Diksi adalah sebuah pilihan kata. Pilihan kata merupakan aktivitas dalam memilih kata secara tepat dan juga sesuai dengan konteks yang dimaksud. Baik itu secara lisan maupun tulisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan juga selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan sebuah gagasan sehingga memperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Perlu kamu ingat, bahwa diksi sangatlah menentukan gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan berdasarkan pada ketepatan dan kesesuaian dalam pemilihan kata atau diksi.
Jadi, sebuah kalimat, kata, paragraf ataupun wacana akan menjadi sangat efektif jika diungkapkannya dengan menggunakan gaya bahasa yang tepat. Sebab, gaya bahasa juga mempengaruhi terbentuknya suasana.
Sebuah gagasan akan sulit untuk dimengerti pembacanya kalau diksi yang digunakan tidak sesuai dengan konteksnya. Diksi atau pemilihan kata selalu mengandung ketepatan makna dan juga kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pendengar maupun pembaca.
Untuk mengetahui penggunaan diksi yang tepat dan sesuai, kamu perlu memahami jenis-jenis diksi. Ada beberapa jenis diksi yang harus kamu pahami. Berikut rangkuman mengenai jenis-jenis diksi lengkap dengan penjelasannya.
Jenis-jenis Diksi
Secara umum, diksi dibagi kedalam dua jenis, yaitu diksi yang berdasarkan pada makna dan diksi yang berdasarkan pada leksikal. Berikut penjelasan mengenai kedua diksi tersebut.
1. Diksi Berdasarkan Makna
Jenis diksi berdasarkan makna terbagi lagi menjadi 2 macam. Menurut Chaer (2009:65), perbedaan diksi berdasarkan pada makna denotatif dan juga konotatif sesuai dengan ada atau tidaknya nilai rasa pada sebuah kata. Singkatnya, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.
Makna Denotatif
Jenis diksi berdasarkan pada makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari sebuah kata atau kalimat. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna objektif tanpa membawa sebuah perasaan tertentu atau bersifat murni.
Diksi dengan makna denotatif ini mempunyai ciri-ciri, yaitu memiliki makna yang lugas karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi panca indra, yakni penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan, maupun pengalaman fisik yang lain.
Contoh kalimat yang menggunakan diksi dengan makna denotatif seperti, jerapah mempunyai leher yang lebih panjang dibandingkan dengan hewan-hewan lainnya.
Makna Konotatif
Jenis diksi berdasarkan pada makna konotatif adalah sebuah diksi, kata, maupun kalimat yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya. Makna konotatif juga dapat diartikan sebagai makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa.
Diksi dengan makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat. Makna diksi ini juga akan berubah seiring dengan perubahan dari nilai dan norma tersebut.
Contohnya adalah banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. Gugur dalam kata tersebut mempunyai makna meninggal dunia.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
2. Diksi berdasarkan Leksikal
Jenis diksi berdasarkan leksikal ini terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai kesamaan makna. Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang ditulis menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan.
Antonim
Antonim adalah pemilihan kata atau diksi yang mempunyai makna berlawanan. Seperti naik x turun, besar x kecil, hemat x boros.
Homonim
Homonim adalah pemilihan diksi yang mempunyai ejaan dan pelafalan yang sama, namun memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Misalnya kata ‘bullan’ bisa memiliki makna sebagai satelit alami di bumi, sekaligus memiliki arti waktu
Homofon
Homofon merupakan pemilihan diksi yang mempunyai ejaan serta makna yang berbeda, tapi pelafalannya sama. Contohnya kata ‘bank’ dan ‘bang’. Keduanya mempunyai arti dan ejaan yang berbeda, namun pelafalannya mirip.
Homograf
Merupakan kata yang mempunyai lafal serta arti yang berbeda, namun memiliki ejaan yang sama. Contohnya seperti kalimat Karin sedang sarapan tahu goreng dan ia tidak tahu kalau hari ini libur. Dalam hal ini, tahu mempunyai ejaan yang sama, tapi bunyi serta maknanya beda.
Polisemi
Polisemi adalah diksi atau frasa kata yang mempunyai lebih dari satu arti.
Hipernim
Hipernim adalah diksi yang mewakilkan banyak kata atau mencakup makna kata yang lainnya.
Hiponim
Hiponim adalah diksi yang bisa terwakilkan dengan kata hipernim. Misalnya, pemilihan diksi berdasarkan pada hiponim, seperti ada binatang liar di kebun binatang, yaitu gajah, singa, buaya, dan lainnya. pada kalimat tersebut, kata binatang liar masuk ke dalam hipernim, sedangkan nama-nama hewannya merupakan hiponim.
Itulah berbagai jenis diksi beserta dengan penjelasannya. Dengan mengetahui jenis diksi yang ada, kamu bisa menggunakannya dengan cara yang tepat dan sesuai dengan kalimat yang dimaksud.
Kamu juga bisa membaca buku Senarai Kata Baku dan Diksi Populer untuk mengetahui lebih banyak hal mengenai diksi serta kaidah dan pedoman EYD dan tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Buku ini bisa digunakan oleh siapa saja, baik kalangan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum karena buku ini menghimpun kata baku dan tidak baku yang sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari beragam kata serta diksi dalam buku ini, kamu bisa mengetahui kata yang seharusnya digunakan serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kebutuhan kamu.
Buku ini bisa segera kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/