Menikah bukanlah garis akhir dari kehidupan karena setelahnya tetap akan ada pasang surut cobaan yang datang.
Pasang surut kehidupan rumah tangga wajar terjadi, mulai dari permasalahan ekonomi, anak hingga hubungan dengan mertua.
Sering kali hubungan dengan mertua menjadi tidak baik karena ia terlalu ikut campur dalam masalah keluarga anaknya sehingga membuat perasaan kita serba salah.
Apalagi jika mertua tinggal bersama, perasaan campur aduk, kesal, dan marah hanya bisa dipendam.
Meski begitu, jangan sampai hubungan yang tidak akur dengan orang tua pasangan mengendalikanmu dan membuatmu terhanyut dalam emosi.
Kendalikan rasa serba salah yang kamu miliki karena tidak akur dengan mertua agar tidak membuat keributan besar dan merugikan kedua belah pihak.
Nah, untuk mengatasinya, kamu dapat membaca sindiran kata-kata untuk mertua di bawah ini yang dapat menjadi bahan renungan dan bisa diungkapkan sewaktu-waktu.
Sindiran Kata-Kata untuk Mertua
- Untuk mencapai tujuan yang baik, kita tidak bisa selalu menang karena terkadang mengalah itu dibutuhkan atau mencari jalan tengah untuk mufakat.
- Bersikaplah sesuai apa yang kamu ingin dapatkan dari orang lain, tidak perlu mengharap balasan dan jangan egois.
- Kita mungkin saling berbeda pendapat, tapi kita sama-sama manusia yang tidak sempurna. Mari belajar saling menghargai satu sama lain agar hidup jadi lebih indah dan bermakna.
- Jangan membenci perbedaan, karena selamanya kita akan mulai hidup saling terhubung. Mari ciptakan kedamaian dengan saling memahami dan menghargai.
- Aku ikhlas jika memang sikap mertua sulit untuk menerimaku dalam keluarganya. Segala kenangan pahit yang terjadi, akan kujadikan pelajaran di masa depan.
- Berhenti membuat dunia semakin terlihat buruk hanya karena keegoisan kalian yang tidak pernah mengenal kata cukup.
- Kita memang tidak akan pernah bisa berharap orang lain untuk berubah agar tidak egois, maka perlu untuk membuka hati menerimanya.
- Katanya, kehidupan ibu kota kejam. Ternyata, sikap ibu mertua yang egois akan terasa jauh lebih kejam.
- Selama mertuaku memprogram dirinya untuk tidak menyukaiku, hari-hariku hanya akan terus semakin rumit.
- Mertua pada dasarnya seperti orang tua kedua yang semestinya harus saling menyayangi dan percaya pada kemampuan anak-anaknya dalam membina keluarga baru, jangan pernah ikut campur terlalu banyak.
- Saat menikah, sikap mertua banyak mengatur dalam urusan rumah tangga. Saat punya anak, mertua hanya peduli pada cucu tanpa melihat menantunya lagi.
- Jangan merasa memiliki hak penuh atas anak, saat mereka telah memiliki rumah tangganya sendiri.
- Keegoisan dapat membuatmu kehilangan segalanya.
- Hidup itu harus selaras, berbagi dan saling memahami. Jangan egois dan ingin menang sendiri, terutama dalam memberikan saran untuk rumah tangga anak dan menantu.
- Berbeda pendapat merupakan hal wajar, tetapi perbedaan antara mertua dan menantu yang tidak segera diatasi, akan menimbulkan percikan api yang dapat semakin membesar.
Cara Mengatasi Hubungan yang Tidak Akur dengan Mertua
1. Habiskan Waktu Bersama
Faktor tidak akur dengan mertua salah satunya dapat terjadi karena kita jarang menghabiskan waktu bersama.
Maka dari itu, cobalah luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama mertua dengan jalan-jalan atau belanja bersama agar dapat saling mengenal lebih baik.
2. Bersikap Terbuka
Setelah menikah, orang tua pasangan juga secara tidak langsung menjadi orang tua kita sendiri.
Oleh karena itu, cobalah untuk bersikap terbuka dengan menceritakan kegiatan maupun hal lainnya agar kalian dapat menjalin ikatan hubungan yang lebih baik.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
3. Tetap Memberikan Rasa Hormat
Meski ada perasaan kesal karena mertua terlalu banyak ikut campur dengan kehidupan rumah tangga anak, tetaplah memberikan rasa hormat kepadanya.
Bagaimanapun juga, pada dasarnya mertua hanya ingin memberikan saran terbaik agar rumah tangga sang anak dapat berjalan dengan baik.
Itulah sindiran kata-kata untuk mertua dan cara mengatasi hubungan tidak akur dengannya yang dapat kamu jadikan bahan renungan.
Menerima perilaku mertua yang terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya memang bukan hal mudah.
Meski begitu, kamu tetap harus bijak dan menjadi menantu dengan hati yang luas untuk menerima segala sikap baik maupun buruk mertua.
Agar pikiran bisa jadi lebih tenang dan tidak dirundung rasa kesal, cobalah membaca buku Mertua dan Menantu.
Buku yang ditulis oleh Kartika Susilowati ini dapat menjadi referensi untuk kamu yang ingin berinteraksi dengan orang tua pasangan dengan lebih baik.
Dalam buku ini terdapat sejumlah cerita berupa pengalaman dari beberapa perempuan dalam berinteraksi dengan mertua.
Karena pada dasarnya pernikahan bukan hanya menyatukan dua hati, kita juga perlu paham tentang bagaimana menghadapi dua keluarga yang saling berbeda.
Raih hubungan harmonis dengan mertua, baca buku Mertua dan Menantu dalam bentuk e-book yang bisa kamu dapatkan secara online melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.