Patung merupakan karya seni tiga dimensi yang sering dikagumi oleh orang-orang.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), patung memiliki arti tiruan bentuk orang, hewan, dan sebagainya dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan sebagainya.
Patung dibuat untuk berbagai tujuan misalnya untuk karya seni, ibadah, ataupun untuk sebuah simbol yang mendefinisikan atau menggambarkan suatu kisah tertentu.
Patung dibuat dengan berbagai teknik oleh para seniman yang bergantung pada tujuan dan karakter khas yang dimiliki oleh seniman tersebut.
Patung yang dibuat dengan teknik pahat merupakan patung yang memiliki empat hingga lima dimensi.
Teknik pahat ini cocok untuk patung yang berbahan dasar keras seperti kayu, batu, dan gips.
Teknik cor atau lebih dikenal dengan teknik cetak merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Setelah cetakan dibuat, bahan patung yang terbuat dari bahan cair seperti semen, cairan gips, atau bahan lainnya dituang ke dalam cetakan yang sudah berbentuk sesuai bentuk patung yang diinginkan sang seniman.
Teknik rangkai merupakan teknik pembuatan patung dengan menggabungkan satu atau lebih bahan sehingga nantinya akan berbentuk patung yang diinginkan.
Teknik ini biasanya digunakan ketika membuat patung dengan bahan yang terkadang diluar kebiasaan seperti pembuatan patung dengan merangkai ban bekas sehingga menjadi patung atau merangkai korek api sehingga berbentuk patung.
Teknik ukir sekilas mirip dengan teknik pahat, namun sebenarnya teknik ukir dan teknik pahat itu berbeda.
Perbedaan teknik ukir dari teknik pahat ialah teknik ukir biasanya digunakan untuk patung yang terdapat di bidang datar yang kemudian dibentuk pola sehingga menghasilkan patung.
Teknik butsir biasanya digunakan untuk membuat patung yang berbahan dasar lunak seperti tanah liat, plastisin, atau lilin.
Teknik butsir ini dilakukan dengan cara memijat bahan dasarnya sehingga memiliki bentuk yang diinginkan.
Teknik butsir ini juga dapat dibantu dengan menggunakan alat seperti pisau, tali untuk memotong, atau alat apa pun yang membantu sang seniman membentuk bahan dasarnya.
Teknik membangun ini digunakan untuk patung yang biasanya terbuat dari logam yang sulit untuk dibentuk.
Teknik membangun ini melakukan pembentukan, dan perangkaian logam dengan berbagai cara seperti pembengkokan logam (bending) hingga menggunakan cara las untuk menempelkan bagian satu dengan lainnya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Untuk mendukung memilih teknik pembuatan patung, bahan dasar patung harus diketahui.
Bahan lunak merupakan bahan yang memiliki tekstur empuk dan mudah untuk dibentuk bahkan hanya dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana.
Contoh dari bahan lunak yaitu seperti lilin, plastisin, clay, sabun sehingga teknik ukir atau butsir cocok untuk bahan lunak ini.
Bahan sedang merupakan bahan yang berada diantara lunak dan keras seperti misalnya kayu-kayuan jenis tertentu, seperti kayu mahoni.
Teknik ukir dan teknik pahat cocok digunakan untuk bahan dasar sedang dalam pembuatan patung.
Bahan keras merupakan bahan yang memerlukan usaha lebih untuk membentuk atau merangkainya.
Biasanya bahan keras berasal dari logam, batu, atau jenis kayu yang padat, seperti kayu jati.
Untuk bahan yang keras ini teknik yang cocok adalah dengan teknik pahat atau teknik membangun.
Namun teknik merangkai juga dapat digunakan dengan syarat bahan dasar harus terbagi menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya akan dirangkai seperti menyusun sebuah puzzle.
Bahan cetak merupakan bahan cair yang akan dimasukkan ke dalam cetakan yang telah dibentuk agar menghasilkan bentuk patung yang sudah dirancang oleh sang seniman.
Bahan cetak ini biasanya terbuat dari bahan yang dapat memadat dengan sendirinya seperti semen, gips, pasir, perak.
Teknik yang cocok tentu saja menggunakan teknik cor atau cetak.
Teknik ini biasanya dilakukan oleh seniman yang sudah berpengalaman untuk menghasilkan patung dengan nilai seni yang tinggi karena bahan-bahan yang digunakan akan mempengaruhi bentuk setelah bahan tercetak.
Selain menjadi suatu karya seni patung juga sering memiliki kisah tersendiri, mulai dari kisah yang bersejarah hingga kisah yang kelam maupun bahagia.
Oleh karena itu banyak sekali cerita yang mengangkat patung sebagai dasar atau sebagai latar dari cerita tersebut.
Layaknya pada buku Harlequin: Patung Kematian (Let The Dead Sleep) karya Heather Graham yang mengangkat cerita detektif yang menyelidiki kasus tewasnya wanita yang berhubungan dengan patung yang terdapat di tempat wanita tersebut.
Detektif yang menangani kasus ini mengalami banyak kejadian paranormal dalam penyelidikannya karena patung yang sudah berusia ratusan tahun, dan detektif Michael Quinn bersama Danni harus melawan waktu dan menelusuri tempat-tempat di bawah langit New Orleans untuk menemukan patung itu.
Penasaran dengan kisah selanjutnya? Yuk, segera beli bukunya hanya di Gramedia.com!