Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Alami Mimpi Buruk? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 10/07/2023, 12:30 WIB
mimpi buruk
Photo by cottonbro studio on Pexels mimpi buruk
Rujukan artikel ini:
Psikologi Mimpi : Sebuah Pengantar…
Pengarang: Sigmund Freud
|
Editor Rahmad

Apakah kamu sering mengalami mimpi buruk? Yap, mungkin jika tidak benar-benar mengerikan, kamu mungkin merasa terganggu dengan mimpi-mimpi aneh yang kamu alami.

Kamu mungkin mulai mencari arti mimpi aneh tersebut dan semakin cemas dengan apa yang kamu temukan.

Misalnya mimpi melihat ular, mimpi menangkap burung hantu, mimpi menangis, dan sebagainya.

Mimpi Buruk

Nah, jika kamu terus mengalami mimpi buruk tersebut hingga menimbulkan gejala yang mengganggu, yuk simak apa penyebab dan cara mengatasinya berikut ini:

1. Gejala Mimpi Buruk

Mimpi buruk adalah pengalaman yang tidak menyenangkan saat tidur di mana seseorang mengalami mimpi yang menakutkan atau mengganggu.

Beberapa gejala yang mungkin dialami saat mengalami mimpi buruk antara lain:

  • Saat mengalami mimpi buruk, seseorang mungkin berkeringat dingin karena ketakutan atau kecemasan yang dirasakan.
  • Mimpi buruk dapat menyebabkan detak jantung meningkat karena adanya rasa takut atau kecemasan yang dirasakan.
  • Setelah mengalami mimpi buruk, seseorang mungkin mengalami kesulitan untuk tidur kembali karena masih merasa terganggu oleh mimpi tersebut.
  • Mimpi buruk dapat menyebabkan seseorang merasa cemas atau takut bahkan setelah bangun dari tidur.
  • Mimpi buruk dapat memicu gangguan emosional seperti depresi atau kecemasan pada beberapa orang.
  • Mengalami gangguan fisik, beberapa orang mungkin mengalami gangguan fisik seperti sakit kepala atau sakit perut setelah mengalami mimpi buruk.

Jika kamu sering mengalami mimpi buruk dan mengganggu kesehariannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan bantuan dan saran yang tepat.

2. Penyebab Mimpi Buruk

Mimpi buruk adalah kondisi yang umum dialami oleh hampir semua orang. Berikut ini beberapa penyebab mimpi buruk beserta penjelasannya:

Stres dan Kecemasan

Perlu kamu tahu banyak terlalu stres dan cemas bisa jadi salah satu penyebab seseorang bisa sering mengalami mimpi buruk.

Setiap orang memiliki tingkat kecemasan dan stresnya sendiri. Jadi, kamu bisa mengukur seberapa kamu stres hingga bisa sering mengalami mimpi buruk.

Gangguan Mental

Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dapat menyebabkan mimpi buruk.

Kurang tidur

Kurang tidur dapat memicu mimpi buruk pada beberapa orang.

Konsumsi minuman beralkohol dan kecanduan obat-obatan

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan melindungi obat-obatan terlarang (NAPZA) bisa berdampak buruk, termasuk menyebabkan masalah tidur, seperti mimpi buruk.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Penyakit atau masalah kesehatan lain

Penyakit jantung, demam, dan berbagai masalah kesehatan mental dapat menyebabkan mimpi buruk.

Faktor lain

Penyebab lain yang bisa membawamu pada mimpi buruk adalah menonton film yang menakutkan, membaca buku horor, dan mendengarkan cerita seram sebelum tidur bisa menimbulkan mimpi buruk.

Dalam praktiknya, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi penyebab mimpi buruk seperti di atas.

Namun, hal ini bisa diatasi dengan cara mengatasi penyebab mimpi buruk yang dialami.

Jika penyebab mimpi buruk yang kamu alami adalah kondisi medis, maka gangguan ini harus diatasi terlebih dahulu ya.

Jika mimpi buruk yang kamu alami karena masalah pada mental, kamu bisa melakukan perawatan, relaksasi, dan mengurangi beban pikiran.

Perlu kamu tahu bahwa banyak orang yang mengalami mimpi buruk tidak perlu penanganan dan cukup mengubah pola pikir saja ke arah yang lebih positif.

3. Cara Mengatasi Mimpi Buruk

Berdasarkan penyebab di atas, mimpi buruk dapat diatasi dengan beberapa cara seperti berikut ini:

  • Buat rutinitas teratur dan santai sebelum tidur secara konsisten.
  • Hindari stres dan cemas. Stres dan cemas dapat memicu mimpi buruk. Cobalah untuk menenangkan diri sebelum tidur dengan meditasi atau relaksasi.
  • Jangan terlalu banyak makan atau minum sebelum tidur. Hindari minuman berkafein atau makanan yang berat sebelum tidur.
  • Jangan terlalu sering memikirkan mimpi buruk. Jangan biarkan mimpi buruk mengganggu pikiran Anda sepanjang hari. Cobalah untuk mengalihkan perhatian ke hal-hal yang positif.
  • Ada beberapa doa yang dapat dilakukan untuk menghindari mimpi buruk, seperti doa "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari perbuatan setan dan buruknya mimpi".
  • Jika kamu sudah terlalu sering mimpi buruk sampai mengganggu kualitas hidup, maka cara mengatasinya dengan tepat bisa dengan terapi dan perawatan medis.

Dalam prakteknya, mimpi buruk cenderung lebih sering dialami anak-anak daripada orang dewasa.

Mimpi buruk juga tidak selalu berulang sama setiap malam. Banyak mimpi buruk mengikuti kondisi yang serupa tetapi mungkin berbeda isinya.

Mimpi buruk berulang dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi di otak, masalah atau pengalaman traumatis yang mengakar, atau masalah kesehatan, kematian, dan ancaman.

Nah, secara psikologi kamu bisa memahami gejala mimpi ini dalam buku Psikologi Mimpi : Sebuah Pengantar Psikoanalisis Untuk Pemula.

Buku ini akan membantumu mengenal bagaimana alam bawah sadar kamu membentuk mimpi, termasuk mimpi buruk ya. Dapatkan bukunya di gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau