Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti GOAT dalam Sepak Bola? Yuk, Cari Tahu di Sini! 

Kompas.com - 05/11/2025, 11:00 WIB
Arti Goat dalam Sepak Bola Sumber Gambar: Pexels.com Arti Goat dalam Sepak Bola
Rujukan artikel ini:
Engaging Communication
Pengarang: Jamil Azzaini dan Sofie…
Penulis Rofik
|
Editor Novia Putri Anindhita

Penggemar sepak bola pasti sudah tidak asing dengan istilah GOAT yang sering digunakan dalam perdebatan tentang siapa pemain terbaik sepanjang masa.

Istilah ini bukan berarti kambing dalam arti sebenarnya, melainkan akronim dari Greatest of All Time yang digunakan untuk menyebut atlet dengan pencapaian luar biasa.

Dalam sepak bola, nama-nama seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Pele, dan Diego Maradona sering dikaitkan dengan gelar GOAT karena prestasi dan keahlian mereka di lapangan.

Namun, penyematan gelar GOAT ini tidak sekadar soal trofi atau jumlah gol, tetapi juga pengaruh dan warisan yang mereka tinggalkan dalam dunia sepak bola.

Meskipun tidak ada definisi baku tentang siapa yang benar-benar layak disebut GOAT, perdebatan ini selalu menarik dan memicu berbagai argumen dari penggemar.

Lalu, apa sebenarnya makna dan bagaimana penggunaan istilah GOAT dalam sepak bola? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!

Arti GOAT dalam Sepak Bola

Istilah GOAT dalam sepak bola merupakan singkatan dari Greatest of All Time, digunakan untuk menyebut pemain yang dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang masa berdasarkan prestasi, keterampilan, dan pengaruhnya dalam dunia sepak bola.

Istilah ini awalnya populer di dunia olahraga Amerika, sebagai bentuk penghargaan bagi para legenda yang mendominasi bidangnya.

Dalam sejarah olahraga, GOAT pertama kali dikaitkan dengan sosok ikonik seperti Jerry Rice dalam sepak bola Amerika, dan sejak itu kemudian menjadi inspirasi serta perbincangan di berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola.

Seiring berjalannya waktu, kini penggunaan istilah GOAT meluas ke berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola, bola basket, dan lainnya untuk mengungkapkan kehebatan yang tak tertandingi.

Di era media sosial, istilah ini semakin melekat dan sering digunakan dalam perdebatan hangat antar penggemar mengenai siapa yang pantas menyandang gelar tersebut.

Kini, istilah GOAT telah menjadi simbol universal yang tidak hanya sekadar menyampaikan pujian, tetapi juga memicu diskusi tentang warisan, prestasi, dan pengaruh para atlet di mata masyarakat.

Pemain Sepak Bola yang Dijuluki GOAT

Banyak pemain sepak bola yang dianggap sebagai GOAT karena pencapaian luar biasa dan pengaruh mereka terhadap permainan.

1. Lionel Messi

Lionel Messi dianggap sebagai GOAT karena keterampilan, konsistensi, dan prestasi yang luar biasa.

Teknik dribbling yang dimilikinya serta visi bermain yang berlian, membuatnya layak untuk mendapatkan gelar tersebut.

Beberapa penghargaan yang telah ia terima, seperti penghargaan Ballon d'Or terbanyak, Piala Dunia FIFA pada tahun 2022 bersama Argentina, Penghargaan MVP Landon Donovan, pencetak gol terbanyak untuk Barcelona dan La Liga.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Cristiano Ronaldo

Ronaldo dikenal sebagai mesin gol dengan kemampuan fisik yang luar biasa.

Ia memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di berbagai kompetisi level klub di Liga Champions UEFA dan level internasional bersama Portugal menjuarai Euro 2016 dan UEFA Nations League.

Dedikasinya terhadap latihan, disiplin, dan gaya hidup sehat membuatnya tetap kompetitif meskipun usianya tidak lagi muda.

3. Pele

Pele menjadi legenda karena berhasil membawa Brasil meraih tiga gelar Piala Dunia, mencetak lebih dari 1.000 gol sepanjang kariernya.

Selain prestasi individunya yang luar biasa, Pele juga dianggap sebagai ikon sepak bola dunia berkat pengaruhnya yang besar dalam memperkenalkan dan mengembangkan sepak bola secara global.

4. Diego Maradona

Maradona diakui sebagai salah satu GOAT berkat keterampilan individunya yang magis, terutama saat mencetak 'Goal of the Century' di Piala Dunia 1986, serta kemampuannya mengangkat timnya menuju kejayaan.

5. Johan Cruyff

Cruyff tidak hanya menjadi pemain hebat, tetapi juga seorang revolusioner yang memperkenalkan filosofi Total Football.

Pemikirannya mengubah cara sepak bola dimainkan dan meninggalkan warisan tak ternilai dalam dunia sepak bola.

Menentukan siapa yang benar-benar layak disebut sebagai GOAT dalam sepak bola memang bukan perkara mudah.

Setiap era punya bintang tersendiri, masing-masing dengan keunggulan dan pencapaiannya yang tidak bisa dibandingkan secara langsung.

Messi, Ronaldo, Pele, Maradona, hingga Cruyff, semuanya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sepak bola dunia.

Namun, yang pasti, gelar GOAT bukan hanya soal trofi dan rekor, tetapi juga tentang bagaimana seorang pemain menginspirasi generasi selanjutnya.

Bicara soal inspirasi, komunikasi yang baik juga punya peran penting dalam dunia sepak bola dan kehidupan sehari-hari.

Buku Engaging Communication yang ditulis oleh Jamil Azzaini dan Sofie Beatrix bisa jadi panduan yang pas untuk dibaca karena berisi panduan praktis untuk membangun komunikasi yang efektif dalam tim dan organisasi.

Buku ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin memperdalam level komunikasi di dunia kerja, baik sebagai karyawan maupun pimpinan, terutama bagi mereka yang menjalin hubungan dalam konteks bisnis maupun hubungan sosial.

Tertarik membacanya? Yuk, pesan dan dapatkan segera buku Engaging Communication di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau