Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Hanya Monopoli Dagang, Berikut 9 Hak Istimewa VOC

Kompas.com - 12/06/2023, 13:00 WIB
Hak Istimewa VOC Sumber Gambar: Kompas.com Hak Istimewa VOC
Rujukan artikel ini:
Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Pengarang: Rémy Limpach
|
Editor Puteri

Tidak dapat dipungkiri, bahwa hak istimewa VOC memberikan banyak kesulitan bagi masyarakat Indonesia di zaman penjajahan karena sangat menyiksa dan menyengsarakan banyak orang.

VOC merupakan singkatan dari Vereenigde Oost Indische Compagnie atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur.

VOC didirikan pada tahun 1602 dengan kantor pertamanya berlokasi di Banten yang dipimpin oleh Francois Wittert.

VOC pun menjadi sebuah perusahaan dagang terbesar yang dikenal dengan praktik monopoli perdagangan karena mempunyai hak istimewa yang diberikan secara langsung oleh Pemerintahan Belanda.

VOC didirikan atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu Johan van Oldenbarnevelt dan Pangeran Maurits yang mengusulkan penggabungan perusahaan dagang sejak tahun 1598 oleh Parlemen Belanda.

VOC mempunyai tujuan untuk menjaga perdagangan Belanda maupun bangsa-bangsa Eropa serta Asia lainnya.

Tidak hanya itu, VOC juga bertujuan untuk memberikan pendanaan dalam peperangan melawan Spanyol yang saat itu masih menjajah Belanda.

Pada awal terbentuknya, VOC dikepalai oleh seorang Gubernur Jenderal, Pieter Both, yang bertugas untuk mengendalikan kekuasaan di wilayah jajahan VOC.

Lalu, apa saja hak istimewa yang dimiliki oleh VOC? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Hak Istimewa VOC

Di awal abad ke-17 dan 18, semua kegiatan kolonial Belanda di daerah Nusantara dilaksanakan lewat VOC yang mendapatkan hak monopoli perdagangan sebagai salah satu hak istimewa yang diberikan oleh Parlemen Belanda.

Berikut hak istimewa VOC yang diberikan oleh Parlemen Belanda yang mesti kamu ketahui:

  1. Hak memonopoli perdagangan.
  2. Hak mengangkat dan memberhentikan pekerja.
  3. Hak untuk memungut pajak.
  4. Hak untuk mencetak serta mengeluarkan uang sendiri.
  5. Hak membangun benteng.
  6. Hak membuat perjanjian dengan raja-raja setempat.
  7. Hak mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.
  8. Hak melakukan perang dan menyatakan perdamaian.
  9. Hak mempunyai pasukan tentara sendiri untuk membela diri.

Kesembilan hak istimewa VOC ini berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang.

Tercatat sudah 30 kali hak istimewa VOC ini diperpanjang dari tahun 1602 sampai 1799.

Pada akhirnya, pelaksanaan hak istimewa VOC ini mulai mendapatkan protes keras dari negara-negara lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kehancuran VOC

Setelah beberapa kali memindahkan pusat dagangnya, perdagangan selanjutnya dialihkan ke Maluku dan armada VOC mulai menjalin kerja sama dengan penguasa setempat demi melawan Portugis-Spanyol di Ambon.

Karena masih merasa rugi, VOC memindahkan pusat dagangnya lagi ke Jayakarta yang selanjutnya diubah namanya oleh Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterszoon, menjadi Batavia.

Ketika itu VOC mampu menjadi penguasa perdagangan paling kaya dengan mempunyai lebih dari 40 kapal perang, 150 kapal dagang, 10.000 tentara, dan 50.000 pekerja.

Akan tetapi, puncak kesuksesan VOC mulai menurun yang diakibatkan oleh konflik sampai masalah internal.

Para pejabat VOC terbukti banyak melakukan korupsi yang membuat semakin membengkaknya utang perusahaan dagang milik Belanda ini.

Tak hanya itu, pengaturan administrasi VOC juga semakin berantakan karena kepengurusan yang tidak dipegang oleh pihak yang ahli dalam bidangnya, dan akhirnya VOC pun dibubarkan pada tahun 1799.

Belanda adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia.

Belanda pertama kali mendarat di daerah Banten, Indonesia, yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dengan tujuan untuk berdagang dan memperoleh rempah-rempah dengan harga yang murah.

Sejarah kelam masa kolonial Belanda memang tidak akan pernah ada habisnya untuk dibahas dan dicari tahu karena memang merupakan bagian dari terbentuknya bangsa Indonesia.

Setiap tragedi yang terjadi meninggalkan luka dan derita bagi bangsa Indonesia, tapi ini adalah bagian dari sejarah yang mesti diketahui kejadiannya.

Buku Kekerasan Ekstrem Belanda di Indonesia yang ditulis oleh Remy Limpach berisi tentang jejak-jejak penjajahan Belanda di Indonesia.

Di mana banyak sekali terjadi aksi-aksi kekerasan yang cukup ekstrem sampai banyak menelan korban jiwa.

Bagi kamu yang ingin mengetahui sejarah kelam masa kolonial Belanda di Nusantara, maka buku ini akan menjadi sumber wawasan yang sangat tepat untuk dibaca.

Pesan sekarang juga bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau