Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Orang Lain Mengambil Uang dari Rekening Kita? Waspada Penipuan Setiap Saat!

Kompas.com - 07/06/2022, 18:00 WIB
Bisakah Orang Lain Mengambil Uang dari Rekening Kita Sumber Gambar: Freepik.com Bisakah Orang Lain Mengambil Uang dari Rekening Kita
Rujukan artikel ini:
Tindak Pidana Korporasi Dalam Transaksi…
Pengarang: Setia Untung Arimuladi
|
Editor Ratih Widiastuty

Ketika kita menyimpan uang di bank, kita akan mendapatkan sederet nomor unik yang disebut dengan nomor rekening.

Nomor rekening digunakan untuk semua transaksi yang kita lakukan di bank, terutama menarik dan menyetorkan uang.

Tidak ada satu orang pun yang memiliki nomor rekening yang identik.

Setiap nasabah memiliki kombinasi nomor yang berbeda sehingga mempermudah pihak bank untuk melakukan pendataan dan rekam jejak transaksi.

Fungsi rekening adalah sebagai alat pembayaran, syarat pengajuan pinjaman atau kredit, media transaksi antar nasabah, serta persyaratan untuk menyimpan uang di bank.

Kegunaan rekening yang sangat penting dalam transaksi di bank ini menjadikan kita harus hati-hati dalam membagikan nomor rekening kita.

Untuk membuka rekening dan bertransaksi, dibutuhkan data-data pribadi yang hanya diketahui oleh nasabah pemilik rekening.

Namun, di era digital ini, data-data tersebut mudah bocor dan tersebar.

Inovasi dalam sistem pembayaran dengan kartu juga sudah berkembang.

Kini, yang marak digunakan adalah uang elektronik.

Hal ini menyebabkan banyaknya transaksi digital yang dilakukan oleh masyarakat.

Penipuan online mulai marak terjadi.

Mereka mengincar pengguna yang tak terlalu paham dengan teknologi untuk mendapatkan informasi tentang rekening yang digunakan.

Oleh karena itu, kita harus benar-benar mewaspadai adanya modus penipuan yang akan merugikan kita.


Baca juga: Gestun


Bisakah Orang Lain Mengambil Uang dari Rekening Kita?

Menurut pihak bank, rekening tidak bisa dibobol hanya dari informasi nomor rekening yang kita miliki.

Untuk bertransaksi dengan uang di dalam rekening tersebut, dibutuhkan verifikasi terlebih dahulu.

Misalnya, jika kita datang langsung ke bank dan bertransaksi melalui teller, proses verifikasinya membutuhkan buku tabungan, KTP asli, kecocokan tanda tangan nasabah, dan untuk transaksi dengan jumlah tertentu dibutuhkan kartu ATM dan beberapa dokumen lainnya.

Begitu pula jika kita bertransaksi secara digital, verifikasi tetap dilakukan dengan memberikan data ID pengguna, password, bahkan sidik jari nasabah.

Sistem keamanan bank memastikan bahwa sekadar mengetahui nomor rekening tidak akan serta merta membuat ATM kita kebobolan.

Namun, tentu saja kita perlu tetap waspada.

Nomor rekening yang diberikan pada sembarang orang dapat membuka celah penipuan.

Modus penipuan semakin canggih seiring zaman, oleh sebab itu kita perlu terus hati-hati.

Modus Penipuan dalam Transaksi Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk mewaspadai beberapa modus penipuan dalam transaksi digital.

1. Phishing

Phishing adalah modus penipuan dengan menghubungi nasabah lewat telepon, email, atau SMS, dengan membawa nama instansi atau lembaga resmi tertentu, untuk meminta data-data pribadi yang dapat digunakan untuk mengakses rekening korban.

Modus penipuan ini sering dilakukan dan masih sering menelan korban.

Nasabah diharapkan untuk selalu teliti dan waspada ketika menerima telepon atau SMS seperti ini.

2. Phraming Handphone

Modus penipuan ini dilakukan dengan mengirimkan tautan pada korban, yang jika diklik akan mengarahkan korban pada situs web palsu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Entri domain dari situs web tersebut akan tersimpan di handphone korban dalam bentuk cache.

Hal ini membuat pelaku penipuan dapat mengakses handphone korban dan mencuri data-data pribadinya.

Masyarakat diharapkan untuk membaca dengan teliti pesan-pesan yang masuk dengan mengatasnamakan instansi atau lembaga resmi dan tidak sembarangan mengakses tautan tertentu.

3. Sniffing

Sniffing merupakan modus kejahatan yang memanfaatkan jaringan wifi publik.

Ketika korban bertransaksi digital dengan jaringan wifi yang digunakan banyak orang, pelaku dapat meretas handphone korban dan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi.

Masyarakat diharap bersikap waspada dengan tidak bertransaksi digital ketika sedang menggunakan jaringan wifi di ruang publik.

4. Money Mule

Money mule adalah modus penipuan yang marak terjadi, terutama di tahun 2020 silam.

Menurut perusahaan teknologi digital GBG, sebanyak 64% dari 15 juta kasus penipuan transaksi digital di tahun 2020 adalah kasus penipuan money mule.

Pelaku penipuan akan meminta korban untuk bertransaksi dengan rekening pribadi korban.

Uang yang dikirim ke rekening korban harus ditransfer ke rekening lain, dan korban akan mendapatkan sejumlah komisi dari transaksi tersebut.

Kasus ini termasuk ke dalam kasus pencucian uang.

5. Social Engineering

Social engineering adalah modus penipuan yang mempermainkan kondisi psikologis korban untuk mendapatkan data-data pribadi yang dapat dimanfaatkan untuk menguras rekening korban.

Biasanya, data yang diminta adalah data-data yang dibutuhkan dalam verifikasi transaksi dengan nomor rekening.

Cara Menghindari Penipuan Saat Bertransaksi

Untuk menghindari penipuan saat melakukan transaksi, berikut merupakan cara yang bisa Anda lakukan.

1. Melindungi Data Pribadi

Selalu berhati-hati untuk tidak menyebarkan data pribadi di internet.

Data pribadi yang dapat dimanfaatkan untuk kejahatan misalnya adalah nomor telepon, nomor rekening, nomor kartu ATM, nomor kartu kredit, nama anggota keluarga, dan lainnya.

Data tersebut dapat tersebar tanpa sengaja, sehingga Anda harus selalu meningkatkan kewaspadaan ketika berselancar di internet.

2. Mengonfirmasi Pesan dari InstansiTertentu

Jika Anda menerima pesan dari instansi tertentu yang melibatkan transaksi di dalamnya, selalu konfirmasi langsung dengan menghubungi call center instansi tersebut, atau datang langsung ke sana.

Jangan mudah percaya pada telepon atau pesan yang Anda terima dari nomor asing yang meminta data pribadi Anda.

3. Selektif dalam Memilih ATM

Ketika Anda bertransaksi di ATM, pastikan Anda memilih ATM yang memiliki penjaga atau lingkungannya ramai.

Anda harus selalu berhati-hati ketika memasukkan nomor PIN rekening Anda.

Kemudian, jika terjadi kerusakan, segera hubungi call center resmi di bank terkait tempat Anda melakukan transaksi.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai transaksi elektronik dan kejahatan di dalamnya, Anda dapat membaca buku Tindak Pidana Korporasi dalam Transaksi Elektronik yang ditulis oleh Setia Untung Arimuladi.

Dalam buku ini, Anda akan memahami tentang regulasi dan keamanan data, jenis-jenis kejahatan yang terjadi, serta tindak pidananya.

Penulis berhasil menggambarkan dengan terperinci dan lengkap, dilengkapi data-data terkini dari sumber yang relevan.

Buku ini akan memberikan Anda edukasi yang sangat Anda butuhkan di era digital seperti saat ini.

Segera dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau