Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Hidup Bahagia Agar Dapat Meraih Surga

Kompas.com - 15/05/2023, 09:00 WIB
Tips hidup sederhana agar dapat meraih surga Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo Tips hidup sederhana agar dapat meraih surga
Rujukan artikel ini:
Tuhan, Saya Ingin Kaya
Pengarang: Haidar Musyafa
|
Editor Ratih Widiastuty

Sosial media tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita.

Tak jarang ketika membuka media sosial, konten berbau pamer kekayaan, berfoya-foya, dan menghabiskan uang memenuhi beranda, bahkan memang genre sendiri untuk konten tersebut dengan label pamer harta.

Sering kita bertanya-tanya, “Kok bisa ya uang mereka gak habis-habis?” atau “Gimana caranya kayak seperti mereka?” dan berakhir dengan “Kapan aku bisa seperti mereka? Kerja gaji UMR kayanya kapan?” Pertanyaan semacam itu pasti terbayang kan? Karena saya juga seperti itu, tidak mengapa, itu normal.

Namun, sebagai seorang muslim, Allah telah memberikan petunjuk dalam surah Al- A’raf ayat 31 agar menjauhi hidup yang berlebihan atau melampaui batas, aturan ini termasuk juga dalam menyikapi harta.

Allah memberikan ujian harta yang melimpah untuk menguji keimanan hamba-Nya.

Tipe Manusia dalam Mendapat Harta

Ada dua tipe manusia yang ketika diberikan harta, berubah sikapnya.

Pertama manusia yang bersyukur dan menganggap harta yang Allah berikan adalah titipan.

Ia gunakan hartanya untuk kepentingannya dan tetap ingat bahwa sebagian harta yang ia miliki ada hak milik makhluk lain, ia tetap sederhana dan membiarkan hartanya sebagai tabungan akhirat.

Sementara, tipe berikutnya dapat kalap saat diberikan ujian.

Mumpung kaya raya habiskan saja untuk kesenangan dunia.

Padahal jika kita berlebihan menggunakan harta yang Allah amanahkan bisa saja timbul penyakit hati, memiliki harta yang banyak bisa saja membuat kita was-was untuk kehilangannya.

Harta yang sudah dicari setengah mati tidak boleh berkurang sedikit pun, padahal di sebagian harta kita ada hak orang lain.

Dengan harta yang melimpah, seseorang dapat lupa dengan Tuhannya dan bersikap semena-mena, menindas sesama karena memiliki power dan meremehkan setiap aturan, ketika saudaranya memiliki harta yang sama ia akan sakit hati karena bukan ia lagi yang menjadi orang kaya di wilayahnya, berlebihan dalam menyikapi harta menimbulkan penyakit hati yaitu pelit, sombong dan iri, penyakit yang menghancurkan diri sendiri.

Tips Bahagia Agar Meraih Surga

Harta kekayaan adalah ujian, dapat diambil kapan pun oleh pemiliknya.

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita menjadi pribadi yang sederhana, berapa pun kekayaannya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dunia yang sebentar ini memang menggoda, sering kali Allah amanahkan harta yang dapat mengubah kita, ketika miskin berdoa agar diberi kecukupan, namun Allah berikan lebih dari cukup.

Sebelum itu kita menjalani hidup yang sulit dan meminta bantuan Allah agar dimakmurkan selama hidup, saat susah kita menjadi muslim yang taat, sesempit apa pun keadaan tetap bersyukur dan bersedekah, saat Allah jawab doa kita, hendaknya tetap memelihara sifat sederhana seperti sebelum Allah angkat derajatnya, pakaian yang mahal mungkin bisa saja dibeli, namun, jangan berlebihan.

Sederhana adalah identitas muslim.

Dengan sederhana, kita tetap menjaga diri dari penyakit hati bagi diri sendiri dan orang lain.

Banyak harta tidak mengapa, toh Allah sudah berikan, tinggal bagaimana kita menggunakannya, apakah akan berlalu karena bisa dicari lagi ataukah kita manfaatkan untuk kepentingan akhirat?

Sederhana juga membawa kita ke surga.

Dengan bersikap secukupnya terhadap harta, kita terhindar dari sikap membanggakan diri atas harta yang mungkin Allah berikan karena doa kita, bukan usaha kita.

Sering kali kebanggaan kita atas harta berlebihan dan menganggap semua itu adalah hasil kerja keras kita, tidak ada campur tangan Allah.

Manusia menjadi Ujub.

Jadilah kaya harta yang sesungguhnya, ingat bahwa titipan Allah ini tidak menjadikan kita dikendalikan kekayaan.

Muslim yang sesungguhnya adalah ketika kaya tidak berpuas diri dan sombong, namun menjadi pribadi rendah hati dengan tampil sederhana.

Hartanya membantu kehidupan lebih baik, tidak hanya di dunia namun di akhirat, ia kaya raya, tetapi pakaiannya sederhana.

Lalu ke mana uang dan hartanya? Tersebar di bumi Allah melalui keceriaan anak yatim yang ia sumbang atau lantunan azan yang menggema karena sedekah jariahnya di masjid.

Bisa juga melalui duafa yang Allah dengar doanya melesat di langit karena makanan yang ia berikan secara gratis, atau karena doa kucing pada Allah yang ia beri makan setiap berangkat kerja.

Siapakah seseorang yang kaya ini? Tidak terdengar kemahsyurannya di media sosial sebagai orang kaya, tidak ada pamer harta yang membut seseorang mengelu-elukannya.

Dialah muslim sejati yang menjalankan hartanya untuk beribadah dan bermuamalah, dia seseorang yang sederhana namun doa-doa untuknya terpancar di istana Allah lewat penduduk bumi yang bersaksi atas kekayaannya yang sejati.

Baca dan dapatkan buku Tuhan, Saya Ingin Kaya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau