Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Pengangguran di Indonesia

Kompas.com - 19/07/2023, 18:00 WIB
Cara Mengatasi Pengangguran  Sumber Gambar: Pexels.com Cara Mengatasi Pengangguran 
Rujukan artikel ini:
Lagi Probation : Menikmati Perjalanan…
Pengarang: Samuel Ray
|
Editor Ratih Widiastuty

Entah di negara maju maupun berkembang, pengangguran menjadi salah satu masalah krusial yang harus segera diatasi.

Pasalnya, apabila dibiarkan secara berlarut-larut, hal ini bisa memberikan dampak yang signifikan pada berbagai macam sektor, mulai dari ekonomi, sosial, sampai pendidikan.

Pengangguran dapat terjadi akibat banyak faktor, tapi biasanya disebabkan oleh jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.

Pengangguran merupakan istilah atau sebutan yang disematkan pada seseorang yang tidak bekerja sama sekali, tengah mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari seminggu, atau sedang mencari pekerjaan yang pantas.

Dilihat dari sudut pandang ekonomi, pengangguran akan menimbulkan beban bagi orang yang bekerja karena kesejahteraan mereka akan berkurang.

Pengangguran juga membuat terhambatnya pertumbuhan ekonomi yang apabila dibiarkan dapat menyulitkan pembukaan lapangan kerja baru dan penghasilan pajak yang menurun.

Sementara dampak yang timbul secara sosial, pengangguran bisa menambah tingkat kriminalitas yang pada dasarnya terdesak akibat kebutuhan ekonomi.

Beberapa tindak kriminal yang timbul antara lain seperti pencopetan, perampokan, pencurian, penipuan, penjambretan, kecanduan alkohol, dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana cara efektif mengatasi pengangguran yang ada di Indonesia? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

5 Cara Mengatasi Pengangguran

1. Mengadakan Bursa Pasar Kerja

Bursa tenaga kerja merupakan cara menyampaikan informasi oleh perusahaan-perusahaan ataupun pihak-pihak yang memerlukan tenaga kerja kepada masyarakat umum.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan supaya berlangsungnya komunikasi yang efektif antara perusahaan dan pencari kerja.

Maka dari itu, dengan adanya bursa pasar kerja diharapkan akan membantu banyak masyarakat mendapatkan informasi secara menyeluruh.

Kehadiran bursa pasar kerja pastinya mempermudah para pencari kerja untuk mendapatkan info lowongan yang tepat untuk dilamar.

2. Memberikan Pelatihan Kewirausahaan

Memberikan pelatihan kewirausahaan bisa menjadi alternatif yang tepat untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.

Cara ini akan menambah ilmu dan kemauan dari para pencari kerja untuk mulai mengaplikasikan wawasan yang mereka peroleh untuk membuka wirausaha.

Ilmu yang didapatkan dari pelatihan akan menambah motivasi dan semangat untuk membuat lapangan pekerjaan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Cara ini akan membantu mengurangi jumlah pengangguran dengan optimal jika bisa dijalankan dengan efektif.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Membuat kualitas pendidikan menjadi jauh lebih baik akan mendorong kemungkinan seseorang untuk memperoleh peluang pekerjaan yang lebih baik.

Kesempatan tersebut akan turut serta membantu mengurangi jumlah pengangguran.

Pemerintah harus mulai peduli pada kualitas pendidikan untuk turut membantu mengurangi jumlah pengangguran yang semakin tinggi.

Masyarakat yang mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas akan mampu bersaing dalam dunia kerja sehingga akan dengan mudah bisa mendapatkan peluang yang jauh lebih baik.

4. Mendirikan Pusat Latihan Kerja

Cara mengatasi pengangguran yang selanjutnya adalah dengan mendirikan pusat pelatihan kerja.

Hal ini bisa mendorong dan meningkatkan keahlian seseorang agar membuka peluang lebih besar dalam memperoleh pekerjaan.

Tingkat keahlian yang dikuasai akan sangat berpengaruh pada peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Oleh karena itu, keahlian yang didapatkan dari pusat pelatihan kerja akan membantu mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia.

5. Memperluas Lapangan Pekerjaan

Memperluas lapangan pekerjaan melalui cara mendirikan industri-industri baru, khususnya yang bersifat padat karya.

Apalagi era globalisasi yang semakin meluas mampu membuka lapangan pekerjaan yang tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Penting sekali untuk mulai meng-upgrade diri dengan cara mengikuti pelatihan atau belajar secara otodidak lewat kanal-kanal daring yang saat ini sudah sangat mudah untuk diakses.

Lapangan pekerjaan yang semakin beragam di dunia digital juga bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengatasi pengangguran.

Nah, bagi kamu yang saat ini sedang berusaha untuk mencari pekerjaan, buku Lagi Probation: Menikmati Perjalanan Mencari Kerja akan sangat cocok untuk dibaca.

Buku ini berisi mengenai perjalanan mencari kerja yang menjelaskan secara rinci tentang penilaian CV dan surat lamaran yang dilakukan HRD.

Tidak hanya itu, buku ini juga membagikan tips dan trik mencari kerja yang ditulis dengan bahasa yang ringan dan sederhana.

Buku ini hadir untuk kamu yang baru pertama kali mencari pekerjaan, ingin mencari pekerjaan baru, atau tengah mengenang masa-masa mencari pekerjaan.

Segera pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau