahun 1899 hingga 1900.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Pengakuan Baden Powell sebagai Bapak Pramuka Dunia

Baden Powell menulis buku berjudul Aids to Scouting untuk pembaca muda. Setelah Baden Powell menulis pada tahun 1907, dia mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea dengan 22 anak laki-laki dari berbagai latar belakang untuk menguji beberapa gagasan.

Buku yang ditulisnya berjudul Scouting for Boys dan berhasil ditulis dan dicetak sebanyak 6 jilid pada tahun 1908. Pengawasan dikembangkan bersama Brigade Anak Laki-Laki. Pertemuan Pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada tahun 1908.

Pertemuan Pramuka kemudian diadakan pada tahun 1910 di bawah pengawasan Agnes Baden Powell, saudara perempuan Baden Powell. Pada tahun 1910, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan.

Meski ia telah menjadi panglima tertinggi dengan pangkat letnan jenderal. Keputusan tersebut juga berdasarkan nasehat Raja Edward VII agar Baden Powell lebih baik mengabdi pada negaranya dengan menggalakkan Pramuka.

Selama Perang Dunia I tahun 1914, Baden Powell menawarkan untuk menemaninya dan meminta War Office. Baden Powell dapat dengan mudah mendapatkan beberapa divisi umum, tetapi tidak dapat menemukan orang untuk melanjutkan pekerjaan.

Jadi, Baden Powell, meskipun tidak dalam dinas militer, tetapi terlibat dalam kegiatan spionase dan intelijen. Pada tahun 1922 Baden Powell diangkat menjadi baronet, sering disebut sebagai Baron Baden Powell dari Gilwell, Country Essex.

Gilwell Park merupakan sebuah tempat pelatihan untuk para pemimpin pramuka tingkat internasional. Tahun 1937 Baden Powell menerima British Order of Merit, tahun 1938 dianugerahi Lord Baden Powell, Royal Swedish Academy memberinya Hadiah Nobel Perdamaian, dan sebagainya.

Masih ada penghargaan lain dari 28 negara lainnya. Akhirnya, pada tahun 1922, karena kegigihan gerakan kepanduan global, terdapat lebih dari satu juta pramuka di 32 negara. Pada tahun 1941 salah satu putranya melanjutkan gerakan Pramuka Dunia.

Setelah itu, kondisi fisiknya mulai menurun dan mengalami gangguan kesehatan. Sakit kepala Baden Powell begitu konstan sehingga dokternya mengaitkannya dengan penyakit psikosomatis dan harus dirawat dengan analisis tidur.

Buku Seri Tokoh Dunia 26: Lord Baden Powell bisa kamu jadikan referensi belajar tentang biografi bapak pramuka ini. Baden Powell adalah salah satu tokoh dunia yang paling berpengaruh, termasuk dengan gerakan pramuka.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi