Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-Serbi PBSI, Induk Organisasi Bulu Tangkis Indonesia

Kompas.com - 11/10/2022, 13:00 WIB
Organisasi Bulu Tangkis Indonesia Sumber Gambar: Freepik.com Organisasi Bulu Tangkis Indonesia
Rujukan artikel ini:
Buku Jago Bulu Tangkis Untuk…
Pengarang: Muhammad Rinaldi
|
Editor Almira Rahma Natasya

Bulu tangkis atau badminton adalah salah satu cabang olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

Prestasi yang ditorehkan oleh para atlet bulu tangkis Indonesia sangat dibanggakan, sehingga mengundang minat masyarakat untuk beramai-ramai menonton dan merayakan pertandingan.

Bahkan, atlet-atlet hebat Indonesia telah berhasil meraih medali emas di kejuaraan-kejuaraan bergengsi di seluruh dunia.

Sebut saja nama Susi Susanti dan Alan Budikusuma, dua pebulu tangkis legendaris yang pertama kali mengukir sejarah dengan membawa pulang medali emas pada Olimpiade Barcelona di tahun 1992.

Daftar atlet hebat lainnya kemudian menyusul, turut menyumbangkan kemenangan-kemenangan untuk Indonesia.

Atlet-atlet hebat ini tentu perlu organisasi yang menaungi agar kegiatan mereka terorganisir.

Lantas, siapa organisasi yang bertanggung jawab untuk mengurus olahraga bulu tangkis di Indonesia?

Organisasi Bulu Tangkis di Indonesia adalah PBSI

Organisasi bulu tangkis di Indonesia adalah PBSI, singkatan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.

PBSI bertujuan untuk mengatur serta mengawasi perkembangan olahraga bulu tangkis di Indonesia.

Kemenangan dan kesuksesan para atlet bulu tangkis kebanggaan kita tak lepas dari peran PBSI yang menaungi mereka.

PBSI mempunyai program untuk meningkatkan kemampuan atlet-atlet bulu tangkis, serta pembinaan untuk menjaring calon-calon atlet baru yang akan meneruskan langkah para juara terdahulu.

Sejarah Berdirinya PBSI

Bulu tangkis merupakan olahraga asal India yang dipopulerkan oleh bangsa Inggris yang saat itu sedang menjajah India dan Malaysia.

Namun, Indonesia mengenal olahraga ini dari Belanda, pada tahun 1930-an.

Organisasi bulu tangkis yang pertama kali didirikan adalah Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.

Kedua organisasi ini didirikan di Jakarta pada tahun 1933.

Perkembangan olahraga bulu tangkis menjadi sangat pesat dengan beberapa pertandingan yang dibuat di pulau Jawa, terutama di Bandung.

Setelah melihat perkembangan tersebut, akhirnya didirikanlah PBSI pada tahun 1951 di Bandung oleh Dick Sudirman.

PBSI kemudian semakin berkembang dengan melihat tingginya minat masyarakat terhadap olahraga ini.

Deretan Atlet Legendaris Jebolan PBSI

Berbicara mengenai bulu tangkis dan PBSI tak lepas dari peran para atlet bulu tangkis hebat yang membawa banyak gelar juara untuk Indonesia.

Siapa saja atlet berprestasi ini?

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Liem Swie King

Dikenal sebagai legenda pebulu tangkis Indonesia, King merupakan atlet yang aktif di tahun 1970-1980-an.

King bahkan disebut-sebut sebagai atlet bulu tangkis Indonesia yang terbaik sepanjang masa.

Ia telah memenangkan All England sebanyak 3 kali dan dianugerahi Hall of Fame oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia di tahun 2004.

2. Rudy Hartono

Rudy Hartono adalah salah satu atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, yang namanya tercantum dalam Guinness Book of Record karena menjuarai kejuaraan All England sebanyak 8 kali dan Thomas Cup 4 kali.

Sejarah kemenangan bulu tangkis Indonesia diwarnai dengan prestasi dari Rudy Hartono, dengan membawa pulang gelar juara dari turnamen dunia sebanyak 23 kali sepanjang karirnya.

Tak heran Rudy Hartono diberi julukan spesial, yaitu “wonderboy”.

3. Susy Susanti

Atlet bulu tangkis pertama yang menjuarai Olimpiade Barcelona pada tahun 1992, tak lain dan tak bukan yaitu Susy Susanti.

Nama Susy Susanti sudah tak asing didengar oleh rakyat Indonesia.

Wanita ini dieluk-elukkan karena kehebatannya sebagai seorang pebulu tangkis.

4. Taufik Hidayat

Seperti Susy Susanti, nama Taufik Hidayat juga sering didengar sebagai salah satu atlet bulu tangkis Indonesia yang banyak menorehkan prestasi.

Salah satu prestasi terbaik Taufik Hidayat yaitu memenangkan medali emas di Olimpiade Athena pada tahun 2004.

Kehebatannya sudah diakui dunia, karena nama Taufik Hidayat disejajarkan dengan nama-nama pebulu tangkis hebat, yaitu Lin Dan dari Tiongkok, Lee Chong Wei dari Malaysia, dan Peter Gade dari Denmark.

Keempat pebulu tangkis ini disebut sebagai Fantastic Four.

Masih banyak lagi prestasi atlet bulu tangkis Indonesia di kancah internasional yang berhasil membuat Indonesia disegani banyak negara dalam olahraga bulu tangkis.

Selain nama-nama pebulu tangkis legendaris tersebut, tentu saja masih banyak atlet lain dari PBSI yang menyumbangkan banyak kemenangan bagi Indonesia.

Bagi kamu yang sedang giat berlatih bulu tangkis, kamu mungkin dapat mempelajari tips-tips bermanfaat dari Buku Jago Bulu Tangkis untuk Pemula.

Dalam buku ini, kamu akan diberi panduan mengenai teknik-teknik bermain bulu tangkis, termasuk cara-cara pemanasan agar terhindar dari cedera.

Jika kamu kemudian tertarik untuk berkarier menjadi atlet bulu tangkis, buku ini juga menyediakan penjelasan untuk meniti karir tersebut.

Jangan sampai kehabisan, dapatkan buku ini di Gramedia.com segera!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau