Jika membahas mengenai sektor ekonomi, penghasilan, dan gaya hidup, maka finansial menjadi salah satu kata yang paling banyak muncul dan dibahas.
Umumnya, finansial dipahami hanya sebagai kata lain dari keuangan, namun faktanya finansial memiliki arti lebih dari itu.
Pengertian Finansial
Finansial berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu finance yang memiliki arti uang. KBBI juga mengartikan finansial dengan sederhana yakni mengenai (urusan) keuangan.
Namun tak hanya itu, finansial juga berkaitan dengan bagaimana memaksimalkan sumber daya keuangan yang dimiliki, menghitung bagaimana pengeluaran dan pemasukan agar seimbang, serta mengenali profil resiko atas investasi yang sedang dilakukan. Bahkan, finansial juga terkait dengan administrasi.
Manfaat Finansial Bagi Individu
Tak hanya perusahaan, organisasi, atau pelaku usaha yang memerlukan pengelolaan finansial, seorang individu juga harus melakukannya.
Pengelolaan finansial yang baik akan mendatangkan manfaat sebagai berikut:
1. Memiliki Perencanaan Keuangan yang Matang
Dengan merencanakan segala urusan keuangan di awal akan membuat kamu tidak kebingungan bagaimana memilih skala prioritas dan tidak membuat kamu impulsif dalam menggunakan keuangan.
2. Disiplin dan Teratur
Pengelolaan finansial mengharuskan kamu untuk rajin mencatat, memenuhi aturan perencanaan yang ditetapkan, dan menjadi konsisten pada aspek-aspek yang telah di susun sebelumnya. Kegiatan ini membuat kamu jadi lebih disiplin dan teratur dalam menggunakan uang.
3. Menghindari Terlilit Hutang
Pengelolaan finansial memungkinkan kamu untuk mengetahui skala prioritas dan membelanjakan uang sesuai dengan yang paling dibutuhkan. Sehingga penghasilan yang kamu terima dapat cukup dan tidak membuatmu harus berhutang.
Fungsi Finansial
1. Perencanaan
Meski pada akhirnya hidup penuh kejutan dan terkadang sulit ditebak, namun perencanaan finansial tetap harus dilakukan di awal untuk menghindari kacaunya keuangan yang kamu miliki.
Perencanaan yang dapat kamu lakukan berupa menentukan skala prioritas, memilih dari yang paling dibutuhkan dengan level urgensinya masing-masing.
2. Pengendalian
Setelah perencanaan finansial dibuat, bukan berarti semua akan berjalan lancar tanpa hambatan.
Seringkali sebagai manusia yang amat lemah dengan godaan potongan harga membawa kita lupa terhadap perencanaan finansial yang dibuat dan justru melakukan impulsive buying.
Untuk itulah alasan fungsi ini ada, yaitu sebagai pengendali agar kita tahu batasan-batasan maksimal yang bisa kita lampaui.
3. Pemeriksaan
Fungsi pemeriksaan umumnya dilakukan oleh lembaga, perusahaan, atau pelaku usaha untuk menghindari adanya kebocoran anggaran atau tindakan korupsi.
Namun, jika pada konteks finansial individu, fungsi pemeriksaan dapat dilakukan untuk memantau sejauh mana perencanaan finansial yang dibuat ini berhasil.
Fungsi pemeriksaan juga bisa digunakan untuk melihat arus keluar masuk uang, dan mengetahui bila ada kesalahan.
4. Pelaporan
Fungsi finansial yang terakhir adalah pelaporan. Fungsi ini seperti merangkum seluruh aktifitas finansial kita dalam periode waktu tertentu, misalkan satu bulan, atau satu tahun.
Dengan adanya fungsi pelaporan, kita jadi bisa terbantu untuk melakukan evaluasi terhadap perencanaan yang telah dilakukan di awal.
Apabila sudah bagus maka ditingkatkan, namun jika memiliki kekurangan dapat dijadikan pembelajaran untuk di perbaiki pada periode yang akan datang.
Strategi Mengelola Finansial
Dalam mengelola finansial memerlukan strategi khusus, diantaranya:
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
1. Kenali Kebutuhan
Hal pertama yang perlu dilakukan sebagai strategi mengatur keuangan adalah dengan mengenali jenis-jenis kebutuhan berdasarkan skalanya.
Skala prioritas yang dapat dipakai misalnya, penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, tidak penting dan tidak mendesak.
Kamu bisa menentukan sendiri kebutuhan-kebutuhan serta keinginan untuk dikelompokkan ke dalam kategori tersebut.
2. Tentukan Pos-Pos Keuangan
Setelah skala prioritas diketahui, ini saatnya untuk mengatur keuangan milikmu lebih rinci lagi.
Dari total seluruh penghasilan yang kamu dapatkan perbulan, bagi dan masukkan ke dalam pos-pos keuangan berdasarkan urutan yang paling penting.
Pos-pos ini misalnya, pos tagihan bulanan yang termasuk uang sewa dan hutang, pos kebutuhan pokok seperti belanja bulanan, hingga pos-pos lain sampai dengan pos hiburan.
Pos-pos keuangan ini akan membantu kamu untuk lebih terstruktur dan tidak bingung lagi bagaimana mengatur keuangan.
3. Biasakan Mencatat Pengeluaran
Jika belum terbiasa, kegiatan mencatat akan jadi sangat membosankan, dan terasa rumit untuk dilakukan.
Namun mencatat pengeluaran ini akan sangat memudahkan kamu untuk melihat dan melakukan evaluasi terhadap apa saja yang kamu belanjakan.
Terkadang kita membeli sesuatu bukan karena butuh, melainkan hanya karena ingin. Dengan mencatat pengeluaran, kita bisa melihat angka-angka yang kita keluarkan secara jelas.
4. Menabung dan Melakukan Investasi
Tentunya sejahtera di masa tua adalah impian hampir setiap orang. Untuk mencapai kesejahteraan ini dibutuhkan usaha sejak dini, salah satunya adalah dengan menabung dan melakukan investasi.
Sisihkan sebagian penghasilan setiap bulan untuk disimpan menjadi tabungan, atau dijadikan modal untuk investasi, dan jangan pernah disentuh atau digunakan untuk kebutuhan lain kecuali kondisi yang amat darurat.
Itulah serangkaian penjelasan mengenai pengertian finansial, manfaat, fungsi, dan strateginya.
Seringkali kita masih kebingungan mengambil keputusan tentang bagaimana seharusnya uang dikelola agar tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga mendatangkan profit yang besar.
Banyak buku-buku literasi keuangan yang mengajarkan cara mengelola uang dengan investasi pada saham, bisnis ataupun yang lainnya dengan perhitungan rinci menggunakan rumus-rumus matematika.
Namun ada kalanya rumus dan perhitungan tersebut kurang dapat mewakili apa yang sesungguhnya orang pertanyakan tentang pengelolaan uang.
Berbeda dengan buku literasi keuangan lainnya, buku Psychology of Money karya Morgan Housel memilki pendekatan yang unik, yaitu tentang bagaimana perilaku manusia sangat berhubungan dengan kondisi finansialnya.
Buku ini menjelaskan bahwa bukan pendidikan tinggi maupun kecerdasan di atas rata-rata yang bisa menjamin seseorang terbebas dari masalah finansial, melainkan perilaku dan mindset.
Psychology of Money sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari perspektif baru dalam pengelolaan keuangan, sebab buku ini mengajarkan dasar-dasar yang diperlukan untuk melakukan investasi dan cara menyimpan uang, dengan bahasa yang sederhana tanpa istilah-istilah teknis yang membingungkan.
Terdiri dari 262 halaman dengan 19 bab di dalamnya, berisi cerita-cerita pendek yang akan turut mengubahmu memiliki cara pandang yang lebih baik terhadap uang.
Selamat membaca!