Pengetahuan tentang kaidah kebahasaan teks eksplanasi sangatlah diperlukan bagi seseorang yang akan membuat jenis teks tersebut. teks eksplanasi sendiri adalah salah satu jenis teks yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kata eksplanasi adalah kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu ‘explanation’ yang memiliki arti penjelasan atau keterangan. Maka dari itulah, teks eksplanasi didefinisikan sebagai sebuah teks yang berisikan keterangan ataupun penjelasan mengenai suatu hal.
Teks eksplanasi juga bisa kita artikan sebagai sebuah teks yang mengandung sebuah uraian mengenai berbagai fenomena yang ada disekitar kita. Fenomena-fenomena yang dimaksud antara lain adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya, dan beragam fenomena lainnya.teks eksplanasi memiliki sifat informatif, karena mampu memberikan informasi kepada pembacanya soal kejadian tertentu. Namun, teks ini sifatnya tidak mempengaruhi pembacanya.
Hal tersebut disebabkan karena, ciri utama dari teks eksplanasi adalah hanya untuk sekedar memberikan informasi yang disertai dengan fakta yang berdasarkan pada sebab akibat.
Agar bisa lebih memahaminya, ada beberapa kaidah dalam penulisan teks eksplanasi. Apa saja itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
1. Penggunaan konjungsi
Sebagai teks yang berisikan paparan proses, teks eksplanasi biasanya menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau kronologis. Konjungsi kausalitas diantaranya adalah sebab, karena, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan sebagainya.
Contoh konjungsi kausalitas:
Ada beberapa faktor yang paling mendasar yang bisa menyebabkan terjadinya pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi disebabkan adanya kesenjangan antara pencari kerja dengan kesempatan kerja yang ada.
Sedangkan konjungsi kronologis diantaranya adalah kemudian, setelah itu, lalu, pada akhirnya. Teks eksplanasi yang menggunakan pola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu di kalimatnya.
Contoh konjungsi kronologis:
Pada bulan ketiga, muka semakin tampak seperti manusia. Lalu, pada bulan kelima, rambut-rambut mulai tumbuh di kepala. Dan selama bulan keenam, alis dan bulu mata yang mulai timbul. Semakin banyak pertumbuhan yang akan terjadi, apalagi selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak yang ditimbun pada bawah kulit perlahan-lahan akan menghilang. Lalu, kaki mulai membulat. Kuku mulai keluar pada ujung jari. Kemudian, rambut asli mulai merontok dan akan terus berkembang menjadi sempurna hingga ia siap untuk dilahirkan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
2. Penggunaan kata ganti
Berkaitan dengan kata ganti yang digunakan, teks eksplanasi langsung merujuk kepada fenomena yang dijelaskan, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang biasa digunakan untuk menunjukkan sebuah fenomena adalah berupa kata benda, baik konkret maupun abstrak, seperti banjir, demonstrasi, gerhana, kesenian daerah, dan bukan seperti dia, ia, mereka.
Karena objek yang dijelaskan ini berupa sebuah fenomena, maka dalam teks eksplanasi akan banyak ditemukan kata kerja pasif. Seperti kata terbagi, terlihat, dimulai, dilahirkan, ditimbun.
3. Penggunaan kata teknis
Dalam teks eksplanasi akan dijumpai banyak kata yang teknis atau istilah sesuai dengan topik yang akan dibahas. Jika topiknya mengenai kelahiran, maka akan banyak istilah biologi yang muncul. Jika topiknya mengenai kesenian daerah, maka istilah kebudayaan yang akan sering digunakan. Begitu seterusnya.
Pemaknaan terhadap istilah seperti ini, kamu membutuhkan bantuan kamus istilah. Dengan begitu, pemahamannya akan lebih tepat sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Selain 3 kaidah di atas, ada kaidah kebahasaan lain yang menjadi ciri dari teks eksplanasi. Berikut ini adalah beberapa poin utama dalam kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi.
- Pola pengembangan kronologis banyak menggunakan konjungsi kronologis, seperti kata akhirnya, kemudian, sekarang, selanjutnya, sebelumnya.
- Pola pengembangan sebab akibat atau kausalitas akan menggunakan konjungsi kausalitas, seperti karena, akibat, sebab.
- Menggunakan kata istilah atau hal teknis, seperti otomotif, sektor pertanian, pariwisata.
- Menggunakan kata benda fenomena, seperti tata surya, gerhana bulan, angin tornado.
- Menggunakan kata kerja tindakan, apabila berisi sebuah tindakan yang objeknya itu berupa fenomena alam atau sosial dan budaya, seperti, berwisata, berjalan-jalan, berkunjung.
- Cenderung menggunakan kalimat pasif.
- Penggunaan bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Nah, itulah kaidah kebahasaan teks eksplanasi yang sekaligus juga menjadi ciri khas dari teks eksplanasi. Untuk mengetahui jenis teks lainnya serta kaidah penggunaannya, kamu bisa juga membaca buku yang memaparkan jenis-jenis teks.
Buku Jenis-Jenis Teks : Fungsi, Struktur & Kaidah Kebahasaan yang menjelaskan tentang jenis-jenis teks yang ada, fungsi dalam teks tersebut. Tidak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai struktur serta kaidah dari jenis teks tersebut.
Mengingat keberagaman teks dalam bahasa Indonesia menjadikannya memiliki fungsi yang berbeda-beda pada setiap jenis teks. Dengan bantuan buku ini, kamu akan lebih memahami fungsi dari masing-masing teks yang ada saat ini.
Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.