Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Pengertian dan Contoh Difusi Kebudayaan yang Ada di Indonesia

Kompas.com - 02/05/2023, 13:00 WIB
Contoh Difusi Kebudayaan  Sumber Gambar: Pexels.com Contoh Difusi Kebudayaan 
Rujukan artikel ini:
Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri:…
Pengarang: Dr. Wisnu, M.Hum.
|
Editor Puteri

Dalam konteks kebudayaan, difusi mempunyai arti sebagai proses penyebaran berbagai macam unsur kebudayaan di dalam suatu masyarakat.

Difusi adalah salah satu tahap berlangsungnya perubahan sosial yang biasanya ditandai dengan terdapatnya perubahan norma, nilai, serta budaya dalam suatu masyarakat.

Dorongan kebudayaan dan masyarakat merupakan pergeseran suatu budaya yang meliputi ide, gagasan, dan pengetahuan atau kebiasaan masyarakat dari hal yang lama ke sesuatu hal yang baru.

Singkatnya, dinamika sosial merupakan suatu proses yang luas, menyeluruh, dan lengkap yang mencakup suatu tatanan kehidupan masyarakat.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan difusi kebudayaan itu sendiri? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Difusi Kebudayaan

Proses difusi adalah proses yang memicu berlangsungnya perubahan sosial.

Difusi budaya merupakan penyebarluasan ciri budaya (ide, agama, bahasa, teknologi, dan lain sebagainya) antar individu, baik dalam satu budaya maupun dari satu budaya ke budaya lainnya.

Persebaran kebudayaan ini biasanya disebabkan oleh perpindahan atau migrasi yang dilakukan manusia dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Tahapan perpindahan tersebut selanjutnya menyebarkan budaya tertentu apalagi jika perpindahan itu dilakukan dengan skala yang besar sehingga mampu menciptakan difusi yang besar pula.

Namun, saat ini difusi tidak hanya ditimbulkan oleh perpindahan, tapi juga dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menjadikan suatu individu dapat melakukan komunikasi dengan individu lainnya tanpa harus melakukan perpindahan.

Contoh Difusi Kebudayaan di Indonesia

1. Bahasa

Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi serta simbol interaksi yang berlangsungnya di dalam masyarakat.

Salah satu bentuk difusi yang terjatuh adalah banyaknya serapan kosakata bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia akibat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

2. Kepercayaan

Dalam hal kepercayaan, pengaruh agama Hindu dan Buddha dalam sejarah Indonesia teramat sangat kuat.

Contohnya ketika pengaruh agama Islam belum masuk ke Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia banyak yang memeluk agama Hindu dan Buddha.

Melalui kepercayaan seperti itu, masyarakat Indonesia kerap melaksanakan berbagai macam ritual persembahan yang diberikan bagi Pencipta untuk menghindari kesialan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Setelah agama Islam masuk ke Indonesia, persembahan ritual tersebut digabung serta digantikan berdasarkan syariah Islam lewat bentuk sedekah.

Hingga sekarang masih banyak yang menjalankan ritual ini di pulau Jawa yang mengganti namanya menjadi syukuran yang bertujuan untuk berzikir kepada Allah serta mengamalkannya kepada sesama manusia.

3. Tradisi

Di Indonesia sering dilakukan tradisi berbagi rezeki ketika pesta yang tercipta akibat proses akulturasi kebudayaan Tiongkok dengan agama Islam.

Berbagi dengan hati yang ikhlas merupakan bagian luhur dalam menjalani kewajiban umat manusia.

Berbagi juga akan jauh lebih indah apabila seluruh kebajikan dilaksanakan di dalam pesta tersebut.

Menjalankan sebuah tradisi sendiri tentunya termasuk ke dalam kebajikan.

Salah satu contohnya seperti tradisi lebaran yang menyertakan berbagi rezeki di dalam perayaannya.

4. Seni Sastra

Berbagai prasasti kuno yang ditemukan di beberapa daerah di Indonesia hampir sebagian besar dipengaruhi oleh kebutuhan Hindu-Buddha.

Mayoritas prasasti ditulis menggunakan bahasa Sansekerta serta bahasa Pallava.

Hal ini memperlihatkan jika keberadaan beberapa contoh asimilasi kebudayaan saat itu diwariskan menjadi kebudayaan Indonesia.

5. Sistem Pemerintahan

Pengaruh budaya Hindu-Buddha di Indonesia terasa sangat kentara dalam memengaruhi sistem pemerintahan di Indonesia.

Hal ini dapat dirasakan dengan perubahan sistem pemerintahan yang pada mulanya memakai kepala adat kemudian berganti menjadi sistem kerajaan, hingga saat ini masih berlaku di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan lainnya.

Salah satu bacaan yang terdapat unsur difusi kebudayaan di dalamnya adalah buku Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri: Agen Kebudayaan Jawa 1915 -1963 yang menyuguhkan informasi lengkap tentang sejarah perkembangan naskah Jawa serta Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri yang menjadi agen kebudayaan Jawa.

Buku ini memberikan informasi bagaimana Tan Khoen Swie memberikan solusi lewat usaha penerbitannya untuk mengganti budaya tutur menjadi budaya baca.

Daripada penasaran, langsung saja pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau