Jamur merupakan organisme yang masuk ke dalam kerajaan Fungi, tidak mempunyai klorofil dan tidak mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan.
Jamur biasanya akan tumbuh di tempat yang lembap dan gelap, seperti hutan, tanah, hingga benda-benda yang membusuk.
Jamur sudah sejak lama dikonsumsi oleh manusia, baik digunakan sebagai bahan masakan maupun juga obat-obatan.
Masyarakat zaman dahulu memanfaatkan jamur sebab sudah mengetahui jika di dalamnya terdapat kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh.
Kandungan nutrisi pada jamur seperti protein, vitamin, mineral, dan antioksidan, sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh.
Contohnya seperti antioksidan yang bermanfaat untuk memberantas radikal bebas yang menjadi penyebab munculnya kerusakan pada sel-sel tubuh yang bisa memicu berbagai penyakit berbahaya.
Akan tetapi, tidak semua jamur bisa dikonsumsi sebab ada pula jamur yang memiliki racun di dalamnya.
Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang bisa dikonsumsi sebagai olahan yang lezat dan bernutrisi.
Lalu, apa saja jenis-jenis jamur yang aman untuk dikonsumsi? Berikut 10 jenis jamur yang aman dan baik untuk kesehatan tubuh.
Bagi pencinta olahan jamur, jamur tiram tentunya sudah tidak asing lagi untuk dimasak menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera.
Jamur ini mempunyai bentuk mirip kerang dengan ukiran di bawah kelopaknya yang berwarna putih kusam.
Jamur kuping biasanya cocok menjadi komponen sayur sop dengan kuah yang penuh rempah.
Jamur kuping mempunyai khasiat yang mampu meringankan panas dalam, menurunkan tekanan darah tinggi, serta penyumbatan pembuluh darah.
Jamur kancing biasanya akan cocok diolah sebagai topping pasta atau olahan masakan barat lainnya.
Namun, jika dimasak menjadi salah satu komponen tumis sayuran atau Chinese food lainnya, maka rasanya akan jauh lebih sedap.
Jamur enoki sudah sangat familiar untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memang sangat mudah untuk diolah.
Jamur enoki bermanfaat untuk melancarkan buang air besar serta membersihkan saluran pencernaan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Jamur merang biasanya sering dijadikan bahan tambahan ketika memasak sup krim ataupun pasta yang memiliki tekstur lembut.
Khasiat yang dimiliki jamur merang di antaranya mampu mencegah pertumbuhan kanker, hingga memperkuat sistem imun tubuh.
Shitake merupakan jamur yang telah lama dibudidayakan di Tiongkok, tapi akhir-akhir ini justru malah sering digunakan sebagai bahan masakan negara Barat.
Jamur shitake mempunyai cita rasa yang kuat dengan tekstur mirip daging.
Apabila memakan jamur shimeji dalam kondisi mentah rasanya akan pahit dan dapat mengakibatkan gangguan pencernaan.
Maka dari itu, penting sekali untuk memasak jamur shimeji sampai benar-benar matang agar mendapatkan tekstur yang kenyal dan sedap untuk disantap.
Cremini merupakan jenis jamur yang sama dengan Agaricus bisporus (jamur kancing putih).
Jamur ini kerap diolah sebagai bahan masakan yang pedas dan kaya cita rasa.
Truffle merupakan salah satu jenis jamur premium yang banyak dikonsumsi di benua Eropa.
Jamur ini hanya akan tumbuh di akar pohon.
Akibat cara mendapatkannya yang sulit membuat harga jamur truffle ini sangat mahal.
Jamur portobello sangat cocok untuk dimasak dengan cara dipanggang, ditumis ataupun dicincang menjadi bahan campuran hamburger.
Sebelum mengolahnya ada baiknya untuk mencucinya sampai bersih karena jamur portobello mempunyai bau yang cukup tajam.
Apabila kamu tertarik untuk mengenal salah satu jenis jamur di atas secara lebih mendalam lagi, maka buku Jamur Champignon (Agaricus bisporus) yang ditulis oleh F. G. Winarno ini bisa menjadi sumber ilmu yang sangat memadai.
Buku ini sudah merangkum berbagai hal tentang industri jamur kancing, mulai dari pengenalan jamur, proses budidaya jamur pangan, hingga teknik pemanenan yang baik.
Tidak cuma itu saja, buku ini juga mengangkat contoh kasus di PT Dieng Djaya sebagai salah satu industri jamur pangan champignon terbesar pada tahun 1983.
Dapatkan buku Jamur Champignon (Agaricus bisporus) sekarang juga di Gramedia.com.