Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Sejarah Asal-usul Perkedel

Kompas.com - 09/11/2023, 16:00 WIB
Asal-usul Perkedel Sumber Gambar: Freepik.com Asal-usul Perkedel
Rujukan artikel ini:
Lauk & Camilan Crispy
Pengarang: Apri Buleng
|
Editor Puteri

Perkedel adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal dengan rasa yang menggugah selera.

Dibuat dari kentang yang diolah dengan bumbu rempah pilihan, lalu digoreng hingga matang dan garing.

Makanan yang satu ini umumnya disajikan sebagai pelengkap pada hidangan utama atau sebagai camilan yang nikmat.

Proses penggorengan yang sempurna akan memberikan perkedel dengan tekstur yang renyah diluar dan lembut di dalamnya.

Tidak mengherankan jika perkedel menjadi salah satu makanan favorit di banyak keluarga Indonesia dan menjadi simbol dari keragaman kuliner Nusantara.

Sejarah perkedel diperkirakan berasal dari masa penjajahan Belanda di Indonesia yang membawa pengaruh pada budaya kuliner setempat.

Asal-usul Perkedel

Asal-usul perkedel tidak dapat dipastikan secara pasti, namun ada beberapa teori tentang asal-usul perkedel.

1. Teori Pertama: Pengaruh Belanda

Pada masa itu, tepatnya saat Belanda berkuasa di Indonesia, terjadi suatu peristiwa bersejarah di mana mereka memperkenalkan makanan yaitu kentang.

Meski tidak bisa dipungkiri bahwa pengenalan kentang tersebut juga merupakan bagian dari upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi rakyat serta memperluas perekonomian Belanda pada saat itu.

Masyarakat Indonesia pada masa itu menghadapi tantangan dalam memasak kentang yang sebelumnya belum dikenal.

Sebagai solusinya, mereka menciptakan olahan perkedel yang kemudian menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang terkenal hingga saat ini.

Proses pembuatan perkedel melibatkan pengolahan kentang dengan tambahan bumbu dan rempah yang membuat rasanya semakin lezat dan nikmat.

Dalam sejarahnya, perkedel bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

2. Teori Kedua: Pengaruh Tionghoa

Teori lain mengatakan bahwa perkedel berasal dari pengaruh Tionghoa di Indonesia.

Di Tiongkok, bola kentang ini menjadi salah satu makanan yang sangat populer di kalangan semua orang karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang garing dan renyah.

Makanan ini biasanya disajikan sebagai camilan atau sebagai hidangan pembuka dalam hidangan utama.

Setelah itu, masyarakat Indonesia mengembangkan variasi olahan perkedel yang terbuat dari campuran bola kentang yang dihaluskan dengan rempah-rempah dan bahan-bahan lokal lainnya, seperti bawang merah yang diiris halus dan cabai yang dicincang kecil-kecil.

Metode penggorengan yang digunakan untuk menghasilkan rasa yang renyah di permukaan dan lembut di dalamnya pun semakin bervariasi, meliputi teknik digoreng kuning telur, digoreng dalam minyak mendidih, hingga digoreng dalam wajan yang diisi dengan minyak yang banyak.

Dalam perkembangannya, olahan perkedel juga sering kali dipadukan dengan bahan lain, seperti daging sapi cincang, ikan, atau jagung.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Bahan-Bahan Pembuatan Perkedel

Bahan-bahan pembuatan perkedel adalah sebagai berikut:

  1. Kentang sebagai bahan utama dalam pembuatan perkedel kentang.
  2. Bawang Putih sebagai bahan yang memberikan aroma dan rasa yang lezat pada perkedel.
  3. Telur digunakan untuk pengikat dan memberikan warna kekuningan pada perkedel.
  4. Tepung terigu digunakan untuk mengikat adonan dan membuat perkedel lebih kering dan renyah.
  5. Bumbu penyedap

Proses Pembuatan Perkedel

Berikut ini proses pembuatan perkedel yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Pertama-tama, kentang yang telah dikupas, dicuci bersih kemudian direbus hingga empuk.
  2. Setelah kentang matang, tiriskan dan haluskan kentang dengan bantuan alat penghalus atau garpu hingga menghasilkan tekstur kentang yang lembut.
  3. Tambahkan bahan bumbu seperti bawang merah, garam, merica, dan bumbu lainnya sesuai selera.
  4. Jika ingin ditambah daging, bisa ditambahkan dengan daging yang telah dicincang.
  5. Kemudian aduk rata hingga semua bumbu tercampur, dan bentuk adonan menjadi bentuk bulat atau pipih.
  6. Goreng perkedel dalam minyak panas hingga kecoklatan dan matang.
  7. Perkedel siap dihidangkan

Variasi Perkedel

Berikut adalah beberapa variasi perkedel yang populer:

1. Perkedel Kentang

Perkedel kentang adalah jenis perkedel yang paling umum, mudah ditemukan, dan paling sering dihidangkan.

Berbahan dasar kentang yang dihaluskan, telur, bawang merah, daun bawang, dan bumbu-bumbu lainnya.

2. Perkedel Jagung

Perkedel jagung adalah variasi perkedel yang dibuat dengan mencampurkan jagung pipil dengan kentang yang dihaluskan.

Meski ada tambahan jagung, perkedel ini menggunakan bumbu yang sama seperti pembuatan perkedel kentang pada umumnya.

3. Perkedel Tempe

Tidak hanya jagung saja, tempe juga bisa menjadi campuran kentang dalam perkedel.

Perkedel tempe adalah variasi perkedel yang dibuat dengan mencampurkan tempe yang dihaluskan dengan kentang.

Tidak lupa dengan tambahan telur, bawang merah, bawang putih, serta bumbu lainnya untuk menambah cita rasa pada perkedel.

Perkedel tempe memiliki rasa yang lebih gurih dan kaya akan protein.

Nah, itu dia ulasan mengenai sejarah asal-usul perkedel sebagai salah satu makanan khas Indonesia.

Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang perkedel.

Selain perkedel, tentunya masih banyak makanan Indonesia yang bisa dijadikan sebagai lauk atau camilan yang lezat.

Ada banyak sekali camilan rumahan sehat yang bisa dikonsumsi, mulai dari kacang-kacangan, keripik, dan masih banyak lainnya.

Dengan membaca buku Lauk dan Camilan Crispy yang ditulis oleh Apri Buleng, kamu bisa mendapatkan panduan dalam pembuatan camilan yang enak.

Dalam bukunya, penulis membagikan aneka resep berbagai lauk untuk teman makan nasi dengan cita rasa yang asin, gurih, renyah, tapi tetap sehat untuk dikonsumsi.

Berbagai jenis resep lauk dan camilan crispy akan kamu dapatkan dalam buku ini.

Agar dapat membaca isi bukunya secara lengkap, segera dapatkan buku Lauk dan Camilan Crispy dengan membelinya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau