Pengertian Pop-up Book
Pop-up, merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang kini semakin digemari dan sedang berkembang di Indonesia.
Sudah banyak buku pop-up yang beredar di Indonesia, hanya saja masih didominasi oleh buku impor.
Buku pop-up memiliki unsur tiga dimensi yang mampu mengungkap visualisasi cerita yang seolah-olah bergerak ketika halaman dibuka.
Arti pop-up secara sederhana menurut Hafez Achda, salah satu seniman Indonesia yang mengembangkan teknik moveable book menjadi karya buku pop-up, adalah kartu dan buku yang bisa menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi.
Saat buku pop-up dibuka, gambar yang timbul dapat membuat orang penasaran, dan memicu imajinasi orang yang melihatnya.
Mereka akan memutar kartu atau buku, melihatkan dari arah kiri dan kanan, dan bertanya kenapa gambar tersebut dapat timbul.
Pada sejarahnya pop-up diawali dengan konstruksi sederhana, sekitar abad ke-13. Pada masa itu teknik ini disebut movable book (buku bergerak).
Baca juga: Pelajaran Anak TK
Di Indonesia, pop-up baru mulai populer sekitar enam tahun lalu.
Bentuknya pun hanya kartu ucapan dan kini terus berkembang menjadi buku tahunan dan buku cerita.
Hanya saja, pop up yang beredar di Indonesia mayoritas masih impor dengan harganya yang setinggi langit.
Hafez Achda adalah salah satu dari sedikit seniman pop up Indonesia yang aktif meluncurkan buku pop-up, bersaing dengan para seniman pop-up asing, seperti Amerika, Perancis, dan Inggris.
Tentunya, hal ini tidak akan mematahkan semangat Hafez Achda untuk terus berkarya, bahkan tidak mau kalah dengan hasil dari produk luar.
Berawal dari kegemarannya melukis dan membuat patung, muncul ide di benak Hafez Achda untuk mempertemukan seni dua dimensi dan tiga demensi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Sejak 2011 berbekal dari literatur yang ia temukan, pria asal Temanggung, Jawa Tengah, ini mulai belajar teknik membuat pop-up secara otodidak.
Di mulai dari berjualan kartu ucapan pop-up, Hafez lantas beralih ke buku cerita anak.
Sejak 2015 melalui media online, Hafez Achda aktif memperkenalkan dan memasarkan karyanya.
Tak disangka, karyanya mendapat sambutan baik dan ratusan buku berhasil ia jual dengan harga yang relatif terjangkau.
Baca juga: Rekomendasi Buku Mewarnai Anak
Rekomendasi Buku
Melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar, Hafez lantas mendirikan Studio Impian.
Bentuk usaha ini bisa dibilang adalah publisher sekaligus produsen buku pop-up pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Sejak 2018, Oopredoo, atau lini product development Elex Media Komputindo yang memfokuskan diri pada produk aktivitas interaktif untuk anak-anak balita dan PAUD, berkolaborasi dengan Hafez, mencoba memasarkan buku pop-up untuk anak melalui Gramedia.
Hasilnya kini sudah bisa kita rasakan lewat Opredo Pop Up Book: Big Animals dan Opredo Pop Up Book: Laut Rumahku, yang berhasil cetak ulang sejak pertama kali beredar di Gramedia pada awal tahun 2020.
Kesan pertama saat melihat Opredo Pop Up Book: Big Animals adalah pada wajah singa yang begitu dekat, mulutnya menganga, memperlihatkan taringnya yang tajam, dan gambar singa itu tampak nyata, seolah-olah akan keluar dari dalam buku.
Berbekal kesuksesan itu, Oopredoo dan Hafez Achda terus mengembangkan buku pop-up untuk meramaikan pasar buku pop-up di Indonesia dengan memproduksi buku pop-up yang tidak hanya bersaing secara kualitas dengan buku Impor, tetapi dengan harga yang relatif terjangkau.
Total sudah ada 10 judul buku pop-up yang diterbitkan Oopredoo bersama Hafez Achda.
Keduanya juga mengembangkan buku pop-up dengan tema yang jarang ditemui di Indonesia, seperti cerita rakyat Timun Mas dan Buto Ijo.
Yuk, berikan pengalaman yang menyenangkan dalam membacakan buku pada anak!