Di era digital dan media sosial seperti saat ini, kegiatan membaca akan terasa kurang jika tidak dibagikan ke banyak orang.
Selain hanya ingin sekadar menunjukkan buku yang sedang dibaca, hal ini juga ternyata dapat “meracuni” orang lain agar tertarik membaca buku.
Beberapa cara selain mengunggah foto, menulis review atau ulasan buku pun menjadi alternatif lain dalam membagikan pengalaman membaca kepada banyak orang.
Review buku yang ditulis juga bukan hanya sekadar untuk dipamerkan, tapi juga dapat menjadi dokumentasi pribadi atas pengalaman membaca sebuah buku agar kita dapat mengingat kembali isi buku tersebut.
Kemampuan otak yang tidak mampu menyimpan semua memori dalam kehidupan, salah satunya isi buku, menjadi alasan yang kuat untuk menulis review sebuah buku.
Sebenarnya, tidak ada aturan atau patokan khusus dalam mengulas sebuah buku, tapi bagi yang masih merasa bingung dan baru mau mencoba untuk menulis review buku, berikut struktur review buku yang bisa dipelajari. Baca selengkapnya terkait Contoh Resensi Buku.
Struktur Review Buku
1. Tulis Identitas Buku
Sebelum memulai untuk menulis ungkapan atau pengalaman terhadap isi sebuah buku, pertama-tama jangan lupa untuk terlebih dahulu menuliskan identitas buku tersebut.
Hal ini penting agar kita atau orang lain yang membaca review tersebut akan dengan mudah mengetahui informasi dasar dari buku yang sedang diulas.
Isi atau hal-hal yang perlu ditulis dalam identitas sebuah buku juga tidak perlu terlalu banyak, seperti judul, penulis, penerbit, penyunting, penerjemah (khusus buku terjemahan), tahun terbit, jumlah halaman, ukuran buku, harga, dan ISBN.
2. Ceritakan Sedikit Sinopsis Bukunya
Selanjutnya, tulis sedikit sinopsis tentang buku yang akan kita ulas agar yang membaca ulasan kita bisa menangkap konteks tentang buku yang sedang dibahas.
Perlu diingat, selama menulis sinopsis cerita, usahakan agar tidak spoiler atau menceritakan hal-hal penting yang ada dalam buku tersebut, karena akan berpotensi mengurangi minat orang lain untuk membaca buku tersebut.
Cukup ceritakan secara ringkas dan singkat tentang garis besar dari buku tersebut, tanpa menyinggung hal-hal penting yang berpotensi spoiler.
3. Cover Buku
Sebelum membahas lebih jauh tentang isi bukunya, kita bisa terlebih dahulu memberikan kesan terhadap cover bukunya.
Apakah ilustrasi yang diperlihatkan dalam cover bukunya sudah sesuai dengan tema dan isi bukunya.
Ungkapkan pendapatmu tentang keseluruhan tampilan dari cover buku yang dibahas, bahkan hingga ke detail-detail terkecil sekalipun.
Terakhir, jangan lupa untuk turut menyebutkan ilustrator dari cover buku tersebut, agar orang yang membaca bisa tahu dari mana karya-karya mengagumkan itu bisa hadir.
4. Tema Cerita
Langkah selanjutnya, kita bisa membahas tema cerita yang disajikan dalam buku tersebut, agar orang yang membaca bisa paham dan mengerti akan isi bukunya.
Tema cerita juga bisa dibahas dengan cara menyinggung kehidupan sehari-hari yang terasa dekat dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitar, sehingga akan semakin menonjolkan kekuatan dari buku itu sendiri.
Sekali lagi, yang perlu diingat selama membahas tema ceritanya, usahakan untuk tidak spoiler, karena akan mengganggu pembaca yang belum pernah membaca buku yang sedang dibahas.
5. Tokoh atau Karakter
Membahas keberadaan tokoh dan karakter yang menjadi pemeran utama dalam jalan ceritanya pun sangat penting saat akan menulis review buku.
Tulis bagaimana ciri khas dari tokoh yang mewarnai jalan cerita, mulai dari fisik, sikap, hingga karakteristik yang diperlihatkan agar orang yang menyimak review buku kita bisa mendapatkan gambaran akan tokoh tersebut.
Tidak lupa, hadirkan pula latar belakang dan interaksi antar tokoh, apakah mampu membentuk sebuah chemistry yang kuat di antara tokoh-tokoh yang terlibat atau tidak.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
6. Alur, Gaya Bahasa, dan Sudut Pandang
Jelaskan alur cerita yang ada dalam buku yang akan dibahas, apakah alurnya mengalir dengan cepat dan lancar atau cenderung lambat.
Tidak ketinggalan, terangkan juga gaya bahasa yang digunakan oleh penulis, apakah mudah dipahami, bertele-tele, atau deskriptif.
Apalagi jika buku yang diulas adalah buku terjemahan, jangan lupa juga tulis hasil terjemahannya, apakah mudah dimengerti atau malah susah untuk dipahami.
Penggunaan sudut pandang yang digunakan untuk menuturkan narasi pun perlu ditulis.
Buku tersebut apakah menggunakan sudut pandang orang pertama, ketiga, atau bahkan kedua.
7. Konflik
Konflik atau permasalahan dalam sebuah cerita wajib dihadirkan jika sebuah buku atau novel mau menyajikan sebuah jalan cerita yang menarik.
Maka dari itu, saat akan menulis review buku, tulis secara singkat, ringkas, dan padat konflik yang ada dalam buku tersebut.
Permasalahan yang ditulis dalam sebuah review buku akan memudahkan pembaca untuk mengetahui sebenarnya apa yang menarik dari buku tersebut.
8. Kelebihan dan Kekurangan
Di bagian terakhir, ungkapkan apa kelebihan atau hal yang kita suka dari buku yang diulas, apakah kita menyukai tema ceritanya, tokohnya, atau bahkan mungkin gaya bahasanya.
Tak lupa, tulis pula kekurangan atau hal yang tidak kita sukai dari buku tersebut, agar pembaca bisa melihat dan menilai dari kelebihan dan kekurangan yang kita ungkapkan dari review buku tersebut.
Terakhir, tulis kesimpulan atau apa yang kita peroleh dan rasakan setelah membaca buku tersebut, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pembaca lain.
Sebetulnya tidak ada patokan atau aturan dalam mengulas sebuah buku, namun alangkah baiknya jika review buku yang kita buat jauh lebih terstruktur agar dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca.
Bagi kamu yang mau mencoba mengulas buku, berikut ada satu rekomendasi buku yang ringan dan sederhana, tapi kaya akan makna yang cocok untuk kamu review.
Tulisan singkat mengenai review ini juga bisa menjadi contoh untuk kamu mencoba mengulas buku. Temukan contoh Review Novel Janshen Karya Risa Saraswati disini!
Rekomendasi Buku untuk Dicoba Review
Ada satu judul buku Asia yang bisa dibaca sebagai bahan referensi untuk menulis review buku, yaitu Funiculi Funicula yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi.
Buku ini bercerita tentang sebuah kafe bernama Funiculi Funicula yang bisa membawa pengunjung untuk kembali ke masa lalu.
Agar bisa kembali ke masa lalu, ada banyak peraturan yang harus diikuti oleh pengunjung, tapi apakah itu sepadan?
Buku ini memiliki tema time traveller yang dibalut dengan emosi yang sangat kuat, sehingga mampu menaik turunkan perasaan pembaca.
Tokoh-tokoh yang dihadirkan terbilang lovable, sehingga pembaca akan dengan mudah merasa simpati terhadap masing-masing tokoh.
Idenya yang sangat ringan dan sederhana tidak akan membuat pembaca jenuh, tapi sebaliknya justru akan dibuat ketagihan.
Novel ini pun tergolong tipis, sehingga dalam sekali duduk pembaca akan langsung menyelesaikannya dan tipe bacaan yang mudah untuk diulas.
Buku ini bisa dibeli dan didapatkan di Gramedia.com serta masih banyak buku-buku menarik lainnya yang bisa kamu temukan di sana.