Apa Artinya Jika Kita Terus Memikirkan Seseorang Menurut Islam?

Lihat Foto
Sumber Gambar: Canva
Apa Artinya Jika Kita Terus Memikirkan Seseorang Menurut Islam
Rujukan artikel ini:
La Tahzan
Pengarang: Dr. Aidh al-Qarni
Penulis Renny Novita
|
Editor: Ratih Widiastuty

Di dalam Islam, memikirkan tentang orang-orang yang kita cintai adalah lebih baik dibandingkan dengan meluangkan waktu walau sedetik untuk memikirkan orang yang kita benci.

Namun, bagaimana ketika kita hanya memikirkan satu orang saja dan dia adalah lawan jenis?

Apa Artinya Jika Kita Terus Memikirkan Seseorang Menurut Islam?

Memikirkan seseorang dapat menyita pikiran dan bahkan bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan buat kita terutama apabila ada perilaku dari orang tersebut yang kurang berkenan.

Di sisi lain, memikirkan seseorang bisa jadi kita sedang merindukan sosok tersebut.

Namun, apa yang berlebihan tidaklah baik termasuk juga dalam merindukan sesuatu, karena yang demikian akan menyebabkan kegelisahan.

Saat kita sedang beraktivitas, ingatan kita melayang pada sosoknya.

Bahkan ketika akan makan, ingatan tentangnya menghilangkan selera untuk menyantap makanan yang disajikan.

Ketika malam hari datang, terasa lebih lama karena kita yang terjaga memikirkannya.

Sebagai seorang muslim, kita akan bahagia ketika kita dapat menjauhi keluhan, kesedihan dan kerinduan.

Adapun hal-hal itu adalah tanda kehampaan hati.

Hal-Hal yang Menyebabkan Rasa Suka Berlebihan

Seperti yang dipaparkan di dalam buku La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni, ada banyak hal yang menyebabkan rasa suka berlebihan.

1. Hati yang kosong dan tidak terisi oleh rasa syukur dan cinta serta dzikir, dan ibadah kepada Allah.

2. Tidak menahan pandangan, sebab ini adalah jalan yang menghantarkan kita dekat pada kesedihan dan keresahan.

Perihal pandangan ini, Rasulullah SAW juga bersabda,

Pandangan (mata) itu adalah salah satu dari sekian banyak anak panah iblis.”

Hal ini juga dipertegas oleh QS. An-Nur 30

Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”

3. Kurang mengutamakan ibadah termasuk berdzikir, berdoa, dan shalat nafilah.

Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Q.S. Al-Ankabut:45)

Ketika kamu mendapati pikiranmu sudah didominasi oleh seseorang, sebaiknya segeralah cari obatnya.

Adapun ini untuk menghindari munculnya cinta yang berlebihan dan bahkan cinta yang dilarang.

Alasannya karena keduanya adalah azab bagi jiwa, dan penyakit bagi hati.

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Kita Mengingat Seseorang Menurut Islam

Adapun hal yang bisa kita lakukan ketika sedang mengingat seseorang adalah dengan cara berikut ini:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Berdoa

Cara yang terbaik adalah dengan kembali kepada Allah, mengingat-Nya, dan menaati-Nya.

Berdoa agar Allah meringankan rasa sakit yang ditimbulkan oleh pikiran dan mintalah agar Allah membuat kita berhenti memikirkannya.

Jangan tinggalkan shalat dan jangan lewatkan berdzikir.

Bertawakallah pada Allah dan serahkan semua perkara kepada-Nya.

Terimalah semua ketentuan-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.

2. Merendahkan Pandangan dan Menjaga Kemaluan

3. Berolahraga

Cara lain agar pikiran kita tidak didominasi seseorang adalah dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga atau hanya dengan berjalan kaki.

Aktivitas ini melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood dan level energi.

Ini juga dapat membantu kita untuk mengalihkan fokus ke hal lain, yang perlu mendapat perhatian lebih.

4. Manfaatkan Waktu Sebaik-baiknya

Jauhi kemalasan dan ketidakberdayaan. Tinggalkan kekosongan dan pengangguran.

Seperti yang ditulis di dalam La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni, cara terbaik untuk menghabiskan waktu adalah membaca buku.

Bercakap-cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan.

Bacalah buku yang membawa ilmu dan energi positf dan hindari membaca buku-buku yang memanjakan pesimisme dan keputusasaan.

5. Menikah

Jika memang kita tidak bisa memikirkan tentang orang itu, maka jika kamu pria, mintalah kepada orang tuanya.

Rasulullah SAW bersabda,

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah, hendaklah menikah.”

Yakinlah kepada Allah bahwa pikiran kita akan kembali memikirkan hal-hal yang seharusnya membutuhkan perhatian lebih.

Terima keadaan kita sekarang dan selalu meminta pertolongan kepada Allah.

Jika kemudian pikiranmu kembali dipenuhi oleh persoalan-persoalan dunia, ada baiknya untuk membaca buku La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni.

Buku La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni mengajak kita untuk mengenal lebih dekat jiwa dan ruh kita agar senantiasa tenang menatap perjalanan masa depan.

Buku ini mengajak kita untuk melupakan tekanan hidup, sesaknya perjalanan usia dan beban perjalanan hidup.

Kunjungi toko buku Gramedia terdekat di kotamu atau kamu bisa membeli buku La Tahzan karya Dr. Aidh al-Qarni secara online melalui website resmi Gramedia.com dan jangan ketinggalan promo menariknya.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi