Kita mungkin sudah mengenal 12 Shio yang sering dikenal sebagai penanda tahun dan juga peruntungan dalam budaya masyarakat Tionghoa.
Shio yang dikenal di Indonesia berasal dari astrologi Tionghoa yang sudah ada sejak 2000 tahun lalu.
Astrologi Tionghoa tidak hanya membahas mengenai 12 Shio (tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi), tetapi juga menggabungkan yin dan yang beserta lima elemen utama (Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah).
Hal tersebut membuat astrologi Tionghoa menjadi lebih kompleks jika dibandingkan dengan astrologi barat.
Lambang 12 hewan dalam Shio yang kita kenal saat ini berasal dari mitologi Tionghoa mengenai Raja Langit (Tian Gong, Jade Emperor, 玉皇(Yu Huang)) sang penguasa surga.
Cerita diawali dari Raja Langit yang ingin membuat cara dalam menghitung dan mengukur waktu.
Untuk itu, ia mengatur sebuah perlombaan yang diikuti oleh 12 binatang, yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.
Kedua belas hewan tersebut diberi tugas untuk berlomba menyeberangi sungai.
Barang siapa yang sampai ke sembrang sungai terlebih dahulu, maka ia akan diberi tempat pertama dalam kalender shio, dilanjutkan dengan hewan yang sampai setelahnya.
Tikus yang ingin memenangkan lomba bangun di pagi hari agar bisa memulai lombanya lebih dulu.
Ketika sampai di sungai ia bertemu dengan kuda, macan, dan kerbau.
Melihat sungai yang cukup dalam untuk tubuhnya yang kecil, ia meminta tumpangan dari hewan yang lebih besar.
Macan dan Kuda menolak permintaan tersebut karena tidak ingin Tikus membodohi mereka.
Namun, Kerbau yang baik hati dengan sukarela memberikan tumpangan kepada tikus.
Kerbau pun menyebrangi sungai bersama Tikus yang duduk di atas kepalanya.
Akan tetapi, ketika kerbau mendekati seberang sungai, Tikus melompat lebih dulu sehingga ia berhasil menempati posisi pertama diikuti oleh Kerbau dan Macan.
Kelinci yang bertubuh kecil juga memulai lomba.
Meskipun sedikit kesulitan menghadapi arus sungai, ia berhasil sampai ke seberang dengan melompat-lompat di atas batu sungai.
Naga yang seharusnya bisa terbang dengan cepat sampai ke ujung sungai, sedikit terlambat karena ia harus berhenti membantu binatang lain di hutan.
Setelah selesai, ia pun mengikuti perlombaan dan menempati posisi kelima.
Sementara itu, Kuda berusaha menyebrang dengan berlari cepat.
Akan tetapi, sesaat sebelum sampai ke sembrang, Kuda dikagetkan oleh Ular yang melewati sela kakinya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kuda yang terkejut membiarkan Ular mengambil posisi ke-enam dan harus menerima berada di posisi ketujuh.
Raja Langit yang menyaksikan perlombaan melihat Ayam, Monyet dan Kambing menyeberangi sungai menggunakan rakit sembari mendayung bersama.
Sesampainya di seberang, ketiga hewan tersebut berunding dan memberikan tempat kedelapan kepada Kambing karena ia adalah paling baik dan pekerja keras di antara mereka, diikuti monyet di posisi kesembilan, dan Ayam di posisi kesepuluh.
Anjing sampai di seberang sungai tidak lama setelahnya.
Anjing adalah perenang handal, tetapi ia keasyikan bermain di sungai sehingga lupa dengan perlombaan.
Sementara itu, Babi yang berhenti karena lapar memutuskan untuk memuaskan rasa laparnya dan tidur sebelum mulai menyebrangi sungai.
Babi pun sampai di seberang dengan menempati posisi terakhir.
Dari hasil tersebut, satu dari setiap hewan berdasarkan posisinya akan mewakili satu tahun dengan siklus yang akan diulang setiap 60 tahun.
Kenapa 60 dan tidak 12 tahun? Hal tersebut dikarenakan penggabungan dari dua sistem penanggalan Tiongkok yang terdiri dari 12 Shio, dengan Lima Elemen (Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah).
Lima elemen tersebut dipasangkan dengan konsep Yin dan Yang secara bergantian, sehingga secara keseluruhan menciptakan siklus 10 tahun.
Ketika siklus 12 hewan dan 10 tahun dari lima elemen ini digabungkan, maka akan tercipta kombinasi yang akan berputar sekali dalam 60 tahun.
Jika kamu lahir di antara tanggal 23 Januari 1993 – 9 Februari 1994, maka Shio-mu adalah Ayam Air.
Sementara jika kamu lahir di antara tanggal 9 Februari 2005 – 28 Januari 2006, maka Shio-mu adalah Ayam kayu.
Pola yang sama juga berlaku untuk shio dan elemen lainnya selama rentang waktu 60 tahun, sebelum dimulainya lagi siklus penanggalan baru.
Siklus penanggalan tersebutlah yang membuat setiap Shio memiliki karakteristik dan peruntungan uniknya masing-masing, sehingga menarik untuk kita ikuti.
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui peruntungan Shio-mu tahun ini?
Informasi terkait peruntungan Shio terbaik bisa kamu dapatkan melalui kalender Tong Shu yang kini sudah tersedia di pasaran.
Salah satunya adalah Kalender Tong Shu 2022: Harimau Air yang ditulis oleh Master Xiang Yi.
Kalender ini berisi informasi lengkap mengenai peruntungan semua Shio di tahun 2022, informasi hari baik yang dijabarkan menggunakan kode warna, catatan-catatan Feng Shui untuk tahun 2022, dan banyak informasi lain yang tentunya tidak boleh kamu lewatkan.
Kalender Tong Shu 2022: Harimau Air ini sudah bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia, Market Place Gramedia Shopee Official Store, dan Gramedia.com. Tidak hanya itu, Kalender Kalender Tong Shu 2022: Harimau Air ini juga telah tersedia dalam versi elektronik yang bisa kamu dapatkan melalui aplikasi Gramedia Digital.
Jadi jangan khawatir, ya. Kamu tidak akan kehabisan, kok.