Setiap orang memiliki standar cantik yang beragam, tergantung dari sudut pandang masing-masing individu mengartikan seperti apa itu cantik.
Tak jarang, cantik identik dengan paras memesona, berkulit putih, bentuk tubuh ideal, dan masih banyak lainnya.
Standarisasi seperti itu pula yang kerap membuat para wanita merasa terbebani.
Keresahan tersebut kemudian dikupas tuntas oleh seorang blogger dan influencer, Selvia Liem Susanto lewat buku 'Artikulasi Rasa'.
Buku Artikulasi Rasa
Lewat karya yang menjadi debut Selvia dalam menulis buku ini, dirinya ingin menyampaikan energi dan pesan positif kepada wanita Indonesia untuk selalu mempraktekkan self love, serta menyadari kecantikan yang dimiliki sebagai anugerah yang unik dan berbeda bagi setiap wanita.
Di dalam buku 'Artikulasi Rasa' ini pula, Selvia menyuguhkan kisah-kisah nyata yang menarik dan inspiratif dari beberapa followers yang berbagi kisahnya melalui DM ke Instagram pribadinya @sl.susanto maupun email.
"Kita sebagai perempuan tidak harus mengikuti standar kecantikan yang dibentuk oleh berbagai macam pandangan tersebut. Karena kita sebagai perempuan punya ciri khas dan keunikan masing-masing. Saya mendedikasikan diri melalui tulisan dan akun Instagram saya menjadi wadah saling sharing dan saling menguatkan bagi sesama wanita Indonesia," ujarnya.
Lebih dari itu, melalui 'Artikulasi Rasa', Selvia ingin mengajak para wanita untuk mencintai dan menerima diri sendiri dengan sepenuhnya.
Karena dengan begitu, menurutnya setiap orang mampu untuk bersinar dan menjalani hidup dengan lebih baik.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Influencer yang kerap membahas tentang self love, mental health dan women empowerment ini, juga memiliki tips untuk wanita di luar sana yang merasa tidak nyaman ketika mendapat judge 'kurang cantik', baik itu secara langsung maupun di dunia maya.
Menurut Selvia, standar kecantikan itu hanyalah standar yang dibentuk oleh pandangan masyarakat dan media sosial.
"Selalu ingat bahwa setiap orang itu diciptakan berbeda tidak ada orang yang diciptakan oleh Tuhan lebih atau kurang daripada yang lain semua memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing masing tidak ada yang namanya manusia sempurna. Dan ingat selalu apa arti hidup kita tujuan kita berada di dunia ini bahwa kecantikan tidak hanya sebatas fisik atau kulit, tetapi kecantikan yang sejatinya adalah pancaran energi dari dalam diri," urai Selvia.
Selvia yang merupakan lulusan Universitas Tarumanegara tahun 2002 mengatakan bahwa proses penggarapan buku 'Artikulasi Rasa' membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan.
Karena ini merupakan 'bayi pertama', ia mengaku menemukan sejumlah tantangan dan hambatan di tengah pengerjaannya.
"Tantangannya adalah dari dalam diri saya sendiri. Karena ini adalah buku pertama saya, banyak pertimbangan dan keraguan ketika menulis. Apakah saya bisa menyampaikan dengan baik atau tidak, karena bagi saya menulis buku memiliki tanggung jawab sosial yang besar," terangnya.
Buku setebal 210 halaman yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ini telah terbit 30 Maret 2022 dan sudah dapat dibeli di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia atau bisa dibeli melalui Gramedia.com.
Kini Selvia juga tengah mempersiapkan buku kedua dan ketiganya.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.