Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri Cowok Posesif yang Harus Kamu Kenali Sebelum Terlambat!

Kompas.com - 21/10/2025, 14:00 WIB
Cowok Posesif Sumber Gambar: Freepik.com Cowok Posesif
Rujukan artikel ini:
Toxic Relationship Free: Ketika Hubungan…
Pengarang: Christy MS
Penulis Rofik
|
Editor Novia Putri Anindhita

Memiliki pacar yang perhatian memang terasa menyenangkan, tapi kalau perhatiannya berubah jadi pengawasan terus-menerus, itu bisa jadi tanda posesif yang harus diwaspadai.

Cowok posesif terlihat seperti orang yang sangat mencintaimu, padahal di balik sikap itu bisa tersembunyi tanda-tanda keinginan untuk mengontrol hidupmu.

Sikap posesif ini sering kali muncul dari rasa takut kehilangan yang berlebihan dan kurangnya rasa percaya dalam hubungan.

Dalam banyak kasus, cowok posesif merasa harus terus mengawasi pasangannya karena menganggap dirinya paling tahu apa yang terbaik.

Meskipun terlihat seperti bentuk cinta atau perhatian, posesif justru bisa jadi tanda hubungan yang tidak sehat.

Mereka mungkin akan membatasi kamu bergaul, mengecek ponselmu, atau curiga sama setiap aktivitas yang kamu lakukan tanpa dia.

Sikap ini bisa membuat kamu merasa tertekan, kehilangan ruang pribadi, bahkan sampai menjauh dari orang-orang terdekat.

Namun sayangnya, masih banyak yang tidak sadar akan sikap ini karena merasa sedang bersama pasangan yang menyayangi dan mencintai sepenuh hati.

Lalu, bagaimana mengenali cowok yang posesif? Berikut ciri-ciri yang wajib kamu tahu dan waspadai.

Ciri Cowok Posesif

1. Cemburu Berlebihan Tanpa Alasan Kuat

Cowok posesif bisa langsung marah atau curiga hanya karena kamu ngobrol dengan teman lawan jenis, meskipun konteksnya biasa saja.

Sikap berlebihan ini sering digunakan dengan alasan sayang, padahal sebenarnya itu bentuk kontrol terhadap dirimu.

2. Mengatur Cara Berpakaian atau Bergaul

Alih-alih mendukung kebebasanmu, dia malah mengatur bagaimana kamu berpakaian atau dengan siapa kamu boleh bergaul.

3. Suka Mengecek Privasimu

Dia bahkan tidak segan untuk memasuki ruang privasimu, seperti ponsel, media sosial, hingga email dengan dalih ingin memastikan kamu setia.

Padahal, tindakan ini jelas melanggar privasi dan menandakan kurangnya rasa percaya.

4. Mudah Marah Saat Kamu Tidak Membalas Pesan Cepat

Cowok posesif akan marah dan kecewa berlebihan kalau kamu tidak langsung membalas pesan atau teleponnya.

Baginya, itu berarti kamu dianggap sudah tidak peduli lagi.

5. Harus Selalu Tahu Keberadaanmu

Cowok posesif biasanya selalu ingin tahu keberadaanmu, bersama siapa, dan sedang melakukan apa, bahkan tanpa alasan yang jelas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

6. Membuatmu Merasa Bersalah Terus-Menerus

Cowok posesif sering kali memutarbalikkan keadaan agar kamu merasa bersalah, bahkan ketika kamu tidak melakukan kesalahan apapun.

7. Tidak Mau Kamu Sukses atau Mandiri

Cowok posesif sering merasa terancam kalau kamu terlalu mandiri atau punya pencapaian sendiri.

Dia takut kamu jadi semakin kuat dan akhirnya meninggalkannya sehingga dia akan menahan atau meremehkan usaha-usahamu.

Dampak Hubungan dengan Cowok Posesif

1. Menurunnya Rasa Percaya Diri

Kamu mulai meragukan diri sendiri karena terus menerus dikontrol, dianggap salah, dan tidak cukup baik yang akhirnya membuat kamu merasa tidak mampu mengambil keputusan sendiri.

2. Kehilangan Lingkungan Sosial

Akibat kontrol berlebihan dalam cara bergaulmu, lama kelamaan kamu akan menjauh dari lingkungan sosialmu, dari teman atau keluarga karena dia tidak suka kamu dekat dengan orang lain.

3. Merasa Terjebak dalam Hubungan

Kamu akan mulai merasa sulit keluar dari hubungan karena takut, terintimidasi, atau merasa bersalah.

Tanpa sadar, kamu juga jadi tergantung secara emosional padanya meskipun tahu hubungan itu tidak sehat.

4. Stres dan Tekanan Emosional

Hubungan yang penuh drama dan kecemasan ini bisa membuat kamu overthinking bahkan sampai burnout.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

5. Mengabaikan Kebutuhan Pribadi

Kamu cenderung menomorsatukan dia dan mengorbankan kebahagiaan atau impianmu sendiri.

Memahami ciri cowok posesif sejak awal akan membantumu mengambil sikap yang tepat sebelum terjebak lebih jauh.

Kalau kamu merasa terus dikekang, tidak punya ruang untuk berkembang, atau bahkan kehilangan jati diri, itu bisa jadi tanda bahwa hubunganmu sudah masuk ke ranah yang tidak sehat.

Menghadapi cowok posesif bukan berarti kamu harus langsung memutuskan hubungan, tapi kamu perlu bijak dalam menilai situasi dan tahu kapan harus memperjuangkan atau melepaskan.

Ingat, kamu layak mendapatkan hubungan yang sehat, saling percaya, dan bisa tumbuh bersama tanpa tekanan dan rasa takut.

Buku Toxic Relationship Free: Ketika Hubungan Meracuni Masa Depan, Apa yang Harus Dilakukan? bisa jadi buku bacaan yang tepat untuk kamu yang ingin memahami lebih dalam tentang hubungan tidak sehat dan bagaimana cara melepaskan diri darinya.

Ditulis dengan bahasa yang ringan, buku ini membantumu mengenali tanda-tanda toxic pada hubungan dan bagaimana keluar dari situasi ini.

Selain itu, di akhir buku juga terdapat lembar self-assessment yang membantumu menilai kondisi hubunganmu sendiri.

Dapatkan segera buku Toxic Relationship Free di Gramedia.com atau Gramedia Digital untuk versi digitalnya.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau