Seringkali kaum muda menghabiskan waktu bersama kekasih atau teman-temannya untuk menonton bioskop.
Meski demikian, terkadang kita masih sering dibuat bingung untuk memilih tempat duduk bioskop.
Sebelum memilih tempat duduk bioskop, pastikan kamu mengetahui terlebih dahulu tata letaknya.
Apabila bioskop yang dipilih merupakan XXI, tempat duduk bioskop bagian paling depan adalah huruf A.
Dari layar, tempat duduk pertama yang paling dekat yakni kursi dengan huruf A.
Sementara itu, jika bioskop yang dipilih merupakan CGV maka huruf A merupakan tempat duduk bioskop paling belakang atau atas.
Lantas tempat duduk bioskop yang paling enak, mana saja?
Melansir New York Times, berikut beberapa posisi tempat duduk bioskop yang paling enak.
Posisi Tempat Duduk yang Paling Enak di Bioskop
1. Tempat Duduk Bioskop Berdasarkan Layar
Saat memilih tempat duduk di bioskop sebaiknya tidak mengambil posisi yang terlalu dekat, atau terlalu jauh dengan layar.
Apabila jarak terlalu dekat akan membuat leher dan mata lelah.
Sementara itu jika terlalu jauh juga akan merusak konsentrasi dan kualitas audio film.
Usahakan juga jangan mengambil posisi di pinggir.
Hal ini lantaran audio menjadi tidak seimbang dan mata harus bekerja keras untuk mengikuti gerak film.
2. Tempat Duduk Bioskop Berdasarkan Audio
Ketika masuk studio, perhatikan penempatan speaker yang ada di sisi kanan kiri bioskop.
Sebaiknya kamu mengambil posisi tengah di antara dua speaker untuk menghasilkan suara yang netral dan seimbang.
Berdasarkan penjelasan di atas, rekomendasi tempat duduk bioskop yang paling enak berada di deretan tengah dan tepat sejajar lurus dengan layar.
Kursi itu deretan C-F dengan nomor 8-14.
Cara Mencari Tempat Duduk di Bioskop
Bagi kamu yang mungkin pertama kali nonton di bioskop, berikut beberapa cara mencari tempat duduk di bioskop tanpa bingung:
1. Lihat Nomor Bangku
Sebaiknya lihat terlebih dahulu nomor bangku yang tertera di tiket nonton yang sudah kamu beli.
Nomor kursi pada bioskop terdiri dari huruf dan juga angka.
2. Masuk ke Studio
Sebaiknya kamu masuk ke studio berjalanlah mengikuti tangga.
Biasanya pada awal masuk, lampu bioskop masih dinyalakan, jadi tidak perlu khawatir.
3. Kode Kursi
Pada ujung barisan kursi, biasanya tempat duduk akan ada kode huruf berbentuk kotak.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
4. Temukan Barisan Kursimu
Perhatikan kode yang tertera pada tiket nonton lalu samakan dengan barisan kursimu.
5. Temukan Kursi dan Duduk
Apabila kamu sudah menemukan kode huruf kursinya, maka masuk ke deretan tersebut karena yang berderet tersebut akan bertuliskan angka.
Cari nomor atau angka pada kursi yang sama dengan angka di tiket kamu.
Nomor pada kursi bioskop biasanya terletak di tengah kursi atau ujung pegangan kursi.
Fakta Menarik Kursi I dan O di Bioskop Tidak Ada
Tahukah kamu ternyata deretan kursi I dan O di sejumlah bioskop tidak ada?
Hal ini bukanlah tanpa alasan.
Melansir Financial Express, hilangnya kursi I dan O di bioskop untuk memudahkan penonton dalam mencari tempat duduk yang telah dipesan.
Huruf "I" dan "O" memungkinkan kesalahpahaman pembacaan bagi penonton khususnya pada ruangan yang gelap.
Penonton bisa saja salah membaca huruf I dan O menjadi angka 1 dan 0.
Selain itu, huruf I dan O akan terlihat tetap mirip dengan huruf yang lainnya.
Misalnya, jika abjad "I" tetap digunakan, dan ditulis dengan huruf kapital tentunya akan mirip dengan huruf "L" tidak kapital.
Lalu, huruf "O" akan mirip dengan angka nol ataupun huruf "D" kapital.
Agar memudahkan penonton, kedua abjad yang bisa bikin salah paham itu pun akhirnya dihilangkan.
Bagi kamu yang penasaran dengan hilangnya dua baris kursi ini, cobalah untuk melihatnya dengan lagi dengan saksama di bioskop.
Bioskop Pertama di Indonesia
Saat ini sudah banyak bioskop di Indonesia, meski demikian tahukah kamu lokasi bioskop pertama di Indonesia?
Bioskop pertama kali dikenal masyarakat pada 5 Desember 1900, dalam acara pemutaran film yang biasa disebut gambar idoep, di Lapangan Pasar Gambir (sekarang Monas).
Film yang pertama kali diputar merupakan film dokumenter tentang Raja dan Ratu Belanda yang masih bisu alias belum terdapat dialog.
Bioskop tersebut didirikan oleh pengusaha Belanda bernama Talbot.
Ingin mengetahui lebih mendalam tentang bioskop? Kamu bisa membaca buku Wajah Bioskop Rakyat karya Litbang Kompas.
Menariknya, buku ini membahas tentang beberapa bioskop yang sempat tenar di zamannya.
Buku ini bisa membawa nostalgia bagi kaum 1990-an yang masih sering ke bioskop.
Tertarik mengoleksinya? Segera check out di Gramedia.com!
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.