Di era digital ini arus informasi sangatlah deras, dengan begitu kamu bisa dengan cepat dan mudah mendapatkan sebuah informasi. Selain itu, banyak orang juga menjadi lebih gampang dalam mengemukakan opininya masing-masing.
Celakanya, dengan berbagai kecanggihan teknologi saat ini, sekarang setiap orang bisa posting apapun ke media sosial kalian.
Nah, kemudahan orang dalam beropini di manapun, dapat mengundang penilaian banyak orang. Makanya, nggak jarang orang jadi menilai kamu menjadi orang sok benar atau sok pintar. Bahkan bisa juga orang langsung melontarkan kata sindiran buat orang sok benar seperti kamu yang mereka anggap sok benar. Jika kamu merasa sok benar, nantinya kamu akan mendapatkan sindiran dari orang sekitarmu.
Untuk menghindari penilaian buruk dari banyak orang tentang diri kamu, simak cara supaya tidak dinilai sebagai orang sok benar.
Cara Agar Tidak Dinilai Sok Pintar
1. Hindari menilai sesuatu hanya terpaku pada informasi media online
Meskipun kamu membaca sebuah berita dari sumber yang terpercaya, tapi sebetulnya kamu hanya orang luar yang tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya, tanpa kamu sadari.
Misalnya saja, kamu medapatkan berita bahwa sebuah institusi menutupi suatu kejadian tertentu. Lalu, kamu langsung memberikan komentar yang pedas terhadap berita tersebut. padahal, sebetulnya kamu tidak tahu akan kondisi sebenarnya seperti apa, apa yang menjadi pertimbangan mereka.
Jadi, apabila kamu ingin menilai sesuatu, baiknya kalian rasakan langsung berada di posisi tersebut, bukan melalui pihak ketiga.
2. Lakukan saja apa yang menjadi bagian tanggung jawab pribadi
Setiap orang pasti mempunyai porsinya masing-masing. Maka dari itu, lakukanlah pekerjaan kamu sesuai porsinya itu. Hindari melakukan suatu hal yang karena tidak ada pekerjaan, kamu langsung memberi komentar, status dengan nada yang negatif.
Zaman pun kini telah berubah, kita pun sudah tidak bisa sembarangan dalam melontarkan komentar negatif, karena telah ada Undang-Undang ITE yang mengatur itu semua.
3. Lakukan pekerjaan sesuai kapasitas dan wewenang mu
Dengan porsi tugas serta kebiasaan kamu dalam suatu bidang, kamu sudah cukup untuk bisa mengoreksi pekerjaan kamu sendiri. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk memeriksa pekerjaan orang lain yang bukan menjadi tugas dari pekerjaan kamu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Mengoreksi pekerjaan orang lain, yang mana bukan kapasitas kamu dalam tugas tersebut akan membuat orang tersebut menjadi terganggu. Jadi, hindari untuk menciptakan suatu masalah di tengah permasalahan.
4. Tahu tempat saat akan mengutarakan pendapat
Kalau kamu mempunyai kapasitas dalam mengutarakan pendapat berupa komentar, maka lakukanlah pada waktu dan tempat yang tepat. Kamu bisa mengemukakan pendapat kamu di dalam forum musyawarah atau rapat misalnya.
Jangan karena pendapatmu tidak diterima, lantas membuatmu berkoar-koar di akun media sosial dengan teori kamu sendiri. Karena hal itu adalah tempat yang salah. Dan orang yang membaca komentarmu di media sosial akan menganggapmu orang yang sok pintar
5. Pastikan pendapatmu memiliki bukti konkret
Cara supaya terhindar dari penilaian sok pintar, maka biasakan ketika mengemukakan pendapat, disertakan dengan sumber yang terpercaya atau hasil dari pengamatanmu sendiri yang sebenar-benarnya.
Dengan begitu, kamu tidak akan dinilai sebagai orang yang pintar bicara saja, tetapi juga sebagai orang yang berbicara sesuai dengan landasan yang sebenarnya. Jadi, bukan sok benar, tetapi memang paham dengan yang diutarakan.
Hal yang perlu kamu ingat adalah, bersikap bijaklah saat berbicara. Kamu harus tahu kapan kamu harus berbicara dan kapan harus diam. Meskipun kamu dalam posisi sebagai seorang pemimpin, kamu juga perlu tahu bahwa tidak semua urusan dunia, menjadi urusan kalian.
Apalagi, jika kamu seorang pemimpin yang mempunyai kekuatan dalam setiap perkataannya. Buku 50 Quote Kepemimpinan bisa menunjukkan kekuatan kata dalam 50 kutipan tentang kepemimpinan. Kutipan yang ada di dalam buku ini mengingatkan kepada kita sebagai pembaca akan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan dalam hidup. Karena hakikatnya, manusia adalah pemimpin. Baik pemimpin untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Dengan membaca buku ini, kamu akan tercerahkan pikiranmu dalam menjalankan setiap tindakan yang akan kamu lakukan supaya tidak dinilai sebagai orang sok pintar.
Dapatkan segera buku ini di https://www.gramedia.com/
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.