Sejarah Ilmu Komunikasi dan Perkembangannya

Lihat Foto
Sumber Gambar: Canva
Sejarah Ilmu Komunikasi
Rujukan artikel ini:
Kartun Non Komunikasi
Pengarang: Larry Gonick
Penulis Renny Novita
|
Editor: Almira Rahma Natasya

Kita hidup di dalam gempuran teknologi yang terkadang menimbulkan kebingungan.

Biarpun begitu, teknologi tidak memperlambat dan akibatnya kita diganjar kesulitan komunikasi.

Seperti yang ditulis di dalam buku Kartun (Non) Komunikasi Larry Gonick, selain bahasa yang kita pergunakan sehari-hari, kita juga mempunyai bahasa program, bahasa tubuh, pantomim, bahasa isyarat, fotografi, musik, bahasa mesin, psychobabble, bahasa pemerintah, ASCII, bahasa program, bahasa tulis, MS DOS, transmisi elektronik, peta diagram, tata bahasa visual, rambu lalu lintas internasional, jargon teknis, notasi matematis, slang, sinematografi, televisi, realitas maya, multimedia, dan komik.

Tapi, benarkah pengolahan dan penyebaran informasi ini dinamakan komunikasi? Dan apakah komunikasi hanya untuk manusia?

Jika kamu pernah membaca buku Kartun (Non) Komunikasi Larry Gonick atau Sapiens karya Prof Yuval Harari, kamu akan mengetahui bahwa semua makhluk hidup berkomunikasi satu sama lain.

Kicauan kompleks dari burung misalnya, merupakan bukti bahwa hewan menyampaikan informasi melintasi jarak yang jauh kepada anggota spesies mereka.

Bahkan, diyakini bahwa bentuk-bentuk awal komunikasi hewan diilhami oleh spesies lain, seperti misalnya bersiul.

Seperti yang kita baca di buku Sapiens, sejarah komunikasi diperkirakan dimulai pada sekitar 35.000 tahun SM, di mana manusia telah menggunakan bahasa dan simbol-simbol meskipun masih sangat sederhana.

Para ahli prasejarah kemudian menemukan lukisan-lukisan di dalam gua yang berasal dari sekitar 22.000 SM, dan diperkirakan merupakan cara manusia berkomunikasi pada zaman tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah hal terbesar yang dilakukan manusia dalam kehidupannya.

Karena itulah, komunikasi penting untuk dipelajari sebagai sebuah ilmu.

Empat Periode Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Secara umum, sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi menjadi empat periode, antara lain:

1. Periode Tradisi Retorika

Periode tradisi retorika dimulai sejak peradaban Yunani kuno, beberapa ratus tahun sebelum Masehi.

Adapun tokoh utama yang memiliki peran penting di era ini adalah Aristoteles, sebagai orang pertama yang mengkaji dan mengorganisasinya.

Menurut Aristoteles, pengertian retorika mengacu pada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi.

Gagasan Aristoteles tentang retorika ini mencakup tiga unsur, yaitu ethos (kredibilitas sumber), pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan logos (hal yang menyangkut fakta).

Dengan demikian, upaya persuasi menurut Aristoteles menuntut tiga faktor, yaitu kredibilitas dan pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak yang menjadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung.

Retorika kemudian mengalami perkembangan seiring berkembangnya teknologi, diantaranya ditemukannya kertas oleh Tsai Lun di Cina pada tahun 105 SM.

Hal ini menjadi rahasia negara selama bertahun-tahun lamanya, sampai akhirnya CIna menjual produksinya ke negara lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selanjutnya pada abad ke-12, kertas sudah sampai di Eropa dan penggunaannya semakin banyak sejak ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg pada abad ke-15.

Pada abad pertengahan, studi retorika mulai dipelajari secara institusional di Eropa.

Pada akhir abad ke-18, prinsip retorika yang dikemukan Aristoteles menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication dan rhetoric.

2. Periode Pertumbuhan (1900 - Perang Dunia II)

Terdapat tiga peristiwa penting yang terjadi di periode ini, yaitu:

Di periode ini, jurnalisme telah berkembang sebagai sebuah ilmu di Amerika, dengan diterbitkannya sebuah buku berjudul The Social Order karya Robert Bierstedt pada tahun 1457.

Tahun 1903, didirikan sekolah jurnalistik oleh Joseph Pulitzer, seorang tokoh pers kenamaan di Amerika Serikat.

Dari sinilah, jurnalisme kemudian berkembang menjadi komunikasi massa.

3. Periode Konsolidasi (Perang Dunia II, tahun 1960-an)

Dalam periode ini ilmu komunikasi dikonsolidasikan sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner.

Cakupan bidang studi komunikasi pun mulai diperjelas dan dibagi ke dalam beberapa bidang, yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, komunikasi makrososial, serta komunikasi massa.

4. Periode Teknologi Komunikasi (1960-an, zaman sekarang)

Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi.

Secara institusional, pesatnya perkembangan ilmu komunikasi tercermin dalam beberapa indikator, antara lain semakin banyaknya jumlah universitas yang menyelenggarakan program studi ilmu komunikasi, semakin banyak asosiasi-asosiasi profesional di bidang komunikasi, semakin banyak pusat-pusat penelitian dan pengembangan komunikasi.

Lalu, benarkah pengolahan dan penyebaran informasi ini dinamakan komunikasi?

Kita dapat menjawabnya dengan mengacu pada periode sekarang yang disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan informasi.

Masyarakat dunia mulai mengenal bentuk lain dari komunikasi sejak era tahun 1990 hingga 2000, ketika kemunculan internet.

Ini yang menjadikan cakupan ilmu komunikasi semakin luas dan penerapan pendekatan disiplin ekonomi mulai dilakukan, karena informasi di masa sekarang ini merupakan komoditi yang memiliki nilai tambah.

Jika kamu tertarik mengetahui sejarah tentang ilmu komunikasi, kamu bisa membaca buku kartun karya Larry Gonick yang berjudul Kartun (Non) Komunikasi, di mana penjelasan ilmiah disajikan dengan “mudah” dan dapat dicerna.

Atau kamu juga bisa membaca Sapiens yang juga tersedia pula dalam bentuk komik grafis, yaitu Sapiens 1 dan Sapiens 2.

Jika kamu lebih menyukai text book, banyak pilihan buku Pengantar Ilmu Komunikasi lainnya yang tersedia di toko buku Gramedia atau kamu bisa lebih mudah menemukan dan memesannya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi