Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Penyebab Cowok Cuek dan Cara Ampuh untuk Menghadapinya

Kompas.com - 26/02/2022, 14:17 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Men are from Mars, Women…
Pengarang: John Gray
|
Editor Novia Putri Anindhita

Sifat cuek memang cenderung banyak dimiliki oleh laki-laki, meskipun tidak semuanya begitu.

Sebagai seorang perempuan yang biasanya lebih peka, tentunya kamu akan bertanya-tanya ketika merasa pasangan kamu jadi lebih cuek dibandingkan biasanya.

Jangan langsung berasumsi kalau pasangan kamu sudah tidak menyukai kamu lagi, karena sering kali itu bukan penyebab mengapa laki-laki menjadi cuek.

Komunikasi menjadi kunci penting agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kalian, yang juga bisa berpotensi menimbulkan pertengkaran.

Kepribadian laki-laki yang cenderung sulit untuk menyampaikan isi hatinya, terkadang mau tidak mau menuntut kamu untuk jadi lebih aktif dalam memahami perasaan pasangan kamu.

Berikut adalah beberapa alasan yang menyebabkan pasangan kamu jadi lebih cuek dan bagaimana kamu bisa mengatasinya.

Penyebab Cowok Cuek dan Cara Menghadapinya

1. Membutuhkan Ruang untuk Sendiri

Meskipun telah memiliki seorang pasangan atau bahkan sudah menikah, terkadang seseorang masih membutuhkan waktu dan ruang untuk dirinya sendiri selama beberapa saat.

Mungkin pasangan kamu sedang mengalami masalah yang belum bisa ia ceritakan kepada kamu sehingga ia lebih sering diam dan seakan jadi tidak peduli ketika kalian sedang bersama.

Meskipun kamu mungkin merasa kesal, namun coba tenangkan diri dan berikan waktu sejenak bagi pasangan kamu untuk menenangkan pikirannya.

Jika dirasa mood atau perasaan pasangan kamu sudah semakin membaik, kamu bisa membicarakan dan menanyakan kepadanya apa yang sedang dialaminya.

Jika pasangan masih sulit untuk membagikan masalahnya dengan kamu, maka jangan paksa dia untuk bercerita.

Cukup berikan empati dengan memahami perasaannya dan mengingatkan pasangan kamu, bahwa kamu akan selalu ada ketika dia membutuhkan seseorang di sampingnya.

2. Memiliki Banyak Pekerjaan yang Harus Diselesaikan

Tentu wajar bagi kamu untuk merasa kesal jika pasangan kamu jadi jarang menelepon atau membalas pesan kamu.

Namun jangan terburu-buru berpikir negatif, karena bisa saja pasangan kamu sedang sibuk dengan pekerjaan atau tugas yang harus ia selesaikan sehingga tidak memiliki waktu untuk sekadar memberi kabar.

Ketika pekerjaannya sudah selesai pun, mungkin saja pasangan kamu merasa terlalu lelah dan lebih memilih untuk segera beristirahat.

Jika pasangan kamu tiba-tiba tidak membalas pesan, coba beri waktu selama dua atau tiga hari sebelum menghubunginya kembali.

Siapa tahu selama menunggu, pasangan kamu akan menghubungi kamu terlebih dahulu dan memberi tahu jika ia sedang sibuk.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mengirimkan terlalu banyak pesan dan mendesaknya untuk segera membalas hanya membuat pasangan kamu yang sedang tertekan dengan pekerjaannya menjadi semakin stres.

3. Merasa Kecewa

Ketika pasangan kamu tiba-tiba menjadi cuek, coba untuk intropeksi diri kamu selama beberapa hari ke belakang.

Apakah kalian sempat beradu argumen atau terlibat dalam pertengkaran mengenai suatu hal?

Apakah mungkin tanpa kamu sadari kamu telah mengucapkan sesuatu yang menyinggung atau menyakiti hati pasangan kamu?

Meskipun sikap cuek yang ditunjukkan oleh pasangan memang kurang bijak dibandingkan jika dia langsung menyampaikan kekecewaannya pada kamu, namun terkadang mereka merasa kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat dan lebih memilih untuk diam sebagai pelampiasan kemarahannya.

Sebisa mungkin cobalah mengalah dan tetap bersikap lembut tanpa tersulut emosi ketika menanyakan apakah kamu telah berbuat kesalahan kepadanya.

Jika akhirnya pasangan kamu terbuka dan mau mengungkapkan perasaannya, terimalah kritik yang mungkin dia sampaikan dengan kepala dingin dan meminta maaf kepadanya secara tulus.

Nah, itulah beberapa penyebab mengapa pasangan kamu menjadi cuek dan sikap serta tindakan yang perlu kamu lakukan untuk menyikapinya.

Jika kamu tertarik untuk bisa lebih memahami pasangan dan membangun hubungan yang menyehatkan tanpa banyak terjadi kesalahpahaman, buku Men Are From Mars, Women Are From Venus yang ditulis oleh John Gray bisa membantu kamu.

Meskipun termasuk buku klasik yang telah terbit sejak tahun 1995, namun buku ini masih dibaca oleh banyak orang hingga saat ini karena memberikan informasi yang menarik terkait cara komunikasi yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

John Gray mengibaratkan kaum laki-laki sebagai seseorang yang berasal dari Mars dan kaum perempuan sebagai seseorang yang berasal dari Venus.

Keduanya kemudian saling jatuh cinta dan menjalin hubungan yang membahagiakan di Bumi.

Melalui penggambaran ini, penulis ingin menunjukkan bahwa masing-masing memiliki cara komunikasi yang berbeda karena mereka berasal dari planet yang berlainan.

Di dalam buku ini, John Gray memaparkan mengenai alasan munculnya perbedaan yang sering kali menyebabkan pertengkaran dalam sebuah hubungan, serta cara yang tepat untuk bisa menjembatani semua perbedaan yang ada di antara laki-laki dan juga perempuan.

Kamu bisa mendapatkan buku Men Are From Mars, Women Are From Venus ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau