Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu? Aku Ingin Mendengar Cintamu, Ayah!

Kompas.com - 18/06/2025, 09:00 WIB
Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu? Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo  Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu?
Rujukan artikel ini:
Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali…
Pengarang: Resti Lestari
|
Editor Ratih Widiastuty

Ayah adalah sesosok manusia yang kerap kali menunjukkan cintanya dalam diam.

Cintanya seperti tak terasa, tak teraba, tak terdengar, bahkan terkesan tak pernah ada.

Gaya bicaranya, gerak-geriknya, tindakannya kepada anak-anaknya seakan-akan tak ada cinta di dalamnya, beda dengan cinta seorang ibu kepada anaknya.

Benarkah semua ayah seperti itu? Benarkah semua ayah memberikan cintanya dalam kebisuannya, dalam diamnya? Anak seorang ayah ini mempertanyakan itu semua dalam diamnya.

Isi Buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu?

Setiap anak, terutama anak perempuan pasti mengharapkan kehadiran sosok seorang ayah dalam kehidupannya.

Sosok yang menjadi cinta pertama dalam hidupnya selain ibu.

Setiap orangtua terutama ayah memang mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada yang memang menunjukkan kasih sayangnya secara terang-terangan, tetapi banyak sekali yang menyembunyikan kasih sayang mereka kepada anaknya karena takut dianggap ”lemah”, ”lembek”, atau "tidak punya wibawa".

Padahal, tiap anak butuh sosok ayah yang penuh kasih sayang, yang berani menunjukkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya agar sang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, kuat, dan yang emosinya terbentuk dengan stabil.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Buku ini mengajak pembaca menyelami makna keberadaan dan seorang ayah dari sudut pandang yang jarang disadari—bukan dari apa yang diucapkan, melainkan dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Lewat tindakan yang mungkin tampak biasa, seperti perhatian yang tak pernah diminta, pengorbanan yang diam-diam, dan sikap yang tegar dalam diam, sosok ayah digambarkan sebagai figur yang mencintai tanpa banyak kata, tetapi begitu dalam maknanya.

Lebih dari sekadar kumpulan kisah atau ungkapan rindu, buku ini menyuguhkan makna tentang ketulusan, keteguhan, dan pentingnya menghargai keberadaan ayah, baik yang masih bersama kita maupun yang telah pergi mendahului.

Ia hadir untuk membangkitkan kesadaran bahwa di balik sosok yang terlihat kuat dan tenang itu, tersimpan cinta yang dalam dan pengorbanan yang tak terhitung.

Buku ini tak hanya untuk mereka yang merindukan sosok ayah, tetapi juga bagi para ayah yang ingin memahami betapa pentingnya kehadiran mereka dalam membentuk hidup anak-anak.

Ia menjadi jembatan antara dua sisi kasih sayang—yang memberi dan yang menerima—agar keduanya saling memahami dan saling menghargai sebelum semuanya menjadi kenangan.

Disampaikan dengan bahasa yang ringan dan penuh sarat makna, setiap halaman membawa pembaca pada kenangan yang mungkin telah lama tersimpan—kenangan yang menghangatkan, menenangkan, dan terkadang membuat mata berkaca.

Buku ini menjadi ruang aman untuk mengenang, meresapi, dan menerima bahwa hubungan antara anak dan ayah adalah ikatan jiwa yang tak selalu terlihat, tetapi senantiasa terasa.

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kisah seorang anak dengan ayahnya, kamu bisa baca buku Ayah, Benarkah Cintamu Sering Kali Membisu? yang bisa dibeli di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau