Para mahasiswa terutama yang sedang melakukan penelitian, pasti mengetahui bahwa data penelitian harus mereka olah dan analisis dengan program statistik.
Dengan menggunakan program komputer, kita tinggal menggunakan program statistik tersebut dan menentukan jenis statistik yang dikehendaki, lalu hasilnya akan keluar sesuai yang diinginkan.
Di satu sisi, hadirnya program statistik dalam komputer sangat mempercepat proses analisa data, namun hal yang terpenting sebenarnya adalah penguasaan akan dasar-dasar logika penggunaan analisis statistik tersebut.
Kamu juga bisa mempelajari sendiri dasar-dasar teori dan penerapan rumus-rumus statistik ini dari buku seperti Metode Statistik Jilid 1 dan Metode Statistik Jilid 2.
Perbedaan di antara keduanya akan kamu temukan lebih detail di bawah ini.
Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Di dalam kedua buku statistik ini, akan dibahas mengenai metode statistik, yaitu statistik deskriptif yang menyoroti tentang penggambaran data penelitian, juga disajikan mengenai statistik inferensial yang lebih menekankan kepada usaha-usaha penarikan kesimpulan-kesimpulan.
Statistik deskriptif merangkum metode statistik untuk menggambarkan data menggunakan parameter statistik, diagram, grafik, atau tabel.
Tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi kumpulan data.
Statistik deskriptif menyediakan alat untuk menggambarkan sampel.
Berdasarkan sampel, pernyataan tentang populasi sekarang dapat dibuat dengan bantuan statistik inferensial.
Area utama penerapan statistik adalah membuat pernyataan tentang populasi.
Namun, karena dalam kebanyakan kasus tidak mungkin mendapatkan semua data dari populasi, sampel acak diambil.
Penting di sini bahwa hanya sifat dari masing-masing sampel acak yang dijelaskan dan dievaluasi.
Sampel ini sekarang dapat dijelaskan menggunakan statistik deskriptif, misalnya dengan Mean dan standar deviasi.
Namun, ini belum memungkinkan pernyataan apa pun dibuat tentang populasi.
Di sinilah tugas statistik inferensial.
Statistik inferensial menggunakan sampel dari populasi untuk menarik kesimpulan tentang populasi yang menggunakan sampel itu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Oleh karena itu, tujuan statistik inferensial adalah untuk menyimpulkan parameter populasi yang tidak diketahui dari parameter sampel yang diketahui.
Statistik inferensial berbeda dengan statistik deskriptif, oleh karena itu coba menarik kesimpulan yang melampaui data langsung.
Untuk mencapai hal ini, uji hipotesis seperti uji-t atau analisis varians digunakan dalam statistik inferensial.
Untuk mempermudah pemahaman tentang perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferensial, ada contoh ilustrasi dari buku Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Contoh Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Seorang peneliti mendapatkan data tentang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari dua golongan mahasiswa, yaitu mahasiswa yang aktif dan tidak aktif berorganisasi di kampus.
Rata-rata IPK mahasiswa aktif berorganisasi adalah 2,75, sedangkan rata-rata IPK yang tidak aktif berorganisasi adalah 2,32.
Apabila penelitian dan perhitungan-perhitungan statistik dihentikan sampai pada tahap ini, maka penelitian berada dalam bidang statistik deskriptif.
Akan tetapi, apabila peneliti ingin membandingkan kedua golongan mahasiswa tadi dengan menggunakan kedua harga rata-rata IPK yang telah dihitungnya sebagai dasar pembandingnya, kemudian peneliti bermaksud menarik kesimpulan mengenai perbedaan rata-rata IPK dari dua golongan mahasiswa tersebut, maka ini sudah masuk ke dalam statistik inferensial.
Dengan statistik inferensial, peneliti akan mengetahui besarnya pengaruh aktivitas mengikuti organisasi di kampus terhadap IPK mahasiswa.
Ada dua jenis statistik inferensial seperti yang disebutkan di dalam buku Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, yaitu statistik parametrik dan non-parametrik.
Statistik parametrik adalah suatu prosedur pengambilan kesimpulan statistik yang didasarkan pada asumsi ciri-ciri populasi (parameter), sedangkan yang dimaksud dengan statistik non-parametrik adalah prosedur pengambilan kesimpulan statistik yang tidak didasarkan pada asumsi-asumsi parameter.
Kegiatan penelitian sangat membutuhkan peranan statistik, karena statistik dapat memberikan teknik-teknik yang tepat dalam pengumpulan, pengklasifikasian dan penyajian data, sehingga hasil-hasil penelitian lebih mudah dimengerti untuk kemudian dianalisis.
Statistik dapat digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan hubungan serta tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Selain itu, statistik dapat meningkatkan kecermatan peneliti dalam menguji hipotesis serta dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan penelitian.
Oleh karena itu, bagi para mahasiswa dan peneliti, sangat penting untuk memahami ilmu statistika.
Buku-buku tentang statistik seperti Metode Statistik Jilid 1, Metode Statistik Jilid 2, dan Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia dan juga melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.