Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pengertian Apa Itu Satir dan Contoh Kalimatnya

Kompas.com - 12/06/2023, 10:01 WIB
 Apa Itu Satir  Sumber Gambar: Freepik.com Apa Itu Satir 
Rujukan artikel ini:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia:…
Pengarang: Anna Nurlaila Kurniasari
|
Editor Puteri

Satir sering kali disamakan dengan sarkasme karena merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk melakukan sindiran kepada seseorang.

Meski begitu, keduanya dapat dibedakan berdasarkan konteks penggunaan.

Sarkas umumnya merupakan gaya bahasa yang diungkapkan dengan ekspresi marah dan kesal disertai nada bicara tinggi.

Sementara satir dilakukan lewat kritikan atau sindiran halus untuk memberi tahu orang lain tentang kebodohan atau kekurangan mereka.

Nah, untuk lebih memahami apa itu satir dan contoh kalimatnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Satir?

Dalam kesusastraan, satir termasuk sebagai salah satu jenis gaya bahasa yang disampaikan dalam bentuk humor, ironi, maupun parodi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, satir diartikan sebagai gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran atau ejekan terhadap suatu keadaan atau seseorang.

Selain itu, gaya bahasa satu ini juga dapat dimaknai sebagai bentuk komedi kebijaksanaan dan kebodohan yang ditampilkan sebagai kelucuan.

Istilah satir diambil dari bahasa Latin ‘satura’ yang berarti campuran dan mulanya merujuk pada sebuah jenis puisi.

Dalam bahasa Prancis, satir berasal dari kata satire yang berarti sajak atau karangan sebagai sindiran maupun secara langsung disampaikan.

Satir dapat diungkapkan dalam berbagai cara, di antaranya dengan nada yang ramah, nada keras, dan nada menusuk.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dengan menggunakan satir, seseorang dapat menunjukkan kesalahan atau kelemahan terhadap suatu sistem maupun perilaku dengan cara menghibur.

Tidak hanya untuk menjadi hiburan agar membuat orang tersenyum atau tertawa, tetapi satir juga diharapkan dapat memberikan kesadaran tentang kebenaran dalam sebuah kritik sosial.

Jenis-Jenis Satir

Ada berbagai jenis satir yang perlu diketahui, yaitu:

  • Satir dialog, yaitu penyampaian satir yang dilakukan secara berdialog dengan lawan bicara.
  • Satir non-monolog, yaitu jenis satir yang disampaikan melalui gesture atau ekspresi yang mendukung.
  • Satir monolog, yaitu bentuk satir yang disampaikan lewat model story telling atau bercerita di hadapan banyak orang.

Selain jenis-jenis satir, ada pula karakteristik khusus yaitu terdiri dari mengandung kritik, merupakan ironi dalam bentuk humor, dan ungkapan tidak disampaikan secara terang-terangan atau implisit.

Contoh Kalimat Satir

  • Jangan khawatir, politikus akan menyelesaikan semua masalah kita dengan memberikan lebih banyak janji palsu.
  • Wow, sungguh mengagumkan melihat betapa efisiennya birokrasi dalam menyelesaikan masalah kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
  • Berita terbaru, pemerintah telah menemukan cara baru untuk menghabiskan uang rakyat dengan cepat dan tanpa hasil yang berarti.
  • Ah, sosial media, tempat di mana setiap orang bisa menjadi ahli dalam segala hal hanya dengan mengetikkan beberapa kalimat sembarangan.
  • Kamu tahu kita hidup di zaman modern ketika membutuhkan instruksi manual untuk membuka sebuah botol air.
  • "Manusia adalah makhluk rasional," kata mereka, sambil menyebar berita palsu dan mempercayai teori konspirasi.
  • Bukankah menarik melihat bagaimana pejabat korup bisa tidur nyenyak di malam hari dengan uang rakyat di bawah bantal mereka?
  • Orang-orang berperilaku seperti zombie di jalan, dengan mata terpaku pada layar ponsel mereka, tidak sadar akan dunia nyata di sekitar mereka.
  • Menarik melihat bagaimana seorang selebritas dapat menjadi ahli dalam bidang kedokteran hanya karena mereka mengikuti satu program diet terbaru.
  • Inilah dunia di mana penampilan lebih berarti daripada substansi, di mana semua yang penting adalah filter Instagram yang sempurna.
  • Bahagia adalah memiliki banyak uang, kata mereka, sambil memandangi tumpukan tagihan dan kredit yang menumpuk.
  • Oh, bagus sekali ada sekolah yang mengajarkan kita bagaimana menghitung peluang hidup di dunia yang dipenuhi dengan krisis dan bencana.
  • Apa yang bisa lebih menarik daripada menonton debat politik yang berakhir dengan saling menghina dan tidak ada solusi yang ditemukan?
  • Ah, penerbangan terlambat lagi. Sepertinya waktu itu hanya konsep yang abstrak bagi maskapai penerbangan.
  • Jangan khawatir tentang menghadapi masalah hidup, cukup posting di media sosial dan biarkan orang lain memberikan solusi sederhana.
  • Tak perlu merisaukan perubahan iklim, nanti saja generasi berikutnya yang akan menghadapinya. Kita hanya menikmati hidup saat ini.
  • Apa yang lebih menyenangkan daripada membayar pajak setiap tahun hanya untuk melihat pejabat yang korup menerima bonus gaji yang mengkhawatirkan?
  • Politikus hari ini benar-benar hebat dalam berjanji. Jika hanya berjanji saja bisa menyelesaikan masalah, dunia ini akan menjadi surga.
  • Pemerintah sangat efektif dalam mengatasi kemiskinan, hingga ribuan orang miskin berhasil naik kelas menjadi orang miskin dengan mobil mewah.
  • Bukankah menarik melihat bagaimana kita terus mencari-cari kehidupan di planet lain, sementara kita masih belum sepenuhnya memahami dan menghargai kehidupan di Bumi?
  • Ironisnya, semakin teknologi canggih, semakin sulit bagi kita untuk memiliki waktu berkualitas dengan orang-orang yang kita cintai tanpa gangguan dari perangkat elektronik.

Untuk membuat kalimat satir yang menarik dan menghibur, dibutuhkan kosakata bahasa Indonesia yang beragam.

Tentunya, kosakata bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan benar sesuai dengan kaidah ejaan yang berlaku.

Agar lebih memahami ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kamu dapat membaca buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia: PUEBI yang Disempurnakan.

Buku ini tidak hanya merangkum tentang kaidah ejaan bahasa Indonesia saat ini, tetapi juga memuat bab terkait pembentukan istilah sesuai dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Selain itu, ada pula bagian ketiga dalam buku ini yang membahas tentang ulasan-ulasan dalam dunia kebahasaan, seperti kalimat, paragraf, morfem, majas, sastra Indonesia, dan peribahasa.

Mempelajari pedomaan umum ejaan bahasa Indonesia yang benar tidak hanya baik untuk menambah wawasan pengetahuan, tetapi juga bisa menjadi salah satu cara dalam menghargai dan menjaga eksistensi bahasa Indonesia.

Tertarik untuk mempelajari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia: PUEBI yang Disempurnakan? Dapat dibeli langsung di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com